(Foto: Ohbulan.com)
Dream - Gejolak ekonomi saat ini telah memberikan efek yang buruk buat rakyat terutama yang memiliki pendapatan rendah.
Tidak semua sebenarnya memiliki nasib yang sama, lebih-lebih lagi buat mereka yang cacat. Lebih memilukan lagi jika golongan itu adalah golongan orang tua.
Seperti kisah yang dibagikan wanita Malaysia, Syafinaz, ini. Sungguh kisah yang menyedihkan.
Si Kakek Tak Bisa Ambil Uang dari Mesin ATM
Hari ini saya pulang lembur kerja, mampir ke Petronas Dengkil untuk mengambil uang di mesin ATM. Hanya ada 3 orang saja yang antre malam itu. Sebelum ambil uang, saya ke counter untuk beli permen. Setelah membayar, saya melihat ada seorang kakek yang berdiri dekat mesin ATM sambil menunggu tiga orang tadi selesai antre.
Saat gilirannya, saya berdiri di belakangnya untuk mengantre. Saya lihat dia bolak-balik mencoba tarik uang tapi tidak bisa. Akhirnya dia bertanya kepada saya, " Kenapa tidak bisa tarik uang? Saya sepertinya sudah mengetik nomor pin dengan benar."
Saya pun berusaha membantu kakek tersebut Mengulang dari awal. Dia masukkan nomor pin dan betul. Tapi ketika menekan angka untuk keluarkan uang, dia masukkan angka 40.
Rupanya mesin ATM tersebut hanya bisa mengeluarkan uang 50 ringgit dan 100 ringgit. Saya katakan hal itu kepada kakek tersebut.
" Kek, coba masukkan 50, sebab mesin ini hanya bisa keluarkan pecahan 50 dan 100 ringgit." Muka kakek itu pun terlihat sedih dan putus asa. " Sudahlah, tak bisa juga tidak apa-apa," katanya.
Ketika hendak pergi, saya panggil dia. " Kenapa Kek?" tanya saya yang dia jawab, " Di dalam hanya ada 40 lebih saja, tak sampai 50."
Saya niatkan hati untuk tolong dia. Saya minta dia menunggu sementara saya keluarkan uang saya dan memberikannya kepadanya.
Tapi dia bersikeras tidak mau. Dia berkata, " Sebentar nanti saya potong rumput dan dapat upah." Ya Allah, saya sedih mendengarnya. Rupanya dia ini hanya seorang buruh potong rumput.
Saya bujuk dia agar mau menerima pemberian uang dari saya. " Begini saja, mari kita transfer uang. Kakek masukkan kartu ATM, transfer ke rekening saya. Nanti saya keluarkan uang Kakek itu."
Kakek hanya diam saja. Saya coba meyakinkan dia. " Sekarang Kakek masukkan kartu ATM dan transfer uang Kakek ke rekening saya. Nanti saya keluarkan uang 50 ringgit dan saya berikan kepada Kakek."
Setelah mendapat uang 50 ringgit, kakek itu berkata, " sebentar Kakek mau tukar, soalnya uang saya hanya 40 ringgit saja." Saya bilang kepadanya tidak usah, itu adalah sedekah saya.
" Maaf, Kek, ini adalah sedekah saya untuk Kakek. Saya ingin mendapatkan pahala. Saya punya dua anak, mohon Kakek doakan mereka jadi anak-anak yang baik. Doakan juga mendiang ayah saya ya."
Kakek itu hanya diam. Saya kemudian pergi keluar dengan perasaan sedih dan hampir tidak bisa bendung air mata yang akan jatuh. Kakek itu juga ikut keluar.
Saya berjalan ke mobil, dan setelah di dalam, saya lihat kakek itu menghampiri motor tua yang sebenarnya tidak layak untuk dinaiki.
Bagi kita, 40 ringgit mungkin tidak terlalu bernilai apa-apa. Tapi bagi orang-orang seperti kakek itu, uang sebesar itu sangat berarti.
(Sumber: ohbulan.com)
Advertisement
Keren! Geng Pandawara Punya Perahu Ratusan Juta Pengangkut Sampah
Pakai AI Agar Tak Khawatir Lagi Salah Pilih Warna Foundation
Video Sri Mulyani Menangis di Pundak Suami Saat Pegawai Kemenkeu Nyanyikan `Bahasa Kalbu`
4 Komunitas Jalan Kaki di Indonesia, Perjalanan Jadi Pengalaman Menyenangkan
Mau Liburan? KAI Wisata Tebar Promo HUT ke-16, Ada Diskon Bagi yang Ultah Bulan September
Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab
Halte TJ Senen Sentral yang Terbakar, Berubah Jadi Halte Jaga Jakarta
Nyaman, Tangguh, dan Stylish: Alas Kaki yang Jadi Sahabat Profesional Modern
Pakai AI Agar Tak Khawatir Lagi Salah Pilih Warna Foundation
Video Sri Mulyani Menangis di Pundak Suami Saat Pegawai Kemenkeu Nyanyikan `Bahasa Kalbu`
4 Komunitas Jalan Kaki di Indonesia, Perjalanan Jadi Pengalaman Menyenangkan