Aturan Diperketat, Bisnis Penerbangan RI Tetap `Melayang`

Reporter : Syahid Latif
Selasa, 13 Januari 2015 15:33
Aturan Diperketat, Bisnis Penerbangan RI Tetap `Melayang`
"Indonesia adalah salah satu negara terdepan dimana transportasi udara sedang mengalami masa puncaknya"

Dream - Dunia aviasi global tak membantah jika industri penerbangan Indonesia tengah tumbuh melesat dalam beberapa tahun terakhir. Maskapai penerbangan murah terus menjamur untuk memenuhi tingginya permintaan konsumen.

Meski otoritas terkait tengah menginvestigasi kecelakaan AirAsia QZ8501, insiden ini diyakini takkan mengganggu outlook industri aviasi Indonesia dan Asia Tenggara.

" Indonesia adalah salah satu negara terdepan dimana transportasi udara sedang mengalami masa puncaknya" ujar Head of Aerospace and Defence dari Frost & Sullivan Asia Pasific, Subhranshu Sekhar seperti dikutip Dream dari laman channelnewsasia.com, Selasa, 13 Januari 2015.

Menurut Sekhar, bertambahnya pemasukan penduduk serta pertumbuhan domestik, bakal membuat industri penerbangan Indonesia berkembang. Peran maskapai penerbangan murah pun semakin penting.

Frost & Sullivan memperkirakan tingkat penetrasi industri maskapai penerbangan murah akan tumbuh antara 28-29 persen.

" Jadi saya tak melihat akan adanya penurunan dalam bisnis penerbangan murah akibat kecelakaan ini," kata dia.

Meski masih optimistis, para analis mengatakan kecelakaan AirAsia menjadi pengingat bagi sejumlah negara dan maskapai untuk mengecek ulang kebijakan dan protokol keselamatannya.

Shukor Yusof, analis dari Endau Analytics mengatakan: " Apa yang terjadi membuat kita melakukan introspeksi kemana arah industri penerbangan ini menuju."

Yusof berpandangan, industri penerbangan saat ini kemungkinan tumbuh terlalu cepat dan luas. Akibatnya, beberapa pemerintah dan otoritas di ASEAN harus kembali duduk dan meninjak ulang cara mereka dalam menyiapkan infrastruktur serta menegakkan kebijakan aturan. (Ism)

Beri Komentar