70 Juta Tasbih Impor Menumpuk di Arab

Reporter : Syahid Latif
Selasa, 6 Mei 2014 07:00
70 Juta Tasbih Impor Menumpuk di Arab
Pengusaha di jazirah Arab mendesak pemerintah untuk membangun pabrik pembuatan tasbih.

Dream - Sebagai kota suci umat muslim dunia, Arab Saudi tentunya membutuhkan perangkat ibadah cukup besar guna memenuhi kebutuhan penduduk dan peziarah yang datang. Namun siapa sangka, kebutuhan tasbih Negara Kaya ini justru didatangkan dari luar negeri.

Jamal Al-Juhani, pimpinan penjual tasbih di Jeddah mengungkapkan, Arab Saudi setiap tahunnya mengimpor tak kurang dari 70 juta tasbih dari seluruh dunia.

" Pemerintah harus mulai berpikir mendirikan pabrik pembuatan tasbih di Arab," ujar Jamal dalam Pertemuan National Productive Families Forum seperti dikutip laman arabnews, Senin, 5 Mei 2014.

Tasbih yang selama ini beredar di Arab Saudi memang dirangkai di dalam negeri. Selain bahan dari lokal, Arab Saudi juga mengimpor kayu dari India dan negara-negara tropis lainnya.

Harga jual tasbih di Negara Kaya Minyak ini bervariasi dari 200 riyal sampai 80 ribu riyal atau Rp 615.117 hingga Rp 245,7 juta.

Arab Saudi sebetulnya bisa mengekspor tasbih ke pasar di luar negeri. Namun, produknya kalah bersaing dibandingkan China.

" Ada produsen yang menghasilkan tasbih dengan bahan mentah berharga murah," ujar Jamal.

Diakui Jamal, dirinya sebetulnya baru memulai bisnis penjualan tasbiih belum lama. Sebelumnya, Jamal memilih menjadi kolektor perangkat ibadah umat muslim tersebut.

Namun seiring makin besarnya skala bisnis akibat bertambahnya jumlah penduduk Arab Saudi dan kedatangan jemaah haji, Jamal pun mulai serius menekuni bisnis tersebut.

Beri Komentar