Bank Muamalat Fokus Konsolidasi Pada Tahun Ini.
Dream – PT Bank Muamalat fokus berbenah pada tahun 2018. Salah satu yang diperbaiki adalah pembiayaan bermasalah (non performing financing/NPF).
“ 2018, kami akan membereskan NPF-nya dulu, masih konsolidasi,” kata Direktur Utama Bank Muamalat, Achmad K Permana, di Jakarta, ditulis Kamis 4 Januari 2018.
Permana mengatakan, ada tiga pendekatan yang dilakukan untuk memperbaiki kualitas pembiayaan. Contohnya, Bank Muamalat akan menambah sumber daya manusia (SDM) untuk mengatasi pembiayaan bermasalah. Dia merasa jumlah SDM di bidang NPF tidak cukup.
“ Potensinya gede. Kalau bisa recovery, lebih besar impact pada keuntungan,” kata mantan Direktur Unit Usaha Syariah PT Bank Permata ini.
Angka NPF gross Bank Muamalat sebesar 4,54 persen dan angka NPF nett sebesar 3,07 persen. Kalau untuk angka yang sekarang, Permana enggan mengatakan. “ Akan di-disclose di publikasi,” kata dia.
Selain NPF, Permana akan membenahi masalah lain, yaitu permodalan. Dia optimistis tahun ini ada modal masuk ke Bank Muamalat.
“ Kami konsolidasi karena ke-delay, karena capital belum masuk atau telat masuk. Setelah capital masuk, kami konsolidasi dan pencadangan akan masuk dari situ. Insya Allah,” kata dia.
Bank Muamalat, kata dia, juga punya target pertumbuhan pada tahun ini. “ Ada growth pasti, tapi tidak seagresif teman-teman lain,” kata dia. (ism)
Advertisement
Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK
Potret Luna Maya dan Cinta Laura Jadi Artis Bollywood, Hits Banget!
Cara Cek Penerima Bansos BLT Oktober-November 2025 Rp900 Ribu
Diterpa Isu Cerai, Ini Perjalanan Cinta Raisa dan Hamish Daud
AMSI Ungkap Ancaman Besar Artificial Intelligence Pada Eksistensi Media