14% Capex Pertamina Untuk Transisi Energi, Lebih Besar dari Korporasi Dunia!

Reporter : Alfi Salima Puteri
Senin, 18 Juli 2022 17:48
14% Capex Pertamina Untuk Transisi Energi, Lebih Besar dari Korporasi Dunia!
Alokasi belanja modal Pertamina untuk mencegah pemasanan global dan perubahan iklim in lebih tinggi dari rata-rata perusahaan energi dunia yang cuma mencapai 4,3 persen.

Dream - Kesadaran untuk menyelamatkan Bumi dari pemanasan global semakin berkembang di kalangan pelaku usaha. Tak lagi berfokus mencari keuntungan, banyak perusahaan mulai menginvestasikan dananya dalam menghadirkan tata kelola usaha yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutkan.

Upaya yang sama juga dilakukan oleh raksasa perusahaan Migas nasional, PT Pertamina (Persero). Direktur Utama PT Pertamina, Nicke Widyawati mengatakan transisi energi adalah kunci untuk mencegah bencana pemanasan global dan perubahan iklim.

Namun, Nicke mengingatkan, usaha melakukan transisi energi ini tidak boleh mengganggu agenda pembangunan yang belum selesai di negara-negara berkembang.

Apalagi, rata-rata konsumsi energi, pengeluaran emisi dan pendapatan per kapita negara-negara berkembang pada umumnya berada di bawah negara-negara maju.

1 dari 2 halaman

“ Negara-negara maju harus mendukung negara-negara berkembang dalam transisi ke energi berkelanjutan jika dunia ingin memiliki peluang untuk memenuhi target pemanasan global,” ujar Nicke dikutip dari laman Pertamina.com, Senin, 18 Juli 2022.

Sebagai BUMN Energi, imbuh Nicke, Pertamina telah mengalokasikan belanaj modal (Capital expenditure/ Capex) sebesar 14 persen dari total dana investasi untuk menyukseskan transisi energi di Indonesia.

Belanja modal yang dialokasikan Pertamina ini jauh lebih tinggi dari rata-rata investasi perusahaan energi dunia untuk energi terbarukan yang mencapai 4,3 persen.

Dirut Pertamina, Nicke WIdyawati,  dialog “ Sustainable Finance For Climate Transition” di Bali

2 dari 2 halaman

Nicke mengatakan mengatasi perubahan iklim merupakan salah satu strategi Sustainability Pertamina. Perusahaan selama ini memancangkan target penurunan emisi 30 persen pada tahun 2030, atau di atas target NDC Indonesia pada tahun 2030.

" Tercatat selama 2010 – 2020, kita telah mengurangi 6,8 Juta Ton CO2 Equivalent (MmtCO2E) atau 27 persen dari 26 persen baseline 2010,” imbuh Nicke.

Nicke, yang saat ini menjabat sebagai Ketua Task Force Energy, Sustainability, and Climate B20 menambahkan, transisi energi harus direncanakan dengan baik untuk memastikan keamanan energi dan aksesibilitas energi bagi seluruh masyarakat tetap terjaga.

Namun, diakui Nicke, transisi energi membutuhkan teknologi dan biaya yang besar. Kondisi ini mendorong Pertamina untuk terbuka pada beragam bentuk kemitraan dan kolaborasi untuk mendorong inovasi dan menurunkan biaya teknologi.

“ Ambisi Pertamina adalah menjadi perusahaan energi global terkemuka dan bereputasi baik serta diakui sebagai perusahaan yang menerapkan prinsip-prinsip ESG secara terintegrasi,” pungkasnya.

Beri Komentar