Ilustrasi Mobil Listrik. (Foto: Shutterstock)
Dream – Produsen otomotif asal Jepang, Toyota Motor Corp. siap menginvestasikan dana Rp28,3 triliun untuk pengembangkan kendaraan listrik di Indonesia. Rencana itu langsung diucapkan oleh Presiden Toyota Motor Corp., Akio Toyoda.
Rencana pengembangan kendaraan listrik Toyota di Indonesia itu terungkap dalam pertemuan Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto dan produsen Toyota di sela pertemuan G-20 di Tokyo.
“ Rencana investasi Toyota berikutnya terkait dengan kebijakan pemerintah yang baru, yaitu yang mendorong pengembangan electric vehicle," ujar Airlangga dikutip dari keterangan tertulis yang diterima Dream, Jumat 28 Juni 2019
Untuk mendukung pengembangan kendaraan listrik di tanah air, pemerintah tengah mempersiapkan dua payung hukum dalam bentuk Peraturan Pemerintah. Pertama adalah aturan mengenai percepatan kendaraan berbasis elektrik dan kegiatan terkait dengan PPnBM untuk industri berbasis elektrik, yang di dalamnya termasuk hybrid.
" PPnBM itu akan menjadi nol kalau berbasis kepada elektrik dan emisinya paling rendah,” kata Airlangga.
Dia memastikan kementeriannya bersama salah satu produsen otomotif Jepang telah menggelar studi pengembangan dan penggunaan kendaraan listrik. Kegiatan ini juga melibatkan enam perguruan tinggi di Indonesia.
“ Dari hasil studi itu terlihat hybrid menjadi salah satu alternatif karena well to wheel, di mana dilihat juga ekosistem pembangkitan energi, mulai dari primary energy sampai kepada penggerak otomotif,” kata dia.
Airlangga memastikan Kemenperin sudah mendorong pengembangan teknologi kendaraan listrik dalam negeri, termasuk pembuatan fuel cell.
Sekadar informasi, kolaborasi bilateral ini dituangkan melalui penandatanganan framework document antara Menteri Perindustrian RI Airlangga Hartarto dengan Ministry of Economy, Trade, and Investment (METI) Jepang, Hiroshige Seko di Osaka, Jepang, Kamis 27 Juni 2019 waktu setempat. Sinergi ini merupakan implementasi dari proyek The New Manufacturing Industry Development Center (New MIDEC) di bawah kerangka kerja sama Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA)
“ Dengan adanya kerja sama New MIDEC ini bisa mengkompensasikan defisit perdagangan antara Indonesia dan Jepang dalam bentuk capacity building yang sifatnya dasar untuk sektor manufaktur. Misalnya, kapasitas untuk teknik pengelasan atau skill lainnya yang terkait di industri otomotif,” papar kata Airlangga.
Kegiatan New MIDEC meliputi enam sektor, yaitu industri otomotif, elektronik, tekstil, makanan minuman, kimia serta logam. Selain itu juga terdapat tujuh lintas sektor, yaitu metal working, mold & dies (tooling), welding, SME development, export and investment promotion, green industry (energy, waste, emission), serta industry 4.0 (digitalization, automation, policy reforms).
Implementasi program New MIDEC yang dapat dilaksanakan langsung setelah penandatanganan tersebut adalah di sektor otomotif dengan melibatkan dua lintas sektor, di antaranya mold & dies (tooling) dan SME development. Sementara itu, kegiatan di sektor lainnya akan dilaksanakan setelah kedua belah pihak menyiapkan Technical Arrangement dan masukan dari para stakeholders terkait.
Airlangga mengatakan dia juga bertemu dengan sejumlah CEO dari perusahaan-perusahaan ternama di Jepang. Para pengusaha ini berharap iklim investasi di Indonesia semakin baik. Misalnya, jaminan ketersediaan bahan baku dan infrastruktur yang memadai.
“ Pada bisnis forum yang terdiri dari berbagai industri, rata-rata perusahaan besar Jepang itu telah beroperasi 30 tahun lebih di Indonesia. Sektornya mulai dari energi, pembangkit listrik, pulp and paper, kimia, otomotif serta perbankan,” kata dia.
Airlangga mengatakan pemerintah akan segera mengeluarkan paket kebijakan baru untuk mendukung dunia usaha, dengan memberikan fasilitas insentif fiskal berupa tax holiday, tax allowance, serta super deduction tax untuk vokasi dan inovasi.
“ Selain itu ada juga yang dibahas terkait dengan industri perbankan. Salah satu yang selalu menjadi topik pembahasan adalah keberadaan data center dan digital financial inklusif, yang menggunakan teknologi artificial intelligence. Kemudian dibahas juga untuk prototype project untuk smart cities,” kata dia.
Advertisement
Raih Rekor Dunia Guinness, Robot Ini Bisa Jalan 106 Km Selama 3 Hari

Sensasi Unik Nikmati Rempeyek Yutuk Camilan Khas Pesisir Kebumen-Cilacap

5 Destinasi Wisata di Banda Neira, Kombinasi Sejarah dan Keindahan Alam Memukau

Habib Husein Jafar Bagikan Momen Saat Jenguk Onad di Panti Rehabilitasi

Perdana, Kate Middleton Kenakan Tiara Bersejarah Berhias 2.600 Berlian


Toyota Rehabilitasi Toilet di Desa Wisata Sasak Ende, Cara Bangunnya Seperti Menyusun Lego
Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5

Mahasiswa UNS Korban Bencana Sumatera Bakal Dapat Keringanan UKT

Makin Sat Set! Naik LRT Jakarta Kini Bisa Bayar Pakai QRIS Tap

Akses Ancol Ditutup karena Banjir Rob Masuki Puncak, Warga Jakarta Utara Diminta Waspada

Raih Rekor Dunia Guinness, Robot Ini Bisa Jalan 106 Km Selama 3 Hari

Sensasi Unik Nikmati Rempeyek Yutuk Camilan Khas Pesisir Kebumen-Cilacap

5 Destinasi Wisata di Banda Neira, Kombinasi Sejarah dan Keindahan Alam Memukau