Pengrajin Tempe (Antara/Wahdi Septiawan)
Dream - Badan Standarisasi Indonesia telah mengajukan standar mutu dan proses pembuatan tempe kepada badan internasional standardisasi pangan Codex Alimentarius Commission. Hasilnya, sudah diakui sebagai standar di Asia.
Deputi Bidang Penelitian dan Kerja Sama Standardisasi BSN, Kukuh S Achmad mengatakan standar internasional tempe meliputi mutu kandungan zat, cara pengujian laboratorium, pengambilan sampel serta tingkat higienis.
" Namun adanya standar internasional itu perlu peninjauan ulang SNI demi penyempurnaan. Di Indonesia, tempe punya standar, yakni SNI 3144 yang diterbitkan pada 2009," ujar Kukuh dikutip dari laman BSI.or.id, Senin 16 Februari 2015.
Ke depannya, BSN bakal membina perajin tempe tentang proses higienis sesuai standar. Mulai penggunaan wadah terbuat dari baja tahan karat untuk mencegah kontaminasi.
Dengan begitu, nantinya pemasaran tempe bisa berkembang hingga ke Eropa dan Amerika Serikat dengan beragam olahan.
Advertisement
Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari

Raih Rekor Dunia Guinness, Robot Ini Bisa Jalan 106 Km Selama 3 Hari

Sensasi Unik Nikmati Rempeyek Yutuk Camilan Khas Pesisir Kebumen-Cilacap

5 Destinasi Wisata di Banda Neira, Kombinasi Sejarah dan Keindahan Alam Memukau

Habib Husein Jafar Bagikan Momen Saat Jenguk Onad di Panti Rehabilitasi


Toyota Rehabilitasi Toilet di Desa Wisata Sasak Ende, Cara Bangunnya Seperti Menyusun Lego
Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK

Mahasiswa UNS Korban Bencana Sumatera Bakal Dapat Keringanan UKT

Makin Sat Set! Naik LRT Jakarta Kini Bisa Bayar Pakai QRIS Tap

Akses Ancol Ditutup karena Banjir Rob Masuki Puncak, Warga Jakarta Utara Diminta Waspada

Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari

Raih Rekor Dunia Guinness, Robot Ini Bisa Jalan 106 Km Selama 3 Hari

Sensasi Unik Nikmati Rempeyek Yutuk Camilan Khas Pesisir Kebumen-Cilacap