Ilustrasi Buka Puasa Bersama. (Sumber: Merdeka.com)
Dream - Acara buka puasa bersama sering dinilai banyak pihak sebagai acara yang boros. Selain ada banyak makanan yang akan terbuang percuma, dana yang digelontorkan untuk menggelar acara ini pun bisa mencapai ratusan miliaran rupiah.
Padahal, dana tersebut bisa dialokasikan untuk membantu pihak-pihak yang memerlukan.
Dilansir dari Al-Arabiya, Senin 20 Juni 2016, seorang jurnalis, Ayman al-Ghabawee, menghitung-hitung untuk menggelar satu acara buka puasa bersama yang dihadiri oleh 150 ribu orang, sebesar 1,5 juta riyal (Rp5,3 miliar) per harinya, bahkan bisa mencapai 45 juta riyal atau Rp159,1 miliar selama 30 hari.
Uang jutaan riyal tersebut bisa digunakan untuk menolong pihak-pihak yang layak dibantu, seperti orang sakit dan orang miskin.
" Jutaan riyal ini bisa digunakan untuk membayar perawatan pasien yang gagal ginjal atau janda," kata Al-Ghabawee.
Sependapat dengan Al-Ghabawee, seorang warga Saudi, Abdulrahman Al-Subaihi, mengatakan orang-orang tajir di Arab Saudi hanya ingin memamerkan kerendahan hatinya dalam menggelar buka puasa bersama. Mereka tidak peduli berapa banyak makanan yang terbuang atau bagaimana buka puasa itu dilakukan.
" Saya menolak untuk mengeluarkan banyak uang untuk memberikan iftar gratis untuk memberi makan pekerja asing. Uang itu bisa diberikan untuk membantu fakir miskin dan meningkatkan kemampuan kerja pemuda Saudi supaya kesempatan mendapatkan pekerjaan semakin besar," kata Al-Subaihi.
Seorang warga Saudi lainnya, Mohammad Al-Obaid, mengatakan yayasan sosial seharusnya memiliki aturan dalam menggelar buka puasa akbar. Untuk menghindari banyaknya makanan yang terbuang, mereka bisa menerbitkan kupon makan untuk pekerja asing supaya mereka bisa makan di restoran tertentu.
" Sepertinya kita lupa tentang keluarga yang membutuhkan, mereka yang suaminya dipenjara, dan keluarga syuhada. Mereka adalah orang yang paling membutuhkan dukungan kita," kata dia.
Anggapan buka puasa bersama adalah sebuah pemborosan pun ditepis. Direktur Hubungan Masyarakat Kantor Dakwah dan Pembinaan di Riyadh, Mihsari Al-Daswari, mengatakan iftar bersama punya tujuan mulia dan membantu umat Muslim untuk berbuka puasa sebelum salat magrib. Kegiatan ini pun menarik banyak perhatian non-Muslim untuk turut serta merasakan atmosfer Ramadan yang berbuah banyak orang non-Muslim yang memeluk agama Islam.
" Tak ada yang salah pada orang-orang yang menyumbangkan uangnya untuk buka puasa bersama," kata Al-Dawsari.
Dia mengatakan hal tersebut mereka lakukan untuk mendapatkan pahala dari Tuhan. " Nabi kita Muhammad SAW mengatakan siapa pun yang memberikan makanan untuk orang Islam yang berpuasa, akan mendapatkan pahala yang sama besarnya dengan pahala orang yang berpuasa tersebut," kata Al-Dawsari.
Dia juga mengatakan pekerja ekspatriat Arab bukanlah orang satu-satunya yang mendapatkan manfaat dari iftar bersama. " Orang-orang bebas mendonasikan uang dengan cara yang mereka mau. Lagipula, pemerintah memberikan bantuan untuk fakir miskin dan keluarga yang membutuhkan lewat agen pemerintah," kata Al-Dawsari.
Advertisement

OJK: Kerugian Korban Penipuan Setahun Terakhir Capai Rp7,8 Triliun

Coba Tenangkan Diri Dulu, Begini Cara Mengatasi Gejala Serangan Jantung Saat Sendirian

Heboh Robot Humanoid IRON: Gerakan Nyaris Luwes, Sampai Perlu Dibuktikan Bukan Manusia

Jangan Anggap Remeh! Psikolog Ungkap Perundungan Verbal Bisa Mengarah pada Hal Lebih Parah


Honda Culture Indonesia Vol.2 Digelar di Jakarta, Ribuan Pengunjung Hadiri Pameran Komunitas Honda
Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6

Proses Pembuatannya Sampai 2 Tahun, Bonvie Haircare Rilis Produk Perawatan Rambut Khusus Cowok


Siswa SMPN 19 Tangsel Diduga Korban Bullying Meninggal Dunia, Sempat Koma di RS


Tok! RUU KUHAP Resmi Disahkan Jadi UU, Ini 14 Substansi Utama Perubahannya

Potret Perayaan Sederhana Ultah Gisel, Gempi dan Cinta Brian Sudah Lengket?