Tiantian Kullander (Foto: Amber Group)
Dream - Salah satu bos kripto, Tiantian Kullander, meninggal dunia di usia 30 tahun pada 23 November 2022. Dia mengembuskan napas terakhir saat sedang tidur.
Tiantian Kullander merupakan seorang juragan cryptocurrency yang pernah masuk sebagai jajaran Forbes 30 Under 30. Dia merupakan salah satu pendiri aset digital Amber Group yang berbasis di Hong Kong.
Tiantian mendirikan Amber Group pada 2017 bersama teman-temannya dari Goldman Sachs dan Morgan Stanley.
Setelah meninggal, Tiantian meninggalkan kekayaan triliunan. Menurut metro.co.uk, Lee Daily memperkirakan, kekayaan bersih pria Hong Kong itu sebesar US$3 miliar atau sekitar Rp47,1 triliun.
Amber Group adalah perusahaan pembiayaan crypto yang menyediakan layanan kelembagaan, produk konsumen, dan infrastruktur yang didukung oleh industri terkemuka, investor ventura, dan investor berdaulat.
Awalnya Amber Group menerapkan pembelajaran mesin ke perdagangan kuantitatif, tetapi beralih ke crypto pada 2019 ketika volume perdagangan untuk mata uang virtual meningkat.
Perusahaan Amber Group saat ini bernilai US$3 miliar setelah mencetak putaran pendanaan hingga US$200 juta. Amber Group dikabarkan sedang berupaya untuk mengumpulkan pendanaan lebih lanjut hingga US$ 100 juta pada awal bulan ini.
Saat ini Amber Group memiliki lebih dari 300 karyawan di Hong Kong, Taipei, Seoul, dan Vancouver.
Pada tahun 2020, Tiantian juga mendirikan Rook Labs, dia pun mendaftarkan dirinya duduk di dewan perusahaan esports Fnatic dan sebagai anggota pendiri Rook Labs.
" Warisan TT akan terus hidup dan kami akan bekerja lebih keras untuk menjadikan Amber sebagai pemimpin industri kami yang menentukan kategori, karena ini adalah ambisi dan impian TT," kata pernyataan di situs web perusahaan.
Tiantian, dikenal sebagai sebagai sosok yang merahasiakan kehidupan pribadinya dan jarang berbagi berita tentang dirinya di forum publik. Pernyataan dari perusahaan mengisyaratkan bahwa pria ini sudah menikah dan menjadi seorang ayah.
Advertisement
Momen Haru Sopir Ojol Nangis dapat Orderan dari Singapura untuk Dibagikan
Siswa Belajar Online karena Demo, Saat Diminta Live Location Ada yang Sudah di Semeru
Cetak Sejarah Baru! 'Dynamite' BTS Jadi Lagu Asia Pertama Tembus 2 Miliar di Spotify dan YouTube
Komunitas Warga Indonesia di Amerika Tunjukkan Kepedulian Lewat `Amerika Bergerak`
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas