Para Peneliti Durian Dari Singapura (Channel News Asia)
Dream - Anda pernah bertanya mengapa bau durian yang khas sangat menyengat? Jika pernah, maka hasil penelitian inilah jawabannya. Sejumlah peneliti di Singapura menemukan rahasia bau durian sangat menyengat.
Para peneliti itu menemukan gen bau yang menyebabkan aroba buah berduri itu menyengat dan 'lezat'. Penemuan ini bahkan bisa menjadi jalan bagi riset di masa depan untuk menciptakan durian tanpa bau atau berbau ringan.
Lima peneliti dari Pusat Kanker Nasional Singapura (NCCS) dan Duke-NUS Medical School memulai proyek penelitian tersebut awal 2015. Menggunakan dana sebesar 500 ribu dolar Singapura, setara Rp5 miliar, dari komunitas pecinta durian, peneliti menggunakan durian jenis Musang King atau Mao Shan Wang sebagai sampel.
" Sebagai seorang ilmuwan, saya juga tertarik untuk menemukan gen apa yang ada di balik bau dan rasa durian," kata ketua tim peneliti, Profesor Teh Bin Tean, dikutip dari Channel News Asia.
Tim mendapat temuan bahwa terdapat genom durian terdiri dari 46 ribu gen, dua kali lebih banyak dari manusia dengan 23 ribu gen. Hasil penelitian tersebut diterbitkan dalam jurnal Nature Genetics.
© Dream
Dengan membandingkan berbagai aktivitas gen dari masing-masing bagian tanaman durian, tim peneliti berhasil mengidentifikasi kelas gen yang dinamai MLGs (methionine gamma lyases). Kelas ini mengatur produksi senyawa bau yang disebut senyawa sulfur volatil (VSC).
" Analisis kami menunjukkan produksi VSC diperbaharui dengan cepat pada durian, menghasilkan bau sulfur seperti diakui banyak orang," kata asisten ketua tim, Patrick Tan.
Urutan genom durian akan menjadi sumber sangat berguna bagi penelitian agronomi durian. Contohnya seperti mengidentifikasi, dan kemungkinan untuk memodifikasi gen sehingga bisa tahan terhadap penyakit, namun tetap mempertahankan rasa.
" Kita dapat melihat pada gen-gen (yang bertanggung jawab pada) kadar gula di durian," ujar Tean.
" Secara teoritis, untuk menghasilkan durian yang lebih ramah pada penderita diabetes," kata Tean melanjutkan.
Sang profesor juga mengatakan tantangan penelitian ini adalah jumlah genom tanaman jauh lebih kompleks ketimbang manusia. Hasil riset ini berupa peta genom durian, disumbangkan ke Dewan Taman Nasional dengan harapan bisa mendorong riset lebih jauh tentang durian di masa depan.
Advertisement
Perlindungan Rambut Maksimal yang Ringan dan Praktis Lewat Ellips Hair Serum Ultra Treatment

Temukan Pengalaman Liburan Akhir Tahun yang Hangat di Archipelago Hotels

Kolaborasi Strategis KEC dan Archipelago Hadirkan Perusahaan Manajemen Hotel Baru di Madinah

Komunitas `Hutan Itu Indonesia` Ajak Anak Muda Jatuh Cinta Lagi pada Zamrud Khatulistiwa

Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari
