Ratu Ratu Queens The Series, Cerita Seru 4 Perempuan Diaspora di New York

Showbiz | Sabtu, 13 September 2025 17:04

Reporter : Okti Nur

Netflix merilis Ratu Ratu Queens: The Series yang sudah mulai tayang pada 12 September 2025.

DREAM.CO.ID - Masih ingat dengan Ali & Ratu Ratu Queens, film yang sempat booming di era pandemi tahun 2021? Kini Netflix merilis Ratu Ratu Queens: The Series yang sudah mulai tayang pada 12 September 2025.

Masih dengan pemeran utama yang sama, Ratu Ratu Queens: The Series mengadu akting Nirina Zubir sebagai Party, Tika Panggabean sebagai Ance, Happy Salma sebagai Chinta, dan Asri Welas sebagai Biyah.

Series ini menceritakan empat perempuan imigran asal Indonesia dengan berbagai cerita kehidupannya di Queens, New York. Hingga mereka tinggal bersama dan membentuk geng Ratu Ratu Queens.

Perbedaannya dengan film Ali & Ratu Ratu Queens adalah series ini membawa cerita waktu pada tahun 2013, delapan tahun sebelum Ratu Ratu Queens bertemu Ali, alias prequel film.

Diproduksi bersama Palari Films dengan Muhammad Zaidy (Eddy) sebagai produser. Eddy mengungkap sebenarnya ide awalnya adalah membuat serial dulu sebelum film Ali & Ratu Ratu Queens, karakter Ali sendiri saat itu diperankan oleh Iqbal Ramadhan.

“Setelah filmnya sukses di Netflix, kami merasa butuh untuk melanjutkan cerita ini, selain karena banyak sekali yang bertanya (tentang keempat karakter tersebut), kami pun sebagai kreator ingin mengeksplorasi lebih dalam lagi tentang karakter-karakter ini," ungkap Eddy dalam konferensi pers di Jakarta, 12 September 2025.

2 dari 5 halaman

Terinspirasi dari Kisah Nyata

Satu hal yang menarik, series ini mengangkat kisah perempuan berusia 30-40-an sebagai karakter utama, yang jarang disorot. Menurut Eddy, kisah imigran dan diaspora Indonesia juga jarang diceritakan perjuangannya seperti apa.

Penulis naskah Andri Cung mengatakan bahwa empat karakter dalam series ini terinspirasi dari kisah nyata diaspora di Amerika Serikat yang sudah diadaptasi. Andri juga membangun risetnya dengan menginjakkan kaki di New York dan bertemu dengan beragam diaspora di kota tersebut untuk mengembangkan proses penulisan. 

"Tantangannya adalah bagaimana mengembangkan cerita ini namun tetap setia pada sifat para karakter," ungkap Andri Cung.

Dalam proses pembuatannya, Lucky Kuswandi sebagai sutradara, merancang tempat, penampilan, gadget hingga lagu yang diputar seperti kembali ke tahun 2013. Saat karakter tersebut masih lebih muda dan belum bertemu Ali.

“Kami banyak berdiskusi dan memastikan perjalanan setiap karakter harus sampai pada seperti bagaimana mereka tampak di film. Misalnya Chinta yang di film tampil sangat ‘namaste’, di serial ini masih ada pergolakan batin dan belum setenang itu. Atau Ance, mengapa dia bisa sampai sekeras itu. Setiap karakter memiliki masing-masing jalan cerita yang kami jaga,” ujarnya.

3 dari 5 halaman

Pengalaman Nirina Zubir Jadi Diaspora yang Relata dengan Karakter

Nirina Zubir juga menyampaikan apresiasinya pada cerita yang dituangkan dalam serial ini, apalagi menyoroti cerita perempuan yang bukan di umur belia. 

“Kami sangat senang bahwa Palari dan Netflix mau membuat cerita mengenai perempuan yang bukan di umur belia. Saat mendapat kesempatan ini kami cukup terkejut dan merasa it’s such a blessing," ungkapnya.

Dalam konferensi pers itu, Nirina mengungkap telah menjadi diaspora sejak kecil. Bagaimana kehidupan diaspora yang disajikan dalam series ini, relate dengan masa kecilnya.

“Saya menjadi diaspora dari kecil, dan karakter yang saya perankan ini adalah orang-orang yang saya lihat saat saya kecil. Di Hongkong kebetulan orang tua saya banyak berurusan dengan TKI dan segala cerita hidupnya, maka bagi saya ini sesuatu yang memiliki hubungan khusus,” ujar Nirina.

4 dari 5 halaman

Hidup di New York Tak Mudah

Bagi Asri Welas, karakter Biyah yang diperankannya tergolong unik. “Biyah itu cuek, tidak punya tujuan hidup, dan semaunya sendiri,” tuturnya sambil tertawa.

Asri Welas juga menyoroti Kota New York menjadi impian banyak orang dan dilihat sebagai tempat tinggal yang enak. Namun ternyata tidak semudah itu.

“Semuanya butuh keras keras dan pengorbanan. Saya sempat berinteraksi dengan sejumlah perempuan Indonesia yang tinggal di sana dan diceritakan usaha bertahan hidupnya seperti apa. Di serial ini tergambar seperti apa perempuan-perempuan tersebut berjuang," cerita Asri Welas.

5 dari 5 halaman

Sementara itu Tika Panggabean berbagi mengenai pengalamannya berperan sebagai Ance, ibu tunggal dari seorang anak yang mulai beranjak remaja.

“Dia seorang ibu tunggal yang tegas, kaku, dan ingin punya kontrol terhadap semuanya. Bukan berarti dia jahat, justru dalam hatinya ada kebaikan dan cinta kasih yang sulit dia ekspresikan akibat kondisi-kondisi tertentu,” ujarnya.

Happy Salma sendiri menyampaikan pujian bagi cerita Ratu Ratu Queens: The Series yang terinspirasi dari kisah nyata. 

“Sudut pandang perempuan sangat menarik karena menceritakan bagaimana mereka menghadapi kehidupan dan berjuang dengan air mata sekaligus ketangguhan," katanya.

Ratu Ratu Queens The Series terdiri dari enam episode yang menampilkan cerita kegigihan, persahabatan, serta perjuangan bertahan hidup di negeri orang dibalut dalam drama serta komedi yang ringan.

Sisi lain Bupati Wanita Pertama Di Lebak
Join Dream.co.id