Puluhan Psikolog Disiapkan Untuk Pendampingan Psikososial Murid SMAN 72 Pasca Insiden Ledakan

Stories | Kamis, 13 November 2025 19:07

Reporter : Astri

Kemendikdasmen menyiapkan tenaga profesional untuk mendukung pendampingan psikososial bagi guru, murid, dan wali murid SMAN 72 Jakarta.

DREAM.CO.ID - Setelah kejadian ledakan di SMAN 72 Jakarta pada 7 November 2025 lalu, kegiatan belajar mengajar di sekolah tersebut kembali dilakukan. Namun, kini masih berlangsung secara daring dengan dukungan pendampingan psikososial. 

Dukungan psikososial awal ini berbasis Psychological First Aid (PFA) untuk siswa, guru, dan wali murid. Pada pelaksanaanya, dikerahkan tenaga profesional yakni 56 psikolog dari Himpunan Psikolog Indonesia (HIMPSI), Psikolog Polri, Dinas PPAPP, Dinas Sosial, dan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta. 

HIMPSI sendiri merupakan Mitra yang digandeng Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) untuk melakukan layanan psikososial pasca bencana.


2 dari 4 halaman

Dilansir dari website resmi Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Sekretaris Jenderal Kemendikdasmen, Suharti mengatakan, layanan psikososial pasca bencana bertujuan untuk menghilangkan trauma warga sekolah. 


Merujuk data per Senin, 10 November 2025 yang dihimpun oleh Sekretariat Nasional Sekolah Pendidikan Aman Bencana, kondisi di lingkungan sekolah sudah kondusif dan tempat kejadian sudah diperbaiki. 

Masjid yang menjadi lokasi kejadian ledakan sudah direnovasi kembali dengan mengecat ulang dinding dan mengganti karpet masjid baru.

Sementara itu, rekomendasi HIMPSI untuk program pendampingan ini adalah guru dibekali keterampilan pendampingan psikososial kepada siswa karena bersifat jangka panjang. 


3 dari 4 halaman

Kemudian, selama satu minggu penanganan darurat pendidikan, pendampingan, rapid assessment dari 589 siswa dan guru dinyatakan aman fisik dan mental. Lalu, rapid asesmen 3 hingga 5 hari sudah ada hasil dengan dilakukan pendampingan lanjutan di sekolah, dan terakhir pembelajaran tetap dilakukan seperti biasa secara daring.

Materi pemulihan mental dilakukan oleh tim tenaga psikologi Korps Relawan Bencana (KRESNA) Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) yakni berupa dukungan PFA, bagi para murid, guru, dan tenaga kependidikan SMAN 72 Jakarta yang terdampak kejadian. 

Salah seorang siswa SMAN 72 Jakarta, Raya Putri Lestari mengaku setelah menjalani pendampingan psikososial ini ia berusaha kembali mengontrol trauma dan emosinya. 

"Kami lebih dapat mengendalikan emosi kami saat ini, terima kasih atas materi pemulihan mental yang telah diberikan oleh tim psikolog," kata murid Kelas XI-E itu. 

4 dari 4 halaman

Kegiatan PFA bagi murid dan GTK SMAN 72 Jakarta ini dibagi ke dalam kelompok sesuai kelasnya masing-masing dengan didampingi oleh fasilitator dan observer untuk kemudian melakukan berbagai aktivitas tahapan pemulihan pasca trauma, seperti Orientasi dan Klarifikasi Fakta, Normalisasi dan Psychoeducation, serta Dukungan dan Refleksi (Coping Sharing).

"Program ini dirancang untuk menurunkan tingkat trauma, meningkatkan rasa aman, dan memulihkan semangat belajar kalian," urai tim tenaga psikologi KRESNA, Lim Swie Hok, ketika menyapa sekitar 100 partisipan yang bergabung secara daring.

Lim Swie Hok mengatakan, pertemuan yang semula tegang dan diselimuti kecemasan, perlahan berubah menjadi lebih tenang seiring berjalannya sesi lewat pemutaran instrumen lagu yang menenangkan pikiran di mana partisipan diajak untuk membayangkan suasana alam yang teduh dan menenangkan. 

"Tujuannya adalah untuk menstabilkan kondisi psikologis para penyintas, mengurangi beban emosi, dan mengembalikan rasa aman yang sempat hilang," tutupnya. 

Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6
Join Dream.co.id