Ilustrasi (Foto: Unsplash/Fikri Rasyid)
DREAM.CO.ID - Ipsos, perusahaan riset pasar global terkemuka, merilis laporan terbaru bertajuk Ipsos What Worries Indonesia H1 2025, yang mengungkap tiga isu utama yang paling dikhawatirkan masyarakat Indonesia, khususnya pada paruh pertama tahun 2025. Penasaran apa saja?
Pertama adalah korupsi, kedua pengangguran, dan ketiga, ketimpangan sosial. Berdasarkan survei terhadap lebih dari 25.000 responden di 30 negara, tercatat 68% masyarakat Indonesia menempatkan korupsi politik dan finansial sebagai kekhawatiran tertinggi, diikuti pengangguran (55%) dan ketimpangan sosial (47%). Angka ini menunjukkan tingkat kekhawatiran yang lebih tinggi dibandingkan rata-rata global.
“ Masyarakat Indonesia kini lebih berhati-hati dalam memandang kondisi ekonomi dan pasar kerja, seiring menurunnya optimisme terhadap situasi keuangan pribadi mereka,” ujar Managing Director Ipsos Indonesia, Hansal Savla dalam siaran pers, dikutip Sabtu, 1 November 2025.
“ Namun demikian, masyarakat Indonesia masih menunjukkan ketahanan dan optimisme yang relatif lebih tinggi dibandingkan rata-rata global," lanjutnya.
Penurunan tingkat optimisme masyarakat terhadap kondisi ekonomi terlihat jelas dalam dua bulan terakhir, dengan Ipsos Global Consumer Confidence Index (GCCI) Indonesia tercatat menurun 9,6 poin dibandingkan periode sebelumnya.
Namun, pada Oktober 2025, tren ini mulai menunjukkan tanda pemulihan dengan kenaikan sebesar 6 poin, seiring dengan langkah-langkah pemerintah dalam memperkuat stabilitas ekonomi nasional.
Selain itu, adanya perombakan kabinet baru-baru ini juga dinilai oleh publik dan pelaku pasar sebagai langkah positif untuk memperkuat koordinasi serta efektivitas kebijakan ekonomi ke depan.

Temuan Ipsos juga menunjukkan penurunan persepsi positif terhadap ekonomi nasional di seluruh kelompok usia. Terdapat 48% responden milenial dan 34% Gen Z yang menilai kondisi ekonomi Indonesia saat ini “ baik”, sementara 53% milenial dan 66% Gen Z menilainya “ buruk”.
Hampir setengah masyarakat (49%) juga mengaku belum yakin bahwa kondisi keuangan pribadi mereka akan membaik dalam enam bulan ke depan.
Sebanyak 52% masyarakat Indonesia juga menilai bahwa “ masyarakat saat ini sedang dalam kondisi rapuh”, dengan kesenjangan antara kelompok kaya dan miskin (80%) menjadi sumber ketegangan terbesar, disusul perbedaan nilai antara kelompok liberal dan tradisional (61%).
Dalam konteks ekonomi, 69% masyarakat memperkirakan tingkat inflasi akan terus meningkat, 63% mengkhawatirkan kenaikan suku bunga, dan 54% memperkirakan peningkatan beban pajak tahun ini.
Isu mengenai pajak dan inflasi juga menjadi topik yang banyak dibicarakan di media sosial, dengan sekitar 13% percakapan publik menyinggung kedua hal tersebut.
Advertisement
Wardah Luncurkan Hijab Studio AI, Bisa Pilih Warna Hijab yang Pas dengan Tone Wajah

Komunitas Teens Go Green Sebarkan Virus Cinta Lingkungan Bagi Anak Muda

Kocaknya Komunitas Pengangguran Kumpul: Ngapain Kerja Gak Kaya?


Sudah Geer Jadi Pacar Aktor Squid Game, Tahunya Cuma Mirip dan Rp5,8 Miliar Raib


Dua Kali dalam Setahun, Oh Beauty Festival 2.0 Hadir Jawab Antusiasme Pecinta Kecantikan
Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5

Cewek Gabut Jual Online Plastik Isi Udara Bandung, Terdengar Iseng tapi Laku Keras

Kocaknya Komunitas Pengangguran Kumpul: Ngapain Kerja Gak Kaya?

Menikmati Liburan Santai, 5 Rekomendasi Hotel Pinggir Pantai di Anyer

Wardah Luncurkan Hijab Studio AI, Bisa Pilih Warna Hijab yang Pas dengan Tone Wajah

Komunitas Teens Go Green Sebarkan Virus Cinta Lingkungan Bagi Anak Muda

Menikmati Liburan Santai, 5 Rekomendasi Hotel Pinggir Pantai di Anyer