Foto: Pixabay.com
Dream - Memiliki rumah yang aman dan nyaman adalah impian semua orang. Selain memiliki hunian yang sudah dibangun para pengembang, cara lain yang bisa dilakukan untuk memiliki tempat tinggal adalah dengan membangun rumah sendiri.
Kebanyakan pasangan membeli rumah lewat pengembangan karena alasan kepraktisan dan harga yang relatif terjangkau. Sementara membangun rumah lebih dihindari karena si calon pemilik harus sudah memiliki lahan sendiri.
Alasan lain adalah biaya pembangunan rumah sendiri sering kali membengkak karena keinginan yang berubah dari rencana semula.
Interior Expert Pinhome, Shania Tahir mengatakan biaya membangun rumah sebetulnya bisa diwujudkan hanya dengan budget Rp100 juta. Peluang itu ada karena rerata biaya dalam pembangunan rumah berada di kisaran Rp3 juta/m2.
Biaya tersebut sudah termasuk ongkos upah tenaga kerja serta material yang dibutuhkan.
“ Biasanya, bangunan Rp3 juta/m2 memiliki spesifikasi pondasi pasangan batu kali, dinding tembok batu bata plester aci finish cat, plafon gypsum rangka kayu atau hollow, lantai keramik, dan atap genteng rangka baja ringan, juga sudah termasuk ongkos tenaga kerjanya,” kata Interior Expert Pinhome, Shania Tahir seperti dikutip dalam keterangan resminya, Rabu, 12 Oktober 2022.
Lebih lanjut, Shania menjelaskan, ukuran rumah yang bisa dibangun dengan budget tersebut memiliki luas bangunan sekitar 34 m2. Ukuran bangunan juga bisa dipertimbangkan dengan menggunakan empat variasi yaitu 4m x 8m, 5m x 7m, 6m x 6m, atau 7m x 5m.
Sementara untuk desainnya, Shania menyontohkan sepuluh desain rumah yang dapat dibangun dengan bermodalkan Rp100 juta saja.
Pertama, rumah kubus minimalis. Saat ini, rumah jenis ini memiliki ciri khas rumah modern, di mana desainnya tergolong murah. Meski dengan budget kecil, tapi tampilannya cukup untuk tetap mempertahankan kesan modern.
" Kelebihan lainnya yakni karena kebutuhan lahan yang tidak terlalu besar, apabila lahan yang dimiliki ukurannya tidak terlalu luas, maka pemilik hunian bisa mengaplikasikan model rumah murah yang satu ini," katanya.
Kedua, yaitu rumah kontainer minimalis. Shania menjelaskan rumah kontainer minimalis memang telah banyak digunakan terutama di luar negeri dikarenakan harganya lebih murah dibandingkan membangun rumah menggunakan dinding.
Meskipun menggunakan kontainer sebagai rumah, pemilik rumah tetap bisa mendesainnya sebagus mungkin agar memiliki tampilan yang cantik dan elegan..
" Pemilik rumah bisa menambahkan jendela dan pintu dari kaca yang akan menambah kesan minimalis pada rumah. Tidak hanya itu, penggunaan kaca pada pintu juga memudahkan cahaya matahari masuk ke dalam rumah, sehingga rumah mendapatkan pencahayaan alami yang cukup," ungkapnya.
Ketiga, yaitu rumah kontemporer. Shania menuturkan rumah jenis ini dapat menjadi pilihan sebagai desain rumah dengan bujet minim. Rumah kontemporer adalah desain rumah yang sedang banyak digunakan saat ini. Rumah ini memiliki bentuk yang sederhana dengan garis-garis yang geometris.
" Selain itu, rumah kontemporer umumnya dirancang dengan menggunakan gaya modern. Rumah ini memiliki tampilan yang modern dengan detail yang sangat inovatif. Terlebih, desain rumah ini juga bisa diaplikasikan pada lahan yang tidak terlalu luas karena tidak banyak membuang lahan yang ada," timpalnya.
Shania pun menuturkan rumah kontainer ini memiliki sejumlah keunggulan seperti praktis dan budget yang dibutuhkan juga minim. Dilihat dari sisi interiornya sangat memungkinkan untuk dilengkapi guna memberikan sisi kenyamanan.
Rumah kontainer bisa dilengkapi dengan plafon, diisi furniture, dan bagian lantai dapat dilapisi oleh lantai kayu ataupun vinyl.
“ Memang keunggulan dari rumah kontainer adalah praktis dan murah, tapi jangan takut. Dari sisi kenyamanannya kita bisa buat senyaman mungkin dengan dilengkapi plafon, furniture, dan lantainya bisa diganti juga pakai lantai kayu, vinyl, bahkan keramik. Asalkan nggak terlalu berat kaya marmer,” tambah Shania.
Selanjutnya yaitu rumah minimalis ala Jepang. Shania menuturkan rumah jenis ini bisa menjadi pilihan dengan budget Rp100 juta saja.
Pemilik rumah bisa membangun rumah dengan desain ala Jepang, yaitu menggunakan unsur kayu pada dinding dan lantai. Pilihan kayunya pun dapat disesuaikan dengan budget yang ada.
Kemudian pada bagian dalam rumah, pemilik bisa menggunakan pintu yang terbuat dari panel atau papan kayu yang senada dengan kayu lain yang digunakan pada rumah. Penambahan batu-batu kerikil pada akses jalan pagar utama menuju pintu rumah akan menambahkan kesan rumah-rumah tradisional Jepang.
Terakhir, ada pula jenis rumah A-Frame House, di mana desain rumah ini memiliki rangka menyerupai huruf A dengan menampilkan sisi miring roofline hingga menyentuh garis pondasi. Rumah ini mirip seperti tempat kemah untuk anak-anak, hanya saja bentuknya lebih besar dan disertai dengan konstruksi bangunan yang kuat.
" Material yang digunakan pada rumah yang satu ini pun sangat beragam, mulai dari menggunakan bahan kayu, logam, hingga menggunakan dinding kaca yang tentunya akan membuat pencahayaan alami lebih mudah masuk ke dalam rumah," tandasnya.
Sebagai informasi, Pinhome merupakan penyedia layanan properti berbasis website dan aplikasi.
Pinhome juga rutin menggelar webinar edukasi berupa properti, finansial, dan gaya hidup lewat serangkaian acara Property Academy yang rutin digelar setiap minggunya dengan menghadirkan property expert dan pembicara-pembicara berkompeten di bidangnya.
Advertisement
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Trik Wajah Glowing dengan Bahan yang Ada di Dapur