Ilustrasi Orang Kaya.
Dream – Belum lama ini, Megawati Institute merilis kajian tentang oligarki ekonomi di Indonesia. Hasilnya, 40 orang terkaya di Indonesia memiliki harta ratusan ribu kali lipat dari aset rata-rata orang Indonesia.
Dikutip dari laporan yang diunggah di laman megawatiinstitute.org, oligarki adalah sistem politik pertahanan kekayaan (wealth defense) yang dilakukan oleh segelintir orang dengan konsentrasi kekayaan yang besar yang bersumber dari kekuasaan.
Nah, dalam kajian ini, Megawati Institute menggunakan konsep material power index (MPI) yang dikembangkan oleh Jeffrey Winters.
Hasilnya, angka MPI Indonesia lebih tinggi daripada negara-negara lain, kecuali Filipina. Angka MPI Indonesia sebesar 584,476. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata aset yang dikuasai 40 orang terkaya di Indonesia setara dengan 600 ribu kali lipat aset rata-rata yang dimiliki oleh orang di Indonesia.
Selain itu, hasil kajian yang berjudul Hasil Riset Oligarki Ekonomi ini juga menunjukkan, selama periode (2006-2016), kekayaan 40 orang terkaya di Indonesia naik 317,1 persen atau 4 kali dibandingkan pertumbuhan ekonomi nasional.
Untuk informasi, total kekayaan orang Indonesia pada 2017 sebesar US$119,72 miliar (Rp1.606,66 triliun), meningkat dari total kekayaan pada 2016 yang sebesar US$92,91 miliar (Rp1.246,87 triliun).
Pada periode itu pula, kekayaan orang Indonesia naik 510,7 persen atau 10 kali dari pertumbuhan ekonomi. Kondisi ini menunjukkan bahwa pertumbuhan kekayaan 40 orang terkaya di Indonesia jauh melampaui pertumbuhan ekonomi nasional.
Data Megawati Institute yang dikutip dari Forbes, BPS, dan IMF juga menunjukan total kekayaan 50 orang terkaya Indonesia mencapai Rp1.696 triliun. Harta kekayaan itu lebih besar dibandingkan target penerimaan pajak pemerintah dalam APBN 2018 yang sebesar Rp1.618 triliun.
Tak hanya itu, dengan kekayaannya itu, ekonomi INdonesia bisa menggerakkan roda pemerintah Indonesia dalam satu tahun kalender anggaran dimana APBN 2018 menetapkan belanja pemerintah senilai Rp1.454 triliun.
Kajian ini juga menyebut bahwa oligarki ekonomi menjadi ancaman terbesar bagi keadilan sosial karena bisa menimbulkan pembentukan harga, persaingan tidak sehat, wirausaha baru dan pertumbuhan ekonomi terhambat, serta mengganggu stabilitas politik karena ketimpangan ekonomi.
Untuk itu, Megawati Institute merekomendasikan pemerintah untuk mempercepat redistribusi aset dan akses untuk meningkatkan penguasaan aset masyarakat bawah dan memberikan alat untuk berproduksi, mempercepat pelaksanaan kebijakan dana desa, sehingga masyarakat bawah bergerak.
Pemerintah juga diimbau fokus memperkuat UKM dan IKM sebagai tulang punggung perekonomian nasional, serta menjadikan koperasi sebagai soko guru perekonomian nasional.
(Sah)
Advertisement
Harapan Baru bagi Pasien Kanker Payudara Lewat Terapi Inovatif dari AstraZeneca
Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab
Sentuhan Gotik Modern yang Penuh Karakter di Koleksi Terbaru dari Dr. Martens x Wednesday
Panas Ekstrem, Warga Cianjur Sampai Tuang 2 Karung Es Batu ke Toren
ParagonCorp Sukses Gelar 1’M Star 2025, Ajang Kompetisi para Frontliners
Potret Keren Yuki Kato Taklukan Chicago Marathon 42,2 Kilometer