Kereta Ekonomi (Foto: Merdeka.com/Arie Basuki)
Dream - PT Kereta Api Indonesia (Persero) bakal memodifikasi kursi kereta ekonomi non subsidi (komersial) yang awalnya tegak 90 derajat dan membuat penumpang cepat menjadi pegal. Diubah seempuk kelas eksekutif, Direktur Utama PT KAI, Didiek Hartantyo, menegaskan langkah ini merupakan upaya perusahaan lebih memanusiakan pelanggan.
" Kami di KAI akan terus meningkatkan kualitas pelayanan, salah satunya adalah kita ingin mengonversi seluruh KA ekonomi yang berhadapan untuk kita buat KA ekonomi yang lebih manusiawi," kata Didik dikutip dari Merdeka.com, Jumat 26 Mei 2023.
Didiek menargetkan, rangkaian kursi kereta ekonomi yang dimodifikasi akan selesai pada tahun 2023. Dengan perubahan ini diharapkan pelanggan kereta ekonomi dapat merasakan pengalaman yang berbeda dan lebih nyaman.
" Karena kita lihat taraf hidup masyarakat meningkat, daya beli meningkat, dan kita ingin meningkatkan kualitas pelayanan," ucapnya.
Meskipun dimodifikasi, Didiek memastikan, tarif yang berlaku saat ini belum ada perubahan. Namun dia tidak menutup kemungkinan untuk ikut melakukan penyesuaian tarif ke depan.
" Tarif tetap ekonomi, (nanti) kalau tarif menyesuaikan, ya," ungkapnya.
Selain kursi, KAI juga turut memodifikasi toilet dengan nuansa lebih mewah berupa penggunaan kloset duduk. Adapun di bagian interior akan ditambahkan Public Information Display System (PIDS) yang dapat menampilkan jam dan suhu.
" Jadi, untuk toilet akan kita perbaiki sehingga lebih nyaman," tekannya.
Dream - Direktur Utama PT KAI (Persero) Didiek Hartantyo optimistis Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) bakal beroperasi sesuai target pada 18 Agustus 2023. Meski masih sekitar dua bulan beroperasi penuh, pihak KAI belum bisa membocorkan tarif yang akan dikenakan kepada para penumpang.
Menurut Didiek, keputusan terkait besaran tarif KCJB masih belum dibahas karena pihaknya masih menelaah masalah pembengkakan biaya (cost overrun) terkait proyek tersebut.
" Ini masalah cost overrun aja belum, tarifnya tunggu dulu. Nanti kan masalah financial strukturnya harus kita selesaikan dulu," ujar Didiek dikutip dari Liputan6.com, Jumat, 26 Mei 2023.
Dia juga belum dapat menyampaikan secara pasti kapan penuntasan biaya bengkak dan penetapan tarif Kereta Cepat Jakarta Bandung itu diselesaikan.
Adapun soal cost overrun, Didiek mengabarkan, Indonesia dan China Development Bank (CDB) masih negosiasi soal bunga pinjaman US$550 juta. Utang itu diajukan untuk menambal porsi pembiayaan Indonesia di proyek KCJB.
Adapun nilai cost overrun yang telah disepakati antara RI dan China sebesar US$1,2 miliar. Pinjaman itu merupakan struktur pembiayaan proyek yang membuat China dan Indonesia ikut menanggung beban cost overrun. Dengan porsi 25 persen berasal dari setoran ekuitas, dan 75 persen berasal dari pinjaman utang.
Disepakati dalam porsi pinjaman 75 persen untuk pembengkakan biaya, pihak Indonesia menanggung 60 persen dan China 40 persen. Sehingga bila dihitung, Indonesia menanggung porsi sekitar US$597 juta
Meskipun masih terbelit masalah finansial, Didiek mengatakan, PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) selaku operator terus melakukan commisioning test secara bertahap. Jika sukses, itu akan berlanjut ke tahap uji coba operasi (trial operation).
Dalam uji coba tersebut, operator KCJB, PT Kereta Api Cepat Indonesia China (KCIC) telah meningkatkan kecepatan kereta menjadi 180 km/jam. Dalam waktu 10 hari ke depan, KCIC akan menambah kecepatan kereta cepat menjadi 350 km/ jam. Hal ini menjadi sejarah bagi Indonesia, karena merupakan yang pertama kali di Asia Tenggara.
" Kemarin sudah dalam 180 km per jam. Dalam waktu 10 hari mendatang kita akan menuju ke (kecepatan) 350 km per jam. Ini sejarah loh di Indonesia, ada perjalanan moda transportasi kecepatan 350 km per jam untuk kereta api, itu luar biasa. Kita harus bangga dengan kereta cepat," tuturnya.
Hal senada pernah diungkapkan Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi pada Januari 2023 lalu. Proyek kereta cepat ini akan memiliki arti penting bagi bangsa Indonesia. Dia mengatakan pengembangan kereta cepat ini merupakan yang pertama kali di Asia Tenggara.
" Ini adalah kereta cepat pertama di wilayah Asia Tenggara, kecepatannya bisa mencapai 350 kilometer per jam," kata Budi dikutip dari Merdeka.com.
KCJB diklaim menjadi proyek kereta cepat pertama di Indonesia dan juga di Asia Tenggara yang telah diinisiasi sejak tahun 2015. Standar kecepatan kereta cepat ini akan mencapai 350 km per jam.
Dengan menempuh jarak sepanjang 142,3 kilometer, KCJB hanya memerlukan waktu tempuh 36 hingga 44 menit atau 40 menitan. Artinya, jauh lebih cepat dibanding waktu tempuh kereta reguler yang kini bisa mencapai 3-4 jam.
Kereta ini nantinya bakal memiliki empat stasiun pemberhentian yaitu Halim (Jakarta Timur), Karawang, Walini (Kabupaten Bandung Barat), serta Tegalluar (Kabupaten Bandung), serta memiliki kapasitas total mencapai 601 penumpang serta ruang khusus difabel.
Advertisement
Layanan Transaksi 7 Gerbang Tol Dalam Kota Jakarta Kembali Normal
Perhatian Buat yang Suka Menyangga HP Pakai Kelingking, Ini Bahayanya!
TemanZayd, Komunitas Kebaikan untuk Anak Pejuang Kanker
Halte TJ Senen Sentral yang Terbakar, Berubah Jadi Halte Jaga Jakarta
4 Komunitas Animasi di Indonesia, Berkarya Bareng Yuk!
Konser Sejarah di GBK: Dewa 19 All Stars Satukan Legenda Rock Dunia dalam Panggung Penuh Magis
Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics
Desain Samsung Galaxy S26 Bocor, Isu Mirip iPhone 17 Pro Bikin Heboh Pecinta Gadget
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Layanan Transaksi 7 Gerbang Tol Dalam Kota Jakarta Kembali Normal
Perhatian Buat yang Suka Menyangga HP Pakai Kelingking, Ini Bahayanya!