Foto: Shutterstock
Dream - Warna alis adalah salah satu ciri visual yang paling dikenal dari tubuh manusia. Alis memiliki korelasi yang kuat dengan warna rambut.
Sekilas kita melihat warna asli dan rambut sama. Tetapi tidak di mata para ilmuwan. Mereka percaya akan adanya komponen genetik yang tumpang tindih dan unik dari kedua bagian tubuh tersebut.
Penelitian sebelumnya tentang mata, rambut, dan warna kulit manusia telah mengidentifikasi beberapa varian gen, tetapi belum ada temuan untuk warna alis yang dilaporkan.
Xinhua melaporkan, untuk studi baru ini, para peneliti dari China, Belanda, Australia, Inggris dan Amerika Serikat, menganalisis sampel 6.513 orang Eropa.
Setelah itu, mereka memilah warna alis menjadi empat kategori, yakni merah, pirang, coklat dan hitam.
Dilansir dari The Health Site, berikut ini faktor penyebabnya:
Mereka menemukan bahwa 9 gen, yang sebelumnya dikenal sebagai gen pigmentasi, dapat mempengaruhi warna alis dan rambut.
Salah satunya adalah varian gen MC1R, yang membuat alis berwarna pirang dan rambut menjadi merah.
Selain itu, ada C10orf11 yang merupakan gen yang baru diidentifikasi, yang hanya memengaruhi warna alis.
Dengan temuan ini, para peneliti mengembangkan model simulasi komputer untuk prediksi warna alis. Simulasi komputer itu diharapkan semakin membaik dengan mempelajari usia yang berbeda.
Fan mengatakan model simulasi prediksi warna alis berbasis DNA seperti itu akan meningkatkan penelitian fenotip manusia.
" Simulasi seperti itu juga berguna dalam aplikasi forensik di masa depan," kata Liu Fan, penulis utama penelitian dari Beijing Institute of Genomics di Chinese Academy of Sciences, China.
Berdasarkan penemuan baru ini, polisi dan pihak yang terkait dapat lebih akurat menyimpulkan rambut, mata, kulit, warna alis dan informasi fenotip lainnya hanya dari sampel DNA.
Warna alis dikendalikan oleh gen yang mempengaruhi produksi pigmen. Melanin, misalnya, adalah pigmen pelindung yang dapat memblokir radiasi ultraviolet.
Kelainan gen terkait melanin dapat menyebabkan banyak penyakit, seperti albinisme, dan meningkatkan risiko kanker kulit.
Oleh karena itu, pemahaman mendalam tentang gen pigmentasi akan membantu meningkatkan pengobatan penyakit ini.
Penemuan baru tentang 9 gen dalam alis ini telah diterbitkan dalam Journal of Investigative Dermatology.(Sah)
Advertisement
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
Hari Santri, Ribuan Santri Hadiri Istighasah di Masjid Istiqlal
4 Cara Top Up Roblox dengan Mudah dan Aman, Biar Main Makin Seru!