Dream - Badai Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) masih belum sepenuhnya berakhir. Raksasa perusahahaan hip dunia, Intel mengumumkan akan melakukan PHK terhadap lebih dari 15 ribu karyawannya.
Perusahaan pembuat chip tersebut saat ini mempekerjakan lebih dari 125.000 pekerja.
Manajemen Intel mengatakan kepada The Verge bahwa PHK ini merupakan bagian dari rencana penghematan biaya senilai US$10 miliar untuk tahun 2025.
demikian bunyi sebagian memo dari CEO Intel Pat Gelsinger kepada staf.
Intel akan mengurangi pengeluaran riset dan pengembangan (R&D) dan pemasarannya hingga miliaran dollar AS setiap tahun hingga 2026. Mereka juga akan mengurangi belanja modal lebih dari 20 persen tahun ini.
Perusahaan juga melaporkan kerugian sebesar US$1,6 miliar untuk kuartal 2 tahun 2024, jauh lebih besar dari kerugian sebesar US$437 juta pada kuartal terakhir.
“Kinerja keuangan Q2 kami mengecewakan, bahkan saat kami mencapai tonggak penting dalam produk dan teknologi proses,” ungkap Gelsinger dalam siaran pers perusahaan.
“Pendapatan kami belum tumbuh seperti yang diharapkan dan kami belum sepenuhnya mendapatkan manfaat dari tren yang hebat, seperti AI,” tulisnya dalam memo karyawannya.
Pendapatan kuartal kedua mencapai US$12,8 miliar, turun hanya 1 persen dari tahun ke tahun, namun tidak semua bisnis Intel mengalami kegagalan.
Intel juga mengalami kerugian pada bisnis pabrik pembuat chipnya karena berinvestasi pada pabrik baru dan litografi ultraviolet ekstrem (EUV), dengan kerugian operasional sebesar US$7 miliar pada tahun 2023 dan US$2,8 miliar lagi pada kuartal ini.
Meskipun begitu produk-produk perusahaan itu sendiri tidak merugi.
Hampir semua kerugian pada kuartal ini dan kuartal lalu berasal dari Foundry, sementara penjualan produknya tetap relatif stabil, bisnis PC dan servernya dinilai tetap menguntungkan. Perusahaan ini juga akan menerima dana pemerintah AS hingga US$8,5 miliar dari Undang-Undang Chips.
Intel sebelumnya melakukan PHK besar-besaran pada Oktober 2022, saat perusahaan itu juga mengumumkan akan memangkas biaya antara US$8 miliar dan US$10 miliar setiap tahun hingga 2025.
Sementara jumlah karyawan turun sekitar 5 persen pada 2023, 131.900 karyawan menjadi 124.800 karyawan. Kemudian Intel kembali merekrut hingga 130.700 karyawan per 30 Maret 2024, menurut catatan keuangannya.