Ahli Gizi Tan Shot Yen Tak Tega Sebut Daging Olahan di Menu MBG tapi Benda Tipis Warna Pink
Ahli Gizi Tan Shot Yen (Foto: Tangkapan Layar YouTube TV Parlemen)
Reporter : Okti Nur
Dia menyampaikan kegelisahannya akan program MBG dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) bersama Komisi IX DPR RI.
DREAM.CO.ID - Dokter dan ahli gizi Tan Shot Yen mengkritik menu Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dinilainya kurang sehat seperti burger, spaghetti, hingga mie. Dia menyampaikan kegelisahannya akan program MBG dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) bersama Komisi IX DPR RI pada Senin, 22 September 2025.
"Alokasikan menu lokal sebagai 80% isi MBG di seluruh wilayah, saya pengin anak Papua bisa makan ikan kuah asam, saya pengin anak Sulawesi bisa makan kapurung," ungkapnya dikutip dari YouTube TV Parlemen, Kamis, 25 September 2025.
Hal yang terjadi dalam menu makan MBG yang dibagi adalah burger. Di mana burger merupakan makanan olahan yang terbuat dari tepung terigu berbahan dasar gandum.
"Tapi yang terjadi dari Lhoknga (Aceh) sampai Papua yang dibagi adalah burger. Di mana tepung terigu tidak pernah tumbuh di bumi Indonesia, nggak ada anak muda yang tahu bahwa gandum tidak tumbuh di bumi Indonesia," kata Tan Shot Yen.
Bukan hanya burger, Tan Shot Yen juga mendapati menu MBG berisi spaghetti hingga mie. "Dibagi spageti, dibagi bakmi Gacoan, oh my god. Dan maaf, ya, itu isi burgernya itu kastanisasi juga, kalau yang dekat dengan pusat supaya kelihatan bagus dikasih chicken katsu," ceritanya.
Dia juga meragukan nutrisi olahan daging yang diberikan. Ditambah lagi anak-anak sekolah yang disuruh DIY (do it yourself) makanan, yang tidak termasuk tujuan MBG.
"Tapi coba kalau yang di daerah yang SPPG-nya juga sedikit main, dikasih itu loh benda tipis berwarna pink, saya aja nggak pernah mengatakan ini adalah daging olahan. Saya aja nista bilang itu daging olahan, saya nggak tahu itu produk apaan," katanya.
"Itu rasanya kayak karton, warnanya pink dan buat lucu-lucuan nih. Lalu anak-anak disuruh, oke, do it your own, DIY. Susun, ada sayurnya. Astaga, kan bukan itu tujuan MBG, punten," tambahnya.
Dia mempertanyakan, menu burger yang akan dihidangkan sampai kapan. Tan Shot Yen meminta menu MBG diperbaiki dan divariasikan. Bukan menuruti kemauan anak. Jikapun ada request dari anak seperi cilok, diganti menjadi cilok bakso ikan.
"Ini mau sampai kapan makannya burger, gitu, loh. Ya, jadi saya setuju bahwa ada anak yang tidak suka dengan pangan lokal karena mereka tidak terbiasa, tapi bukan berarti lalu request anak-anak lalu dijawab oleh dapur, ya wislah nek request-e ngono ya wis orapopo. Kalau request-nya cilok? Mati kita. Boleh nggak kalau ciloknya dimodif jadi bakso ikan? Tapi kalau SPPG-nya ditekan mau ngomong apa?" ungkapnya.