Ilustrasi
Dream - Didominasi selama berabad-abad oleh bisnis keluarga kecil, industri busana muslim mulai dilirik pusat keuangan Islam. Dubai berencana menyiapkan pusat fashion bebas pajak termasuk untuk busana Muslim.
Tanda-tanda berkembangnya bisnis busaha muslim juga mulai muncul dari tanah Arab. STC Ventures, modal ventura yang didukung oleh Saudi Telecom Company, pada Februari lalu telah menanamkan modal untuk Modanisa.com, toko busana muslim Turki.
Islamic Fashion Festival, yang dimulai di Kuala Lumpur pada tahun 2006, juga telah mengadakan pertunjukkan di 17 kota termasuk London, New York dan Jakarta.
Meningkatnya minat terhadap busana muslim dikarenakan umat Islam di seluruh dunia memilih untuk membelanjakan dan mengelola uang mereka mereka dengan cara syariah.
Industri halal global, meliputi makanan, tekstil, pariwisata dan kesehatan, pada tahun 2018 akan naik dua kali lipat menjadi US$ 6,4 miliar dibandingkan dengan 2012, menurut International Islamic Financial Center Malaysia.
Aset perbankan syariah juga diperkirakan akan dua kali lipat menjadi US$ 3,4 miliar pada tahun 2018 dari tahun 2013, Ernst & Young LLP mengatakan.
" Bisnis fashion dan gaya hidup Muslim masih dianggap sebagai segmen ritel yang tidak sepenuhnya dieksploitasi," kata Abas A. Jalil, kepala eksekutif Amanah Capital Group Ltd yang berbasis di Kuala Lumpur, seperti dikutip Dream dari laman dailystar.com, Senin, 13 April 2015.
Abas mengakui dirinya memang belum melihat banyak merek fashion Muslim global terkenal yang dijual di berbagai negara.
Padahal jika melongok pada belanja para pelanggan busana muslim, lembaga keuangan mungkin akan terkaget-kaget. Belanja busana dan footwear muslim diprediksi akan meningkat 82 persen menjadi US$ 484 miliar pada 2019 dari tahun 2013, menurut laporan State of the Global Islamic Economy 2014-15 yang dirilis Thomson Reuters Corp dan Dinar Standard, perusahaan riset berbasis di New York.
Meningkatnya belanja tersebut didukung oleh populasi Muslim yang mencapai 1,6 miliar. Pew Research Center memperkirakan belanja sandang syariah akan tumbuh pada laju tercepat dari agama besar lainnya menjadi 2,9 miliar pada tahun 2050.
Toko busana muslim juga telah menjamur dalam beberapa tahun terakhir. Dinar Standard memperkirakan masyarakat Muslim mengeluarkan US$ 4,8 miliar untuk belanja pakaian dan aksesoris secara online pada tahun 2013.
Namun diakui tantangan para pebisnis industri kreatif muslim tetap muncul dalam hal permodalan. Samak Konsultan LLP, penasihat keuangan syariah di London melaporkan persoalan permodalan terutama dialami perusahaan-perusahaan kecil.
" Hanya 17 persen dari bank pemberi pinjaman di Timur Tengah dan Afrika Utara yang memberikan layanan pinjaman syariah kepada perusahaan kecil," kata Samina Akram, seorang managing partner di Samak mengutip data dari International Finance Corporation yang berbasis di Washington.
" Tantangan bagi pengusaha adalah untuk menemukan peluang pembiayaan yang sesuai dengan prinsip, etos bisnis dan kebutuhan mereka," katanya. (Ism)
Advertisement
4 Komunitas Animasi di Indonesia, Berkarya Bareng Yuk!
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Konser Sejarah di GBK: Dewa 19 All Stars Satukan Legenda Rock Dunia dalam Panggung Penuh Magis
Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics
Desain Samsung Galaxy S26 Bocor, Isu Mirip iPhone 17 Pro Bikin Heboh Pecinta Gadget
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Selamatkan Kucing Uya Kuya Saat Aksi Penjarahan, Sherina Dipanggil Polisi
Rekam Jejak Profesional dan Birokrasi Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Pengganti Sri Mulyani Indrawati