© 2025 Https://www.instagram.com/pestapora
DREAM.CO.ID - Festival ini memang bukan sekadar ajang mendengarkan musik; ia adalah sebuah laboratorium kekacauan yang menyenangkan, di mana hal-hal paling tidak terduga justru menjadi momen paling berharga. Lupakan line-up megah, mari kita kenang kembali beberapa kejadian ajaib yang hanya bisa terjadi di Pestapora.
Hari pertama dimulai dengan semangat membara dan outfit paling stylish yang sudah direncanakan berminggu-minggu. Ribuan orang memadati setiap panggung, siap menggila. Namun, alam semesta punya rencana lain. Tiba-tiba, tanpa aba-aba, langit Jakarta menumpahkan air bah seolah sedang menguji kekompakan kita. Bukannya lari, ribuan orang justru kompak berteriak dan menari di bawah guyuran hujan. Penonton yang tadinya berjejalan, berubah jadi satu lautan manusia yang basah kuyup, melompat-lompat dengan senyum lebar. Outfit mahal jadi tak karuan, tapi semangat tak terkalahkan. Sebuah pelajaran bahwa di Pestapora, hal paling konyol adalah mencoba tampil rapi.

Pestapora memang terkenal dengan line-up yang campur aduk. Namun, hari kedua menyajikan kejutan yang membuat semua orang melongo. Sebuah band indie rock yang dikenal dengan lirik puitisnya, tiba-tiba di tengah-tengah lagu, memutuskan untuk memainkan intro lagu dangdut koplo yang legendaris. Vokalisnya yang biasanya tenang, mendadak berjoget sambil melompat-lompat. Panggung lain yang seharusnya sedang menyuguhkan genre R&B, kedatangan tamu tak diundang—seorang vokalis metal yang berteriak-teriak dengan growl khasnya. Alih-alih aneh, kolaborasi aneh ini justru menjadi highlight yang paling dinikmati, membuktikan bahwa di Pestapora, tidak ada yang tidak mungkin.
Puncak kekacauan terjadi di hari terakhir. Sebuah band rock legendaris sedang tampil di salah satu panggung utama. Sang vokalis yang energik, terbawa suasana, memutuskan untuk melompat dari panggung ke arah penonton. Sayangnya, ia melompat terlalu jauh dan nyaris tenggelam di lautan manusia yang padat. Awalnya, penonton mengira itu bagian dari pertunjukan, sampai terlihat tim keamanan kewalahan mencoba menariknya kembali. Penampilan pun sempat terhenti selama beberapa detik, tapi akhirnya sang vokalis berhasil diselamatkan dan melanjutkan pertunjukan dengan senyum malu-malu. Momen ini langsung menjadi viral, menjadi bukti bahwa di Pestapora, jarak antara panggung dan penonton bisa sangat, sangat tipis.
Pada akhirnya, Pestapora 2025 adalah sebuah perayaan atas ketidaksempurnaan dan spontanitas. Ia mengajarkan bahwa yang membuat sebuah festival tak terlupakan bukanlah line-up yang sempurna, melainkan cerita-cerita kecil yang lucu dan absurd yang kita alami bersama. Hujan, salah genre, hingga insiden vokalis yang hilang, semua itu menjadi bumbu yang membuat Pestapora bukan sekadar festival musik, melainkan sebuah kenangan ajaib yang akan terus kita ceritakan hingga tahun depan.
Advertisement
Celetukan Angka 8 Prabowo Saat Bertemu Presiden Brasil

Paspor Malaysia Duduki Posisi 12 Terkuat di Dunia, Setara Amerika Serikat

Komunitas Rubasabu Bangun Budaya Membaca Sejak Dini

Kasus Influenza A di Indonesia Meningkat, Gejalanya Mirip Covid-19

Wanita 101 Tahun Kerja 6 Hari dalam Seminggu, Ini Rahasia Panjang Umurnya
