Anggota Komisi VI DPR RI Mufti Anam
Anggota Komisi VI DPR RI, Mufti Anam, menyoroti kasus penemuan Pertamax oplosan yang melibatkan PT Pertamina dan sub-holdingnya. Ia menegaskan bahwa permintaan maaf dari pihak Pertamina saja tidak cukup untuk mengatasi dampak yang telah dirasakan oleh konsumen.
" Kasus Pertamax oplosan ini tidak bisa diselesaikan hanya dengan permintaan maaf, seolah-olah semua kesalahan Pertamina langsung terhapus. Lalu bagaimana dengan kerugian yang dialami konsumen? Apakah Pertamina memiliki inisiatif untuk memberikan ganti rugi kepada mereka?" ujar Mufti Anam dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan PT Pertamina dan sub-holdingnya di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Selasa (11/3).
Mufti Anam juga menekankan bahwa konsumen membeli bahan bakar bukan untuk dikonsumsi langsung, melainkan digunakan dalam aktivitas sehari-hari seperti perjalanan dari rumah ke tempat kerja. " Saya tidak bisa membayangkan jika oksigen juga dikelola oleh Pertamina, bisa jadi malah dioplos dengan karbon dioksida," tambahnya.
Sebagai solusi, legislator dari daerah pemilihan Jawa Timur II ini mengusulkan agar Pertamina memanfaatkan aplikasi MyPertamina sebagai sarana pemberian kompensasi kepada konsumen yang terdampak.
" Netizen banyak memberikan masukan yang masuk akal. Misalnya, bagaimana jika Pertamina mengembalikan kepercayaan masyarakat dengan memberikan Pertamax gratis selama setahun? Itu mungkin sulit dilakukan. Tapi bisa saja diganti dengan pemberian gratis selama seminggu atau sebulan. Atau ada langkah lain yang bisa diambil agar rakyat merasa ada usaha dari Pertamina untuk memperbaiki keadaan dan menunjukkan permintaan maafnya secara konkret," ujarnya.
Mufti Anam berharap Pertamina segera mengambil langkah nyata guna menjaga kepercayaan publik dan memulihkan integritasnya di mata masyarakat. Dalam pertemuan tersebut, perwakilan Pertamina juga diminta untuk menjelaskan secara rinci upaya yang akan dilakukan agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.
Advertisement
Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari

Raih Rekor Dunia Guinness, Robot Ini Bisa Jalan 106 Km Selama 3 Hari

Sensasi Unik Nikmati Rempeyek Yutuk Camilan Khas Pesisir Kebumen-Cilacap

5 Destinasi Wisata di Banda Neira, Kombinasi Sejarah dan Keindahan Alam Memukau

Habib Husein Jafar Bagikan Momen Saat Jenguk Onad di Panti Rehabilitasi


Toyota Rehabilitasi Toilet di Desa Wisata Sasak Ende, Cara Bangunnya Seperti Menyusun Lego

Mahasiswa UNS Korban Bencana Sumatera Bakal Dapat Keringanan UKT

Makin Sat Set! Naik LRT Jakarta Kini Bisa Bayar Pakai QRIS Tap

Akses Ancol Ditutup karena Banjir Rob Masuki Puncak, Warga Jakarta Utara Diminta Waspada

Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari

Raih Rekor Dunia Guinness, Robot Ini Bisa Jalan 106 Km Selama 3 Hari

Sensasi Unik Nikmati Rempeyek Yutuk Camilan Khas Pesisir Kebumen-Cilacap