Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko, Mengapresiasi Perpanjangan Fasilitas GSP Amerika Serikat Kepada Indonesia. (Foto: Kantor Staf Presiden)
Dream – Pemerintah Amerika Serikat memperpanjang fasilitas Generalized System of Preferences (GSP) kepada Indonesia. Kebijakan ini diapresiasi oleh Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko.
“ Ini menjadi supporting yang luar biasa dalam meningkatkan perekonomian menjadi lebih baik,” kata Moeldoko di Jakarta, dikutip dari keterangan tertulis, Jumat 13 November 2020.
GSP merupakan kebijakan perdagangan unilateral yang memberikan pemotongan bea masuk impor terhadap produk ekspor negara penerima.
Fasilitas ini diberikan kepada negara-negara berkembang dunia sejak 1974. Nah, Indonesia pertama kali mendapat fasilitas GSP dari Amerika pada 1980.
Moeldoko meminta, para investor tidak khawatir untuk berinvestasi di Indonesia. Terlebih, saat ini stabilitas politik, ekonomi, dan keamanan terjaga dengan baik.
Mantan Panglima TNI ini menegaskan, stabilitas jadi salah satu poin penting dalam menarik investasi di Indonesia.
Hubungan bilateral antara Indonesia dan Amerika Serikat semakin kuat di berbagai bidang, terutama dalam hal investasi, pendidikan, dan kesehatan.
“ Stabilitas politik, ekonomi, dan keamanan ini kami jaga dengan baik,” kata dia.
Selain itu, kata Moeldoko, investasi juga memerlukan kepastian regulasi. Ini pula yang mendasari hadirnya Undang-Undang Cipta Kerja, sehingga investor tidak ragu dan tidak takut untuk berinvestasi di Indonesia.
Diterangkan bahwa Presiden Joko Widodo paham, tanpa adanya UU Cipta Kerja, Indonesia akan terjebak dalam middle income trap.
Di sisi lain, dia juga memastikan kebutuhan logistik terjaga melalui pembangunan infrastruktur baik darat, laut, dan udara sehingga transportasi menjadi mudah dan terjangkau.
Adapun Dubes Amerika Serikat untuk Indonesia, Sung Yong Kim mengatakan, perpanjangan fasilitas GSP untuk Indonesia bisa jadi momentum untuk meningkatkan hubungan perdagangan Indonesia dan Amerika Serikat.
“ Ini merupakan perkembangan yang luar biasa,” jelas Kim.
Dia menjelaskan, pemerintah Amerika menyambut positif UU Cipta Kerja. Menurut Kim, Undang-Undang tersebut akan meningkatkan iklim investasi di Indonesia.
“ Terutama, mengenai stabilitas, konsistensi, dan transparansi,” ujar Kim.
Selain mengenai ekonomi dan investasi, Kim yang akan bertugas sebagai Dubes AS untuk Indonesia dalam tiga tahun ke depan menantikan kerja sama lebih erat dan lebih aktif di bidang layanan kesehatan dan pendidikan.
Pada dua bidang ini, dia akan berusaha mengeksplorasi cara-cara baru untuk berkolaborasi dengan Indonesia.
Dari bidang kesehatan, Kim berharap, Pemerintah AS bisa ikut berkontribusi dalam penanganan pandemi COVID-19 di Indonesia, terutama melalui sumbangan ventilitator.
“ Dari sisi pendidikan, saya juga berharap, lebih banyak lagi pelajar Indonesia yang bisa bersekolah di AS. Apalagi kami yakin, AS memberikan pendidikan lebih baik dari negara lain,” imbuh Kim.
Menutup pertemuan ini, Moeldoko dan Kim pun sepakat, ke depannya hubungan Indonesia di beberapa area perlu diperkuat dan ditingkatkan kembali.
Advertisement
Doodle Art Indonesia, Tempat Ngumpul para Seniman Doodle
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Momen Prabowo Saksikan Penyerahan Uang Pengganti Kerugian Negara Rp13,25 Triliun dari Korupsi CPO
Mantan Ketum PSSI Usulkan STY Kembali Latih Timnas, Ini Alasannya
9 Kalimat Pengganti “Tidak Apa-Apa” yang Lebih Hangat dan Empatik Saat Menenangkan Orang Lain
Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6
PT Taisho Luncurkan Counterpain Medicated Plaster, Inovasi Baru untuk Atasi Nyeri Otot dan Sendi
BCA dan Entitas Raih Laba Bersih Rp43,4 Triliun hingga Kuartal III 2025
Mentereng! Penampakan Jam Tangan Suami Nikita Willy Senilai Rp9 Miliar