5 Fakta Tentang Booming Bisnis Penerbangan Asia

Reporter : Syahid Latif
Rabu, 31 Desember 2014 11:04
5 Fakta Tentang Booming Bisnis Penerbangan Asia
Seiring ekonomi yang berkembang di kawasan Asia Tenggara, semakin banyak masyarakat mengalami peningkatan kemampuan finansial. Hal ini membuat selera untuk bepergian menggunakan pesawat semakin tinggi

Dream - Ekonomi yang bertumbuh pesat, menyebabkan bisnis penerbangan di kawasan Asia tengah mengalami booming.

Mulai dari pesawat kelas bisnis hingga bertarif murah tumbuh pesat di kawasan ini. Sebut nama daerah atau negara yang ingin dituju, berbagai pilihan siap menanti calon penumpang pesawat.

Di tengah lonjakan bisnis penerbangan, terselip risiko besar yang dihadapi. Pekerjaan rumah besar bagi para pengelola maskapai. Mengutip laman news.com.au, berikut adalah fakta-fakta tentang booming industri penerbangan Asia:

1. Seiring ekonomi yang berkembang di kawasan Asia Tenggara, semakin banyak masyarakat mengalami peningkatan kemampuan finansial. Hal ini membuat selera untuk bepergian menggunakan pesawat semakin tinggi.

Di sinilah tugas berat maskapai menanti. Perusahaan penerbangan harus bertarung untuk memastikan pelatihan dan standar keselamatan diterapkan dengan benar seiring meningkatnya permintaan

2. Pengamat penerbangan dari Sydney, Brendan Sobie melaporkan, negara-negara di kawasan Asia Tenggara saat ini memiliki 1.600 pesawat.

Sobie mengatakan Asia Tenggara merupakan satu-satunya kawasan yang memesan pesawat dalam jumlah besar. Hal ini menandakan pertumbuhan yang terus meningkat.

3. Mengutip data International Air Transport Association, arus lalu lintas penumpang pesawat di kawasan Asia Pasific mengambil porsi 31 persen dari total dunia.

Dalam dua dekade ke depan, jumlah ini akan meroket hingga 42 persen. Diperkirakan akan ada tambahan penumpang 1,8 miliar orang per tahun dari pangsa pasar sebesar 2,9 miliar.

4. Mantan Eksekutif Delta Air Lines, David Grennberg mengungkapkan, seretnya pasokan pilot terlatih membuat maskapai banyak mencari tenaga dari Amerika Serikat, Kanada, Australia, dan Eropa.

Boeing memproyeksikan kebutuhan pilot di Asia Pasifik dalam 20 tahun mendatang bakal mencapai 216 ribu pilot baru. Angka ini merupakan yang terbanyak di antara belahan dunia lain.

5. Persoalan gaji bagi pilot dan teknisi di kawasan Asia Tenggara masih menjadi masalah besar. COE dari Mil-Com Aerospace Group, Lim Chee Meng mengatakan para pekerja ahli di bisnis penerbangan di kawasan ini tak mengalami kenaikan gaji signifikan. (Ism)

Beri Komentar