Reza Rahadian (Foto: Deki Prayoga/Dream)
Dream - Aktor Reza Rahadian menyampaikan sejumlah keluhan kepada Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah. Salah satunya terkait jam kerja pekerja film.
Reza Rahadian mengungkapkan selama ini para pekerja seni harus bekerja dengan waktu yang tidak tentu. Terkadang bahkan para artis sampai kurang istirahat hingga suntik vitamin agar tetap sehat.
" Sebenarnya berapa sih jam kerja aktor dan kru film idealnya? Saya rasa 12 jam, 14 jam sudah maksimum banget," tutur peraih Piala Citra 2009 untuk kategori Pemeran Pendukung Pria Terbaik ini.
" Saya mengalami fase dari FTV, stripping sampai ke film, saya melihat ini hal yang luar biasa. Nggak ada satu peraturan yang ditaati produser dan stasiun TV. Itu penting diperhatikan." tambah Reza.
Merespons aspirasi itu, Menteri Ida mengatakan akan berusaha merumuskan standar khusus bagi para pekerja seni.
“ Tadi aspirasi dari teman-teman pekerja film menyampaikan jam kerja yang berbeda dan itu perlu diatur secara khusus. Kami akan undang stakeholder perfilman untuk merumuskannya bersama,” jelas Ida Fauziyah.
![]()
Hal itu disampaikan keduanya dalam peresmian Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) Bidang Perfilman di Kementerian Ketenagakerjaan, Jakarta.
Dalam pertemuan itu, Reza Rahadian ditemani beberapa pekerja seni lainnya, seperti Marcella Zalianty, Christine Hakim, dan Niniek L Karim.
Menteri Ida Fauziyah menjelaskan tiga peran strategis SKKNI Perfilman di Indonesia.
Pertama, memberi arah yang jelas dalam merancang program diklat berbasis kompetensi.
Kedua, memberi acuan maupun ukuran yang jelas, dalam menyusun materi dan metode uji kompetensi.
Ketiga, memberi acuan dalam membangun kerja sama saling pengakuan sertifikasi kompetensi kerja dengan negara lain.
Dalam pertemuan tersebut, Reza Rahadian mewakili pekerja seni ikut menceritakan kondisi perfilman selama covid-19 berlangsung.
Ida Fauziyah akan berusaha segera melakukan upaya pemulihan akibat pandemi Covid-19. Hal ini dilakukan untuk memberikan kontribusi dan menyerap pengangguran di Indonesia.
“ Tujuannya, agar industri perfilman dapat kembali bangkit dan terus melesat, sehingga dapat memberikan kontribusi bagi penyerapan pengangguran,” jelas Ida.
Sumber Liputan6.com
Advertisement
Dompet Dhuafa Kirim 60 Ton Bantuan Kemanusiaan untuk Penyintas Bencana di Sumatera

Perlindungan Rambut Maksimal yang Ringan dan Praktis Lewat Ellips Hair Serum Ultra Treatment

Temukan Pengalaman Liburan Akhir Tahun yang Hangat di Archipelago Hotels

Kolaborasi Strategis KEC dan Archipelago Hadirkan Perusahaan Manajemen Hotel Baru di Madinah

Komunitas `Hutan Itu Indonesia` Ajak Anak Muda Jatuh Cinta Lagi pada Zamrud Khatulistiwa
