Tunggu 20 Tahun, Tamu Salon di Jepang Akhirnya Lega Aturan Potong Rambut Tanpa Ngobrol Berlaku Tetap

Reporter : Cynthia Amanda Male
Minggu, 6 November 2022 07:20
Tunggu 20 Tahun, Tamu Salon di Jepang Akhirnya Lega Aturan Potong Rambut Tanpa Ngobrol Berlaku Tetap
Siapa sangka, perubahan yang terjadi akibat pandemi Covid-19 jadi favorit pelanggan salon dan penata rambut.

Dream - Beragam aturan baru diterapkan sejak munculnya virus Covid-19 untuk mencegah penyebaran virus yang memicu pandemi global. Sebagian di antaranya menyulitkan, namun sebagian lainnya justru membuat warga merasa lebih nyaman.

Salah satu aturan yang timbul sejak Covid-19 dan dinikmati oleh banyak orang diterapkan pada salon di Jepang, yaitu 'silent cut'. Aturan ini dimaksudkan agar tidak ada percakapan antara penata rambut maupun pelanggan salon. Dengan ketentuan ini penularan virus Covid-19 dari droplet saat mengobrol bisa dikurangi.

Meski jumlah kasus Covid-19 menurun, namun aturan tersebut tetap diterapkan di berbagai salon karena membuat banyak orang maupun penata rambut lebih nyaman.

" (Aturan) ini menyenangkan...! Aku sudah menunggu layanan ini selama 20 tahun. Karena mengobrol sangatlah tidak nyaman, aku memotong rambut hanya 3 tahun sekali," kata seseorang merespon aturan tersebut dilansir dari Oddity Central.

1 dari 4 halaman

Memotong Rambut

Foto: Shutterstock

Penelitian juga membuktikan 70 persen responden lebih memilih menerima layanan tersebut tanpa harus mengobrol dengan penata rambut karena dianggap lebih menenangkan.

Pelanggan juga bisa menghabiskan waktu saat memotong rambut untuk beristirahat daripada mendengarkan informasi atau berbasa-basi dengan penata rambut.

Tidak hanya nyaman bagi pelanggan, penata rambut pun menyukai aturan tersebut. Sebelumnya, penata rambut diminta untuk mengobrol dengan pelanggan untuk mengetahui selera mereka.

Namun bagi beberapa penata rambut, topik yang dibicarakan pun tidak selalu menyenangkan. Jadi, lebih nyaman untuk membiarkan pelanggan menikmati pelayanan di salon tanpa harus mengobrol.

2 dari 4 halaman

Elon Musk Jual Parfum 'Rambut Terbakar', Wanginya Bisa Pikat Orang di Bandara

Dream - Dunia teknologi dan inovasi yang belum dikembangkan manusia bukan satu-satunya gal yang menarik perhatian miliarder Elon Musk. Pemilik bisnis raksasa Tesla dan Space-X ini ternyata memiliki minat lain dan jauh dari gambarannya selama ini.

Musk ternyata menjajal masuk bisnis dunia kosmetik dengan meluncurkan parfum terbaru 'Burnt Hair' atau rambut terbakar awal minggu ini.

Musk cukup percaya diri berkecimpung di dunia parfum dengan mengandalkan nama belakangnya, 'Musk' yang kerap terkandung dalam berbagai produk dan wanginya disukai oleh banyak orang. 

“ Dengan nama seperti saya, masuk ke bisnis parfum tidak bisa dihindari. Mengapa saya menunggu begitu lama!?,” cuitnya di Twitter.

Parfum Elon Musk

Foto: Twitter @elonmusk

3 dari 4 halaman

Aromanya Diklaim Bisa Pikat Banyak Orang di Bandara

Walaupun kandungan dari parfum tersebut belum diketahui, Musk menyatakan bahwa aromanya membuat pemakainya bisa mencuri perhatian banyak orang saat berjalan di bandara.

Dilansir dari Pop Sugar, parfum yang dijual di The Boring Company, perusahaan layanan infrastruktur dan konstruksi terowongan miliknya, dibanderol seharga $100 atau sekitar Rp1,5 juta. Parfum tersebut juga dapat dibeli dengan dogecoin.

Pengusaha 51 tahun itu mengklaim sudah menjual 10 ribu unit. Sebanyak setengah penjualan tersebut terjual dalam waktu kurang dari dua jam setelah peluncuran.

Bukanlah pertama kalinya ia merilis produk yang dianggap gimmick oleh masyarakat. Sebelumnya, ia pernah merilis papan selancar dengan harga $1.500, onesie bermerk SpaceX, bahkan minuman alkohol yang dirilis Tesla.

(Sah, Laporan: Meisya Harsa Dwipuspita)

4 dari 4 halaman

Dulu Saling Tuntut, Kini Elon Musk Jadi Beli Twitter?

Dream - Kabar antara Twitter dan Elon Musk kembali mencuat. Setelah sebelumnya banyak perselisihan hingga berujung saling gugat, kini bos Tesla disebut mengirim surat ke Twitter untuk menindaklanjuti kembali kesepakatan pembelian perusahaan.

Dikutip dari CNN, Rabu 5 Oktober 2022, Musk akan kembali membeli dengan harga awal yang dahulu disepakati sebesar US$54,20 per saham.

Dalam surat itu, sambil menunggu penerimaan pembiayaan utang untuk kesepakatan, Musk juga mengatakan akan melanjutkan akuisisi dengan persyaratan aslinya. Musk juga menginginkan proses penundaan hukum dari Delaware Chancery Court.

Kabar ini ditanggapi seorang juru bicara Twitter kepada CNN yang membenarkan bahwa perusahaan menerima surat dari Musk, pemilik perusahaan SpaceX ini berniat melakukan pembelian Twitter seharga deal di awal.

" Membeli Twitter adalah akselerator untuk menciptakan X, aplikasi segalanya," kata Musk dalam cuitannya.

Kabar ini pertama kali dilaporkan oleh Bloomberg pada hari Selasa. 

Rencana pembelian Twitter dari Elon Musk memang sempat mencuri perhatian dunia, namun dia membatalkannya.

Pembatalan itu dipicu saat Elon Musk menganggap perusahaan Twitter  membuat pernyataan menyesatkan atas jumlah bot spam yang ada di platform-nya. 

Beri Komentar