Heboh Bayar Parkir Rp 1 Juta di Curug Luhur Bogor

Reporter : Ayik
Kamis, 23 Juli 2015 17:00
Heboh Bayar Parkir Rp 1 Juta di Curug Luhur Bogor
Pertimbangan demi pertimbangan akhirnya pria tersebut dan rombongan memutuskan untuk mencari lokasi pariwisata lainnya yang memiliki harga terjangkau.

Dream - Menghabiskan waktu libur lebaran bersama keluarga menjadi tradisi dari kebanyakan masyarakat Indonesia. Waktu libur sering dimanfaatkan untuk mengunjungi tempat-tempat wisata yang berada di daerah sekitar.

Cerita libur lebaran datang dari seseorang yang baru saja mengalami liburan yang tidak mengenakan. Seorang pria bersama keluarga besarnya berniat untuk mengunjungi salah satu wisata alam yakni Curug Luhur, yang berada di Bogor.

Perjalanan Kerawang-Bogor menempuh jarak dan waktu yang cukup lama diharapkan dapat terbayarkan dengan kesejukan serta kesegaran air Curug Luhur.

Sesampainya di lokasi, tertera tiket masuk di loket Rp 40 ribu. Jika ditotal semua biaya menghabiskan Rp 900 ribu, harga tersebut terbilang cukup mahal buatnya. Pertimbangan demi pertimbangan akhirnya pria tersebut dan rombongan memutuskan untuk mencari lokasi pariwisata lainnya yang memiliki harga terjangkau.

Dipersimpangan jalan yang masih berada di area Curug Luhur, tiba-tiba seorang pria berkebangsaan asing menghadang mobil yang dikemudikan pria asal Kerawang tersebut.

Pembicaraan pria bule tersebut tergesa-gesa dan ajaib ia mengeluarkan nominal yang harus dibayar rombongan asal Kerawang meski tidak jadi masuk ke area Curug. " Meskipun tidak jadi ke Cuurg, setidaknya kalian harus bayar Rp 1 Juta" , ungkap si Bule.

Penasaran dengan kisah inI? Yuk selengkapnya Baca di sini. (Ism) 

Kirimkan kisah nyata inspiratif disekitamu atau yang kamu temui, ke komunitas@dream.co.id, dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut:

1. Lampirkan satu paragraf dari konten blog/website yang ingin dipublish
2. Sertakan link blog atau sosmed
3. Foto dengan ukuran high-res
4. Isi di luar tanggung jawab redaksi

Ayo berbagi traffic di sini!

Baca Juga: Di Mana Huruf I dan O di Deretan Kursi Bioskop? `Dua Surat Alquran Bikin Aku Mantap Berhijab` Hukum Tukar Menukar Uang dalam Islam Hukum Salat di Atas Kapal Ketika Rasulullah Ingatkan Sahabat yang Ahli Ibadah

1 dari 3 halaman

Pengakuan Korban `Dirampok` Bon Makan Anyer

Pengakuan Korban `Dirampok` Bon Makan Anyer © Dream

Pengakuan Korban `Dirampok` Bon Makan Anyer

 

Dream - Kasus rumah makan di Anyer, Banten 'getok' harga seenaknya bukan pertama kali terjadi. Beberapa orang pernah mengaku jadi korban.

Kali seorang pengguna Facebook bernama Abah Choirun Sholeh menceritakan pengalaman pahit makan di Pantai Karang Bolong, Anyer, 1 Maret 2014 lalu.

Dia kena 'getok' harga selangit Rp 515.000 dengan pesanan makanan; 1 Porsi Ikan bakar Rp 180.000, 1 porsi Cumi Saos Tiram Rp 200.000, 1 bakul nasi Rp 40.000, 4 kelapa muda Rp 80.000, dan 1 piring lalapan Rp 15.000.

" Begitu liat harganya Rp 515.000 awalnya ga percaya, mungkin nolnya kebanyakan jadi Rp 51.500. tapi kok masa sih tempat wisata murah banget. Saat tanya ternyata benar totalnya segitu," tulis Abah menceritakan pengalamannya itu di akun Facebook miliknya.

" Niatnya mau seneng jadi kecut gara kejadian itu. Untuk yang mau ke karang bolong ataupun wisata lainnya dimohon hati-hati kalau pergi ke tempat makan dimana pun berada" .

Banyak Makan Korban

Sejumlah rumah makan masakan laut di Anyer ditenggarai banyak tak mencantumkan harga. Yulia, seorang resepsionis hotel di Anyer mengaku sudah banyak yang jadi korban rumah makan getok harga ini.

" Kalau tamu hotel sering kita kasih rekomendasi, ini rumah makan yang harganya wajar. Biar mereka nggak kena tipu. Banyak yang mengeluh soal kena tipu pas makan sea food," kata Yulia saat berbincang dengan Merdeka.com dikutip Dream.co.id, Senin 8 September 2014.

Yulia menambahkan biasanya untuk makan berempat atau berlima dengan lauk ikan, udang dan cumi sekitar Rp 300.000. Menurutnya harga Rp 1 juta yang ramai diposting di Facebook sudah sangat tak masuk akal.

Sebelumnya, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restaurant Indonesia (PHRI), Serang, Hardomo mengaku telah memberi masukan kepada dinas terkait untuk membuat peraturan agar rumah makan di Anyer mencantumkan lengkap menu dan harga.

Tapi dari asosiasi, lanjut dia, tidak mengontrol lagi. Karena itu tugas dinas terkait, entah dinas pariwisata ataupun dinas perdagangan.

Ia mengimbau wisatawan agar masuk ke rumah makan yang mencantumkan lengkap menu beserta harga. " Kalau tidak ada daftar harga jangan makan di situ," ujarnya. (Ism)

2 dari 3 halaman

Heboh Bon `Makan Mahal`, Rano Karno Capek Promosi Anyer

Heboh Bon `Makan Mahal`, Rano Karno Capek Promosi Anyer © Dream

Heboh Bon `Makan Mahal`, Rano Karno Capek Promosi Anyer

Dream - Plt Gubernur Banten Rano Karno angkat bicara soal heboh bon makan mahal di tempat wisata sekitaran Anyer. Rano prihatin dengan ulah oknum pedagang di sana, Padahal dia sudah susah payah mempromosikan Anyer

" Agak prihatin, tentu harus ada perubahan dari masyarakat sendiri. Artinya memang tugas kita untuk memberikan penyadaran kepada masyarakat tentang wisata," kata Rano dikutipDream.co.id dari laman Merdeka.com, Selasa 10 September 2014.

Politisi PDIP ini mengaku sudah lelah mempromosikan Anyer, tapi warganya tak sadar perbuatan itu bisa merugikan sektor pariwisata dan perekonomian. Tetapi Rano yakin 'kecurangan' itu hanya dilakukan segelintir orang.

" Kita capek melakukan promosi tapi tidak ditunjang oleh kesadaran masyarakat sendiri, akibatnya bisa fatal. Tapi mungkin ini hanya beberapa orang," jelasnya.

Kendati begitu, Rano terus berupaya melakukan sosialisasi sadar wisata kepada masyarakat.

Sebelumnya, seorang pengguna Facebook mengunggah sebuah bon atau kuitansi pembayaran makanan yang diakuinya berada di sebuah restoran di Anyer.

Di kuitansi itu ada tujuh menu makanan dan minuman yang dipesan. Namun, harga tiap makanan terbilang mahal. (Ism)

 

3 dari 3 halaman

Lihat Bon `Makan Mahal`, Pemilik Resto di Anyer Merinding

Lihat Bon `Makan Mahal`, Pemilik Resto di Anyer Merinding © Dream

Lihat Bon `Makan Mahal`, Pemilik Resto di Anyer Merinding

 

Dream - Beredarnya bon makanan mahal Anyer di sosial media, Facebook, membuat cemas para pemilik rumah makan di sekitaran jalan raya Anyer, Banten. Mereka takut hal itu dapat mengancam usahanya.

Imas, salah seorang pemilik rumah makan 'Teh Imas' yang berada di tepi Jalan Raya Anyer merinding melihat mahalnya harga yang tertera pada bon yang tersebar di Facebook.

" Merinding saya lihatnya, mahal banget ikan bakar sampai 400 ribu," kata Imas.

Imas tidak percaya kalau bon makan itu dari rumah makan yang berada di area wisata Pantai Anyer. Karena di dalam bon tidak tercantum nama rumah makan. " Kalau di sini walau rumah makan lesehan kecil, pasti ada nama rumah makannya di bon," kata Imas.

Dia kini merasa resah akibat tersebarnya bon tersebut. " Yah pengunjung bisa nggak datang lagi karena takut. Bisa bangkrut dan tutup usaha kita semua di sini," ujarnya.

Sidak

Wakil Bupati Kabupaten Serang, Ratu Tatu Chasanah telah melakukan sidak ke sejumlah rumah makan lesehan yang berada di area wisata Anyer, Kabupaten Serang, Banten. Ratu ingin membuktikan langsung soal bon makanan mahal di Anyer yang membuat heboh sosial media.

Dalam sidaknya kemarin, Ratu Tatu melihat langsung daftar harga dan menu yang ada di rumah makan. Ratu Tatu datang ke sejumlah rumah makan lesehan Muaro dan rumah makan Teh Imas yang berada di tepi jalan Raya Anyer.

Ia langsung mengecek daftar harga dan menu yang ada di setiap meja. Dia pun mengambil sebuah bon hasil pembayaran dari seorang pengunjung yang baru saja melakukan transaksi pembayaran.

Saat pengecekan tidak ditemukan kejanggalan dalam harga yang ada di daftar dan bon hasil pembayaran pengunjung pun masih dengan tarif normal.

" Saya sudah melihat bon yang tersebar, makanya saya langsung turun. Mau membuktikan harga di lapangan aslinya seperti apa. Hasilnya harga makanan di sini masih normal dan pengunjung juga tadi kita tanya langsung juga mengatakan harga yang ada juga cukup murah dan normal," kata Wakil Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah dikutip Dream.co.id dari lamanMerdeka.com, Rabu 9 September 2014.

Tatu merasa resah dengan bon yang tersebar di sosial media. Karena dapat berdampak fatal bagi wisata di Anyer. " Kasian atuh masyarakat yang usaha, bisa turun pengunjungnya," kata dia

Meski begitu, pihaknya akan melakukan pengawasan ketat terhadap rumah makan yang berada di Pantai Anyer dan wilayah lainnya. (Ism)

Beri Komentar