Ali Tattoo Sulam (Sooperboy)
Dream - Ada pemandangan berbeda di lantai 3 Pusat Perbelanjaan Mangga Dua Square, Jakarta Pusat. Hampir di setiap lorong dan tikungan dipenuhi dengan telepon genggam yang dipajang pada etalase meja setiap kios. Namun di salah satu sisi di lantai itu, tampak pemandangan los panjang memenuhi sudut lantai itu.
Corak warna putih dengan lampu benderang langsung menyedot perhatian. Dinding kaca yang memenuhi los membuat pemandangan langsung tembus ke dalam. Deretan sofa dan kursi memenuhi ruangan. Di salah satu sudutnya beberapa wanita sibuk menerima telepon dan berbicara dengan pengunjung.
Tepat di atas pintu terpampang neon sign Ali Tattoo Sulam. Dream.co.id tertarik untuk mengetahui, apa itu makna Tattoo Sulam. " Ini Koh Ali," kata seorang pegawai memperkenalkan pria pemilik usaha itu.
Di sebuah ruangan yang tersembunyi di belakang, Koh Ali menjelaskan tentang usahanya. " Ayo, silakan dihabiskan," kata pria kelahiran Singkawang, Kalimantan Barat, pada 1980 itu. Jajanan risoles dan harumnya kopi menemani sore itu.
" Kami buka usaha ini sejak 2009," kata Tjhin Kiong Li nama asli Koh Ali, si pendiri Ali Tattoo Sulam. Sejak pindah ke Jakarta pertamakali, dia langsung menyewa kios kecil di lantai bawah Mangga Dua Square. Dia mengaku belajar berbagai tehnik sulam alis.
Tentu diawal usahanya tak seramai dan sebagus saat ini. Dia bersama istri bahkan sempat putus asa dan memutuskan pulang kampung ke Singkawang. " Bisnis di Jakarta nggak jalan. Awalnya datang pas-pasan, pulangnya juga pas-pasan," kata bapak tiga anak ini sambil tertawa.
Baru setelah lima tahun usahanya terasa lancar. " Ya begitulah, rezeki dikasih Tuhan," kata pria yang lebih sering dipanggil Koh Ali. Sejak awal 2014 dia mengaku pelanggannya semakin banyak. Kios lamanya yang mungil ditinggalkan dan dia pindah menyewa tempat yang lebih lapang di lantai 3.
Saat ini, Ali Tattoo Sulam sudah memiliki 9 cabang. Di Kelapa Gading, Serpong, Mangga Dua, Palembang, Pekanbaru, Batam, Pontianak, Singkawang, dan Singapura. " Karyawan sudah lumayan ada 30 orang," ujar dia. Sayang, dia enggan menyebut berapa omzet usaha ini.
(Ism)
Dream - Seorang karyawan mendekati. " Koh, sudah ditunggu pelanggan," kata sang karyawan. Koh Ali minta izin meninggalkan pembicaraan yang sedang hangat itu.
Dream.co.id berkesempatan melihat-lihat studionya. Sebuah televisi layar datar tergantung diatas ruang tunggu. Dalam video yang diputar, seorang artis top yang terkenal berbibir seksi dan pernah merantau ke negeri jiran sedang ditangani Koh Ali.
Di sudut ruangan, pigura besar berisi kumpulan foto. Disana tampak deretan artis ternama yang pernah menjadi pelanggan. Ada penyanyi dangdut, artis sinetron, hingga foto model yang sedang melakukan sulam alis.
Tak sampai setengah jam kemudian Koh Ali kembali dari menyelesaikan pekerjaannya. " Gak usah disebutkan nama-nama mereka (yang ada di foto dan video) ya…," pintanya kepada Dream.co.id. Dia juga menyebut sejumlah pejabat dan istri yang hingga kini jadi pelanggannya.
Keberatan Koh Ali itu karena hingga kini masih ada pandangan masyarakat yang keliru. Walaupun dia memakai nama sulam atau tato, tapi ini beda dengan pemahaman tato pada jamaknya. " Lebih tepatnya yang saya lakukan shading,” dia melanjutkan.
Pada tehnik tato, jarum dan tinta menembus ke lapisan kulit. Sehingga tinta akan permanen dalam kulit. " Kalau saya hanya dipermukaan saja. Tidak menembus kulit dan tidak berdarah," katanya menjelaskan.
Ali juga mengaku tinta yang dipakai dia impor dari Taiwan dan berbahan alami. Tinta itu bertahan cukup lama di alis, namun perlu perawatan ulang tiap tiga atau empat bulan sekali. " Jadi kalau pelanggan ingin gaya alis yang berbeda, kami bisa mengubahnya," katanya.
Matahari sudah redup sempurna saat ruang tunggu di studio itu makin penuh dengan pelanggan. Tak bisa dipungkiri usaha sulam atau shading alis itu terlihat punya ‘penggemar’ cukup banyak. Meski mereka harus membayar antara satu hingga dua juta rupiah, untuk sekali datang tergantung jenis perawatannya.
" Selama masih ada yang kepingin cantik, usaha ini masih tetap hidup," kata Koh Ali saat mengantar Dream keluar dari studio miliknya. (Ism)
Advertisement
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Trik Wajah Glowing dengan Bahan yang Ada di Dapur