Gaya Orang Tajir Menghindar dari Virus Corona

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Sabtu, 14 Maret 2020 07:01
Gaya Orang Tajir Menghindar dari Virus Corona
Saat uang sudah tak berseri lagi mereka bisa melakukan apapun.

Dream - Pandemi virus corona tak mengenal usia, jenis kelamin, bahkan status sosial korbannya. Tua muda, kaya dan miskin pun turut menjadi target virus untuk “ berkenalan”.

Di sisi orang-orang panik berburu masker dan sanitizer serta memborong sembako untuk persediaan, orang-orang kaya justru punya cara sendiri menghadapi wabah yang sudah jadi pandemik global ini.

Dengan kekayaannya, mereka akan mengeluarkan uang berapapun untuk menghindari penularan virus corona.

Ketakutan para hartawan ini menjadi kabar baik buat pada pebisnis yang menyediakan jasa atau produk-produk mahal.

penerbangan pribadi. Seiring dengan merebaknya virus corona, bisnis jet pribadi makin laris. Jet ini disewa oleh orang kaya agar sebisa mungkin tidak melakukan kontak dengan orang asing.

“ Permintaan penerbangan sekarang makin menggila,” kata pemilik Southern Jet, Jerod Davis, kepada Slate, dikutip dari The Guardians, Minggu 15 Maret 2020.

1 dari 6 halaman

Menjauh ke Villa di Lokasi Tersembunyi

Selain sewa jet pribadi, ada juga kebiasaan orang-orang kaya yang membuatmu geleng-geleng kepala. Mereka yang berdompet tebal memilih untuk “ mengasingkan diri” ke daerah perbukitan. Tentu saja para orang tajir enggan berkomunikasi dengan orang asing karena takut terinfeksi. Misalnya, daerah Selandia Baru menjadi favorit bagi investor Facebook, Peter Thiel, yang memiliki tanah 193 hektare di Pulau Selatan Selandia Baru.

Tak hanya itu, rumah pedesaan yang lengkap dengan fasilitas juga jadi pilihan yang baik.PR Borkowsky menyebut melarikan diri ke sana menjadi salah satu cara yang populer bagi orang kaya untuk membatasi kontak dengan orang lain. Daerah seperti Idaho, Amerika Serikat, dan Gloucestershire, Inggris, menjadi idola.

“ Tak ada satu pun orang yang berjabat tangan. Saya belum pernah melihat banyak hand sanitizer di satu ruangan,” kata Borkowsky, “ Rasanya seperti perang palsu. Apa yang kita lakukan untuk menghindarinya dan bagaimana caranya menghindari orang-orang.”

2 dari 6 halaman

Bergaya dengan Masker

Orang-orang menggunakan masker untuk menghindari penularan virus corona. Ahli bedah umum Amerika Serikat, Jerome Adams, meminta masyarakat untuk membeli masker.

“ Berhenti membeli masker!” tulis Adams di Twitternya.

Peringatan ini tak menghalangi Naomi Campbell. Dia memakai pakaian serba putih dan masker N95. Ya, masker ini adalah pelindung tubuh yang digunakan oleh dokter dan para ahli virus corona.

Tampilan ini juga mengikuti selfie yang dilakukan oleh Gwyneth Paltrow yang memakai “ masker kota” yang sudah habis terjual di perusahaan Swedia, Airinum.

“ Paranoid? Bijaksana? Panik? Tenang? Pandemi? Propaganda? Paltrow hanya akan pergi dan tidur dengan benda ini di pesawat. Saya sudah berada di sini. Tetap aman. Jangan berjabat tangan. Cuci tangan sesering mungkin,” tulis Paltrow.

Selebihnya, kamu bisa membacanya di sini.

3 dari 6 halaman

Efek Corona, Pemerintah Tanggung Pajak Gaji Karyawan 6 Bulan

Dream - Pemerintah sedang mempersiapkan stimulus kedua untuk menangkal dampak penyebaran virus corona.

Salah satunya adalah menanggung Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 atau pajak karyawan selama satu semester atau enam bulan.

“ Tadi disampaikan untuk paket II stimulus fiskal terdiri dari beberapa hal yang sudah saya sampaikan mencakup PPh Pasal 21 yang akan ditanggung oleh pemerintah, untuk industri," kata Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, di Kemenko Perekonomian, Jakarta, dikutip dari Merdeka.com, Kamis 12 Maret 2020.

 



Tak hanya PPh21, pemerintah juga menangguhkan PPh pasal 22 impor dan PPh 25 dengan kurun waktu enam bulan. Sri Mulyani akan mengeluarkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) untuk payung hukum PPh 22 dan 25.

" Tujuannya untuk seluruh industri mendapatkan space untuk mereka dalam situasi yang sangat ketat sekarang ini, mereka bebannya betul-betul diminimalkan dari pemerintah," kata dia.

4 dari 6 halaman

Untuk Perkuat Daya Beli

PPh pasal 21 adalah pajak atas penghasilan berupa gaji, upah, honorarium, tunjangan dan pembayaran lain dengan nama dan dalam bentuk apapun yang sehubungan dengan pekerjaan atau jabatan, jasa, dan kegiatan yang dilakukan oleh orang pribadi subjek pajak dalam negeri.

PPh Pasal 22 adalah Pajak Penghasilan Badan atas Kegiatan Impor Barang Konsumsi. PPh Pasal 22 merupakan peraturan pemungutan pajak penghasilan badan dari Wajib Pajak yang melakukan kegiatan impor atau dari pembeli atas penjualan barang mewah.

Sedangkan PPh Pasal 25 adalah Wajib Pajak baik orang pribadi maupun badan yang memiliki kegiatan usaha diwajibkan membayar angsuran Pajak Penghasilan setiap bulannya.

Sementara itu, Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menambahkan, kebijakan stimulus ini diberikan sebagai respon memperkuat daya beli. Selain itu juga diharapkan mampu mendorong sisi penawaran dan permintaan.

" Jadi begitu nanti kita bikin nanti dalam enam bulan kita review lagi efeknya (insentif virus corona) seperti apa," kata Airlangga.

5 dari 6 halaman

Viral Foto Anies Baswedan 'Kontaminasi Corona Terbesar di KRL', Ini Kata KAI

Dream - Dunia maya tengah viral foto Gubernur Anies Baswedan dengan latar belakang penanganan virus Corona di lingkungan Pemprov DKI Jakarta.

Dalam foto yang diterima Dream.co.id, dalam foto itu terlihat Anies Baswedan yang memakai baju dinas sedang memberikan pengarahan kepada jajarannya.

Di belakang Anies, terlihat layar raksasa bertuliskan 'Waspada risiko COVID-19 via transportasi publik...' Tampak Sekda DKI Saefullah terlihat duduk di jajaran depan. Sementara Gubernur Anies berdiri di belakang podium. 

Yang menjadi perhatian, dalam foto itu terdapat tanda yang melingkari kalimat sebagai berikut: 

" Risiko kontaminasi terbesar terjadi di wilayah KRL-2, atau Rute Bogor-Depok-Jakarta Kota.'"

Mengenai viralnya foto itu, PT Kereta Api Indonesia (Persero) sebagi operator pelaksana KRL rute Jakarta-Depok-Bogor akhirnya angkat bicara.  

 



Menurut Kepala Humas DAOP I KAI, Eva Chairunisa, risiko penularan virus corona tak hanya terjadi di KRL.

“ Risiko kontaminasi bisa terjadi di semua area publik,” kata Eva ketika dihubungi Dream melalui pesan tertulis di Jakarta, Rabu 11 Maret 2020.

DAOP I KAI, lanjut Eva, berkoordinasi dengan PT KAI Commuter Indonesia dan PT Railink untuk sosialisasi dan pencegahan virus corona. Stasiun-staisun sudah melakukan sosialisasi upaya pencegahan.

“ Ini memang transportasi publik, maka perlu kerja smaa dari para pengguna jasa untuk saling menjaga,” kata dia.

6 dari 6 halaman

Ajak Penumpang Jaga Kebersihan Tangan

KAI juga mengajak para pengguna jasa untuk dapat memanfatakan fasilitas stasiun yg ada seperti toilet atau area berwudhu untuk menjaga kebersihan tangan.

Perusahaan pelat merah ini juga mengajak pengguna jasa untuk memahami etika transportasi, seperti saat batuk. Penumpang yang batuk disarankan untuk memakai masker.

BUMN ini juga menyediakan cairan handsanitizer dan memastikan fasilitas cuci tangan di stasiun berfungsi.

Ada juga pembersihan kereta secara rutin dengan cairan desinfektan. Sosialisasi ini dilakukan melalui media cetak dan digital.

“ Hal tersebut sudah kami lakukan secara berulang sejak 29 Januari 2020,” kata Eva.

Beri Komentar