BBM Premium Turun Lagi Jadi Rp 6.500/Liter?

Reporter : Ramdania
Kamis, 15 Januari 2015 11:10
BBM Premium Turun Lagi Jadi Rp 6.500/Liter?
Isyarat penurunan harga BBM jenis premium ini disampaikan Presiden Joko Widodo.

Dream - Kabar gembira mungkin sebentar lagi menyapa para pemilik kendaraan bermotor. Presiden Joko Widodo memberi isyarat akan terjadi penurunan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium menjadi Rp 6.400-6.500 per liter. 

Isyarat ini tentunya menjadi kabar baik setelah pemerintah memberikan kado Tahun Baru 2015 berupa penurunan harga premium menjadi Rp 7.600 per liter. Sebelumnya, pemerintah sempat menaikkan harga premium menjadi Rp 8.500 per liter per 18 November lalu. 

Menurut Jokowi, penurunan harga BBM bersubsidi ini disebabkan karena terus menurunnya harga minyak dunia.

" Kemarin harga minyak sudah diturunkan. Ini nanti, nanti ya, belum ditentukan waktunya, diperkirakan akan turun lagi, ya sekitar Rp 6.400-Rp 6.500," ujarnya dalam paparan Indonesia Outlook 2015, Jakarta. 

Dengan penurunan harga BBM bersubsidi ini, Jokowi berharap pemerintah dapat mengejar pencapaian inflasi di bawah 5 persen. Untuk itu, dia akan meminta berbagai pihak untuk mencapai target tersebut.

" Penurunan ini dengan catatan para direksi bisa mencapai realisasi inflasi yang ditekan di bawah 5. Waktu saya jadi walikota, inflasi itu bisa 1,3 persen, ini karena setiap minggu saya datangi," tegasnya.

Pada kesempatan tersebut, Jokowi juga sempat menceritakan proses terjadinya keputusan kenaikan BBM bersubsidi pada November lalu. Sebagai pengambil keputusan, Jokowi menilai perhitungan para pihak yang terkait BBM bersubsidi ini, seperti Menteri Keuangan dan Menteri ESDM membuktikan bahwa tindakan kenaikan harga BBM sangat diperlukan demi perbaikan postur anggaran negara.

" Waktu itu dikatakan kalau kenaikan harga BBM harus segera dilakukan, ya sudah, saya katakan besok harga naik. Ya saya kan pengambil keputusan, toh itu sudah dihitung sama yang pintar-pintar, jadi saya tidak perlu hitung ulang," ujarnya.

" Meski kanan kiri saya bilang, jangan dilakukan sekarang karena nanti popularitas saya berkurang. Tapi bukan itu, toh dinaikkan juga tidak ada demo. Karena sebelumnya saya juga sudah turun (ke masyarakat), ke petani juga dan ternyata tidak ada apa-apa," tandasnya. (Ism)

Beri Komentar