Dream - Bursa syariah Indonesia terimbas sentimen negatif dari dalam negeri. Aksi jual yang dilakukan investor lokal menyeret Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) dan Jakarta Islamic Index (JII) ditutup melemah.
Ekspektasi investor akan adanya penurunan suku bunga acuannya BI Rate ternyata tak terjadi. Bank sentral di tanah air itu tetap menahan BI Rate di level 6,5 persen. Diluar ekspektasi pasar yang memperkirakan akan ada penurunan kembali.
Pada penutupan perdagangan harian Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis, 21 Juli 2016, indeks ISSI melorot 1,538 poin (0,89%) ke level 170,318.
Indeks bluechips syariah, JII, juga turun 8,146 poin (1,13%) ke level 709,813.
Laju ISSI sepanjang perdagangan hari ini memang kurang meyakinkan. ISSI mengawali sesi dengan melemah ke level 171,779. Meski sempat masuk zona hijau dan naik ke level tertinggi 172,198, investor justru kembali melakukan aksi jual saham.
Kondisi sedikit berbeda terjadi dalam pergerakan indeks JII. Berisi 30 emiten keing biru syariah, indeks JII memulai perdagangan dari zona positif. JII bahkan sempat menyentuh level tertinggi di 718,530.
Awan negatif dari pengumuman BI Rate menjadi puncak aksi lepas saham investor. Selain berkurangnya aksi beli asing yang hanya mencatat nett buy sekitar Rp 400 miliar.
Dengan 38,36 miliar saham yang berpindahtangan, transaksi perdagangan saham syariah kali ini mencapai Rp 4,07 triliun.
Aksi jual mendorong 120 emiten ISSI ditutup melemah dan 65 lainnya bertahan stagnan. Investor hanya mampu mengangkat 58 emiten syariah ke zona hijau dan 5 diantaranya saham bluechips syariah.
Tanda-tanda aksi jual saham terlihat dari laju sebagian besar indeks sektoral yang ditutup melemah. Koreksi tajam dialami emiten sektor infrastruktur 1,38 persen, pertanian 1,22 persen, dan perdagangan 1,01 persen.
Dua indeks sektoral berhasil melaju ke zona hijau yaitu barang konsumsi yang naik 0,54 persen dan manufaktur 0,16 persen.
Lima emiten bluechips syariah yang berhasil ditutup menguat itu adalah PTPP yang naik Rp 90, ADRO Rp 20, ASRI Rp 13, INCO Rp 10, dan SCMA Rp 10 per saham.
Kecilnya kenaikan harga saham top gainer JII itu tak sanggup melawan koreksi harga para penghuni top losser. Dipimpin SILO yang turun Rp 475, top losser JII kali ini dihuni AALI Rp 450, INTP Rp 425, PTBA Rp 275, dan AKRA Rp250 per saham.
Dari pasar keuangan, investor justru mengambil posisi berbeda. Rupiah sore ini menguat tipis 8 poin (0,06%) menjadi 13.090 per dolar AS.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN