Bank Indonesia Meraih Penghargaan Dari The Asian Banker. (Foto: Shutterstock)
Dream – Bank Indonesia (BI) kembali mendapatkan penghargaan dari The Asian Banker tahun ini. BI dinilai layak untuk ditetapkan sebegai penerima dalam kategori The Best Systemic and Prudential Regulator in Asia Pasific Award 2021.
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, menyatakan penghargaan ini merupakan bentuk pengakuan dunia internasional atas kerja keras BI, bersama dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk menavigasi perekonomian Indonesia di tengah pandemi Covid-19.
Penghargaan ini juga dianggap sebagai pengakuan dari buah pelaksanaan tiga kebijakan yang selama ini dilakukan BI berkoordinasi dengan pemangku kepentingan terkait.
Terdapat tiga hal penting yang dilakukan BI dalam perumusan dan pelaksanaan kebijakan, khususnya kebijakan makroprudensial, untuk memastikan stabilitas sistem keuangan dan mendukung pemulihan ekonomi.
Pertama, implementasi kebijakan makroprudensial sebagai bagian integral dari bauran kebijakan bersama dengan kebijakan moneter dan sistem pembayaran.
Kedua, mengadopsi kebijakan makroprudensial yang akomodatif, serta ketiga, melakukan koordinasi dan sinergi kebijakan makroprudensial dengan pemerintah serta otoritas terkait di dalam Komite Stabilitas Sistem Keuangan.
“ Ke depan, fokus kebijakan makroprudensial diarahkan untuk mempercepat intermediasi keuangan guna mendukung dunia usaha dan pemulihan ekonomi,” kata Perry di Jakarta, dikutip dari laman Bank Indonesia.
Ada empat pencapaian yang dinilai dari The Asian Banker dalam menjaga stabilitas sistem keuangan. Berikut ini rinciannya.
Pertama, mengimpelentasikan bauran kebijakan. Ini mencakup kebijakan makroprudensial yang akomodatif dan tepat sasaran terutama dalam merespons dampak pandemi covid-19.
Kedua, selama 2020 Bl telah menurunkan BI7DRRR sebesar 125 bps dan menambah likuiditas di perbankan (quantitative easing) sebesar Rp740,7 trillun atau sekitar 4,8 persen dari PDB. Implementasi kebijakan makroprudensial diarahkan untuk memastikan terjaganya Iikuiditas perbankan guna mendukung pemulihan ekonomi, khususnya pembiayaan ekspor-impor, UMKM, dan sektor prioritas.
Ketiga, kebijakan makroprudensial Bl dinilai telah sukses dalam mengelola prosiklikalitas untuk menopang stabilitas sistem keuangan, dengan didukung oleh sektor perbankan yang tangguh.
Keempat, BI dinilai berperan aktif dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dengan mengimplementasikan langkah-langkah kebijakan yang cepat, signifikan, inovatif, jelas dan sesuai tata kelola, terutama dalam penyediaan Iikuiditas melalui mekanisme burden sharing dengan pemerintah.
Advertisement
Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
AMSI Ungkap Ancaman Besar Artificial Intelligence Pada Eksistensi Media
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu