BRI dan BNI Bakal Cabut, Bank Mandiri Akan Tetap Jadi Pengendali Saham BSI

Reporter : Okti Nur Alifia
Kamis, 16 Februari 2023 07:36
BRI dan BNI Bakal Cabut, Bank Mandiri Akan Tetap Jadi Pengendali Saham BSI
Wamen BUMN menginformasikan, saat ini saham publik atau free float di BSI hanya baru mencapai 9,91 persen.

Dream - Kementerian BUMN mengungkapkan bakal ada perubahan dalam porsi kepemilikan saham di entitas PT Bank Syariah Indonesia (Persero) Tbk (BRIS).

Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo menyebut saham milik PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) perlahan akan hilang dari struktur kepemilikan saham.

“ BRI, BNI, perlahan akan mulai keluar dari BSI, ini kita lihat opportunity marketnya,” kata Kartika dalam acara BSI Global Islamic Finance Summit (GFIS) di Jakarta, Rabu 15 Februari 2023.

Untuk saat ini, tambah Kartika, saham publik atau free float di BSI baru mencapai 9,91 persen. Untuk ke depannya, kepemilikan saham free float akan terus bertambah. Sementara itu, Bank Mandiri masih akan terus bertengger menjadi pengendali saham BSI. 

“ Kita sedang float. Dari sisi pemegang saham pengendali sekarang Bank Mandiri, akan menjadi pengendali selamanya dan ada strategic,” ungkapnya.

1 dari 2 halaman

Aset BSI Capai Rp306 Triliun di Tahun 2022

Dream - Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia (Tbk) Hery Gunardi mencatat aset perbankan yang kini berusia dua tahun itu mencapai Rp306 triliun sampai akhir 2022.

“ Di penghujung tahun 2022, BSI telah mencapai tonggak baru dengan aset Rp306 triliun dan melayani 19 juta nasabah,” katanya dalam acara BSI Global Islamic Finance Summit 2023 di Jakarta, Rabu 15 Februari 2023.

Selain itu, BSI juga menjadi penyumbang zakat korporasi terbesar dengan menembus angka Rp141 miliar.

BSI yang merupakan gabungan dari tiga bank syariah milik bank BUMN, yakni Bank Mandiri Syariah, BRI Syariah, dan BNI Syariah, saat ini menjadi bank terbesar ke tujuh di Indonesia dengan lebih dari 1.000 lokasi di seluruh nusantara.

 

   

2 dari 2 halaman

Hery mengatakan, BSI telah membiayai proyek-proyek korporasi dengan berbagai produk, di mana saat ini modal BSI tercatat lebih dari Rp34 triliun. 

“ Tapi kami melihat masih ada gap, nah ini tujuan dari ini adalah kita menjelaskan kepada para hadirin masyarakat bahwa syariah punya struktur yang bisa memberikan keleluasaan untuk membiayai proyek-proyek korporasi besar di Indonesia karena BSI sekarang adalah bank syariah terbesar memiliki modal lebih dari Rp34 triliun,” ujarnya.

Dia juga menyoroti pengembangan sektor riil sebagai mandat penting bagi lembaga keuangan syariah. 

“ Bank Syariah Indonesia sangat mendukung agenda nasional tersebut, terutama dalam memfasilitasi bisnis untuk tumbuh dan berkembang. Mendukung sektor riil ada dalam DNA keuangan Islam,” ungkapnya.

Sebagai informasi, BSI telah menggelar Global Islamic Finance Summit 2023 untuk untuk mendapatkan perkembangan terkini tentang perkembangan keuangan Islam di seluruh dunia, sekaligus mempromosikan keuangan Islam sebagai kontributor untuk pengembangan sektor riil. 

“ Tujuan dari seminar ini adalah untuk greeting our structure terhadap perbankan ataupun keuangan syariah di Indonesia,” kata Hery.

Beri Komentar