Alasan Wanita Asia Ingin Punya Kulit Putih

Reporter : Cynthia Amanda Male
Minggu, 3 Maret 2019 17:00
Alasan Wanita Asia Ingin Punya Kulit Putih
Bukan karena ingin seperti orang bule, lalu?

Dream - Wanita Asia rela berbuat apa saja untuk mendapatkan kulit putih. Entah itu dengan obat pemutih atau suntik putih.
 
Menurut pendapat orang Barat, wanita Asia memakai obat pemutih atau suntik putih karena ingin memiliki kulit seperti mereka.
 
Tapi, benarkah wanita Asia memutihkan kulitnya karena ingin terlihat putih seperti orang-orang Barat?
 
Dikutip dari Next Shark, alasan wanita Asia memiliki kulit yang putih bukan karena ingin seperti orang bule.
 
Ada beberapa alasan mengapa wanita Asia ingin memiliki kulit yang putih pucat dan tanpa cela.
 
Di China, Jepang dan Korea - jauh sebelum muncul standar kecantikan Eropa - kulit berwarna gelap dikaitkan dengan kelas bawah.
 
Sedangkan mereka yang memiliki kulit putih dan tanpa cela dianggap memiliki kedudukan tinggi secara sosial.
 
Pandangan seperti ini ternyata juga pernah menghinggapi kaum wanita Eropa selama masa Renaisans.
 
Mereka bahkan menggunakan cara-cara yang sangat berbahaya untuk mendapatkan kulit putih dan tanpa cela.
 
Ada yang melumuri wajah dengan merkuri atau menggunakan lintah untuk mendapat warna kulit putih yang diinginkan.
 
Itu di Eropa masa lampau. Sementara di Asia masa sekarang, China merupakan pengguna produk pemutih kulit terbanyak dengan penjualan mencapai 40 persen.
 
Sedangkan penjualan produk pemutih kulit di Jepang mencapai 21 persen. Untuk Korea, penjualan produk pemutih kulit mencapai 18 persen.
 
Jika dilihat sejarahnya, masing-masing negara ini memiliki praktik memutihkan kulit yang cukup bervariasi.

1 dari 3 halaman

Cina

Kulit putih telah menjadi keinginan wanita China sejak Dinasti Han (206 SM - 220 M). Mereka percaya bahwa warna kulit mencerminkan status sosial mereka. 

Wanita Asia

Memiliki kulit pucat membuat seorang wanita China punya alasan untuk bekerja di dalam rumah daripada di ladang atau pasar.  

Standar kecantikan ini juga berdampak pada tren makanan pada saat itu. Selama Dinasti Ming (1368 M - 1644 M), manual pengobatan Tiongkok merekomendasikan untuk mengonsumsi makanan tertentu agar kulit menjadi lebih cerah. Salah satunya adalah menelan mutiara yang sudah dijadikan dalam bentuk bubuk.

2 dari 3 halaman

Jepang

Jauh sebelum melakukan kontak dengan orang Eropa, orang Jepang percaya wanita dengan kulit putih itu cantik. Sementara mereka yang memiliki kulit lebih gelap sering dianggap tidak menarik.

Keharuman Bunga Sakura di Pakaian Keluarga

Bahkan, selama era Nara (710-794) hingga Heian (794 - 1185), produk kosmetik untuk pemutih kulit menjadi terkait erat dengan kaum bangsawan.

Wanita sering menggunakan bedak putih dalam jumlah banyak, yang disebut oshiroi, untuk wajah mereka. Bedak putih ini juga digunakan oleh aktor kabuki dan geisha.

 

3 dari 3 halaman

Korea

Keinginan untuk memiliki kulit putih dan tanpa cela ini sudah ada sejak zaman Gojoseon (2333 SM - 108 SM), yang merupakan dinasti pertama dalam sejarah Korea.   

Wanita Asia

Untuk alasan yang sama dengan China dan Jepang, orang Korea kuno berkulit putih pucat dianggap sebagai bangsawan. Wanita Korea kuno sering menggunakan ampas madu atau lotion miansoo pada kulit mereka untuk mendapatkan kulit putih tanpa cela.  

Saat ini, industri bedah plastik Korea telah mengembangkan segala cara, mulai dari prosedur pemutihan kulit hingga injeksi pencerah kulit, untuk mendapatkan kulit seputih dan sehalus porselen. 

Jadi, wanita Asia ingin punya kulit putih karena kondisi tersebut selalu diasosiasikan dengan kemakmuran, status dan jabatan di beberapa negara Asia.

Beri Komentar