Inovasi Rasa Lezat, MSG sebagai Solusi untuk Diet Rendah Garam

Reporter : Daniel Mikasa
Selasa, 17 September 2024 12:11
Inovasi Rasa Lezat, MSG sebagai Solusi untuk Diet Rendah Garam
Meski sering kali mendapatkan reputasi buruk, MSG telah dinyatakan aman oleh berbagai lembaga kesehatan dunia.

Dalam dunia kuliner modern, menjaga keseimbangan antara kesehatan dan cita rasa adalah tantangan tersendiri. Banyak orang mulai beralih ke diet rendah garam demi menjaga tekanan darah dan kesehatan jantung. Namun, masalah yang sering muncul adalah berkurangnya kelezatan makanan ketika garam dikurangi. Monosodium glutamate atau yang lebih dikenal sebagai MSG, kini muncul sebagai solusi menarik untuk menjaga rasa makanan tetap lezat tanpa membahayakan kesehatan. Leony Susan, pemilik Ayam Bengis Resto di Bali, membagikan pengalamannya dalam menggunakan MSG sebagai alternatif garam dalam hidangannya.

Menurut Leony, penggunaan MSG di restorannya sudah menjadi bagian penting dari resep untuk menciptakan rasa gurih yang seimbang. " Kami sadar bahwa banyak pelanggan ingin makanan yang sehat tapi tetap lezat. Dengan MSG, kami bisa mengurangi penggunaan garam tanpa mengorbankan rasa," jelas Leony. Restorannya, yang terkenal dengan sambal matah khasnya, menggunakan MSG untuk memperkuat cita rasa gurih pada masakan tanpa harus terlalu bergantung pada garam.

Mengapa MSG?

Diet rendah garam semakin dianjurkan oleh pakar kesehatan karena konsumsi garam yang berlebihan dapat meningkatkan risiko hipertensi dan penyakit jantung. Penelitian dari American Heart Association menunjukkan bahwa asupan garam yang tinggi dapat mempengaruhi tekanan darah, meningkatkan risiko stroke, dan masalah kardiovaskular lainnya. Oleh karena itu, banyak orang mulai mencari alternatif untuk mengurangi konsumsi garam.

Leony mengungkapkan bahwa di Ayam Bengis, penggunaan MSG terbukti menjadi solusi yang efektif untuk masalah ini. " MSG memiliki kandungan natrium yang lebih rendah dibandingkan garam, namun tetap memberikan efek gurih yang memuaskan. Ini cara yang cerdas untuk menjaga rasa tanpa perlu menambahkan terlalu banyak garam," ujarnya.

Fakta Ilmiah tentang MSG dan Diet Rendah Garam

1. Kandungan Natrium yang Lebih Rendah

Penelitian menunjukkan bahwa MSG mengandung hanya sekitar 12% natrium, jauh lebih rendah dibandingkan garam meja yang memiliki kandungan 40% natrium. Leony menjelaskan bahwa dengan mengganti sebagian garam dengan MSG, restoran Ayam Bengis bisa mengurangi jumlah natrium dalam masakan mereka tanpa mengorbankan kelezatan. " Ini adalah cara yang aman untuk memastikan pelanggan kami mendapatkan makanan yang enak tapi tetap sehat," katanya.

2. Meningkatkan Rasa Umami

MSG dikenal mampu meningkatkan rasa umami, yaitu rasa gurih alami yang sering ditemukan dalam bahan-bahan seperti daging, sayuran, dan produk fermentasi. " Rasa umami inilah yang memberikan kedalaman pada hidangan kami. Kami bisa menjaga hidangan tetap kaya rasa tanpa harus menambahkan banyak garam," tambah Leony. Dalam sebuah studi yang dipublikasikan oleh National Center for Biotechnology Information (NCBI), MSG terbukti dapat meningkatkan rasa makanan tanpa efek negatif terhadap kesehatan jika digunakan dalam jumlah wajar.

3. MSG diakui Aman oleh WHO dan FDA

Meski sering kali mendapatkan reputasi buruk, MSG telah dinyatakan aman oleh berbagai lembaga kesehatan dunia. World Health Organization (WHO) dan Food and Drug Administration (FDA) di Amerika Serikat mengakui bahwa MSG adalah bahan yang aman dikonsumsi dalam takaran yang tepat. " Kami di Ayam Bengis memastikan penggunaan MSG dilakukan secara bijak, secukupnya untuk menonjolkan rasa alami bahan makanan tanpa berlebihan," kata Leony.

4. Mendukung Diet Rendah Garam

Diet rendah garam seringkali membuat makanan terasa hambar, namun dengan MSG, tantangan ini dapat diatasi. Leony menjelaskan bahwa MSG membantu menjaga keseimbangan rasa, terutama dalam masakan yang secara alami memerlukan garam tinggi. " Banyak pelanggan kami yang mengapresiasi penggunaan MSG karena mereka masih bisa menikmati hidangan favorit mereka meski sedang menjaga asupan garam," ungkapnya.

Pengalaman di Ayam Bengis Resto

Leony Susan, yang telah bertahun-tahun mengelola restoran Ayam Bengis, berbagi bahwa penggunaan MSG dalam masakan tradisional seperti sambal matah dan ayam gorengnya telah menjadi kunci dalam menjaga cita rasa autentik tanpa membahayakan kesehatan pelanggan. " Sambal matah kami memiliki rasa pedas dan gurih yang kuat. Dengan MSG, kami bisa mengurangi garam, tapi tetap mempertahankan rasa yang dicari pelanggan," jelas Leony.

Bagi mereka yang ingin memulai diet rendah garam tapi tetap menginginkan makanan yang lezat, Leony menyarankan penggunaan MSG sebagai alternatif. " Kuncinya adalah keseimbangan. Tidak perlu banyak, cukup sedikit MSG untuk mendapatkan rasa yang sama nikmatnya dengan garam tanpa risiko kesehatan yang sama," tambahnya.

Kesimpulan: Solusi Inovatif untuk Diet Sehat

Dengan semakin banyaknya orang yang peduli akan kesehatan mereka, terutama dalam mengurangi asupan garam, MSG muncul sebagai solusi yang inovatif. " MSG bukan hanya pengganti garam, tapi juga menjadi cara untuk tetap bisa menikmati makanan lezat tanpa harus takut berlebihan dalam mengonsumsi natrium," tegas Leony.

Penelitian yang mendukung keamanan MSG dan manfaatnya bagi diet rendah garam terus bertambah, menjadikan bahan ini pilihan cerdas bagi mereka yang ingin menjaga kesehatan tanpa mengorbankan rasa. Leony Susan dengan Ayam Bengisnya menjadi contoh nyata bahwa MSG bisa digunakan secara aman dan bijak dalam masakan sehari-hari, memberikan rasa yang memuaskan tanpa harus menambah garam berlebihan.

" Pada akhirnya, yang penting adalah bagaimana kita menjaga keseimbangan dalam setiap bahan yang kita gunakan. MSG adalah alat yang bisa membantu kita mencapai itu," tutup Leony.

Beri Komentar
Jangan Lewatkan
More