Sebelum Tanda Tangani Perjanjian Kerja, Periksa 3 Hal Ini

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Senin, 25 November 2019 09:12
Sebelum Tanda Tangani Perjanjian Kerja, Periksa 3 Hal Ini
Selamat! Kamu sudah lolos tahap interview dan siap-siap untuk menandatangani kontrak kerja.

Dream - Setelah menjalani beberapa tahap melamar pekerjaan, kamu akan tiba di saat yang sangat dinantikan, tanda tangan perjanjian kerja. Tinggal sedikit lagi, kamu siap menjalankan semua pekerjaan.

Sebelum tanda tangan, ada baiknya memperhatikan setiap tawaran kerja yang diterima. Sebab, tak sedikit pemberi kerja yang memberikan gimmick fasilitas tinggi namun nyatanya jauh panggang dari api.

Dikutip dari Karir.com, Senin 25 November 2019, ada tiga hal yang harus kamu perhatikan sebelum teken kontrak. Pertama, kamu harus melihat deskripsi pekerjaan.

Setiap posisi tentunya memiliki deskripsi atau rincian pekerjaan yang harus dilakukan. Tapi tidak jarang kita juga harus melakukan pekerjaan yang tidak ada dalam job desc.

Bertanyalah kepada perekrut atau user yang membawahi kamu di tempat kerja mengenai deskripsi pekerjaan inti kamu. Apabila keberatan atau memang tidak ingin bekerja di luar tanggung jawab, sebaiknya kemukakan di awal sehingga tidak menjadi masalah saat bekerja nantinya.

Kedua, standar gaji. Sebelum meneken kontrak, ada baiknya juga melakukan survei gaji untuk posisi yang kamu lamar. Pihak perusahaan biasanya sudah menanyakan berapa ekspektasi gaji kandidat, tapi mengenai nominal ini biasanya bisa berubah saat ada di kontrak kerja.

Jika di atas dari yang kamu minta, tentunya bukan sebuah masalah. Beda lagi jika angkanya di bawah harapanya. Oleh sebab itu sebaiknya kamu mengetahui standar gaji yang ada agar bisa menentukan apakah gaji tersebut sesuai atau tidak untuk pekerjaan tersebut.

Ketiga, budaya perusahaan. Budaya perusahaan juga harus menjadi salah satu penilaian kamu sebelum melakukan tanda tangan kontrak. Budaya perusahaan ini sebenarnya sangat penting karena kamu nantinya akan banyak menghabiskan waktu di kantor.

1 dari 5 halaman

Asal Kerja dari Rumah, Generasi Kekinian Bersedia Digaji Murah

Dream - Tren kerja pada generasi kekinian ternyata mengalami pergeseran. Bukan upah tinggi, banyak dari para pencari kerja memilih gaji rendah namun bisa kerja dari rumah.

Pakar marketing, Yuswohady, menilai kecenderungan ini merupakan salah satu gejala disrupsi ekonomi yang melanda kaum muda. Ada banyak sekali kebiasaan yang " dibunuh" oleh generasi Y terutama jam kerja 9-5.

" Lebih baik gaji turun, tapi bisa bekerja di rumah," kata Yuswohady dalam Media Training and Gathering tentang Perbankan Syariah di Bogor, Jawa Barat, ditulis Sabtu 23 November 2019.

Menurut Yuswohady, generasi kekinian ogah berlama-lama kerja di kantor. Mereka lebih suka bekerja di rumah atau di co-working space sehingga membuat bisnis sewa ruang kerja itu menjamur.

Alasan lain yang membuat kaum muda malas bekerja di kantor yaitu tersitanya waktu untuk berinteraksi dengan keluarga. Alhasil, kesempatan untuk bercengkama dengan orangtua dan saudara jadi berkurang.

Selain itu, generasi kekinian juga mencari kesenangan, terutama dalam bekerja. Sehingga, selain co-working space, banyak kafe ramai dengan anak muda yang sedang bekerja.

" Ini 'pembunuh' model 9-5," kata Yuswohady.

Generasi ini juga lebih suka bekerja di kantor startup seperti Traveloka atau Gojek. " Generasi milenial lebih suka bekerja dengan pimpinan yang bedanya 1-2 tahun," kata dia.

2 dari 5 halaman

5 Keuntungan Investasi Deposito, Nomor 3 Bikin Ngiler

Dream - Deposito masih menjadi salah satu produk investasi yang diminati masyarakat. Biasanya, produk perbankan ini dipilih karena memberikan keuntungan yang lebih besar dibandingkan tabungan. 

Nasabah juga memiliki despotio karena dianggap lebih aman karena dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Satu alasan lain adalah pemilik deposito harus patuh dengan jangka waktu pencairan yang sudah dipilihnya. 

Tak mengherankan jika deposito sering dijadikan cara awal untuk memulai belajar berinvestasi.

Sebetulnya banyak keuntungan lain dari deposito yang jarang diketahui publik. Mengutip laman Cek Aja, Jumat 22 November 2019, berikut lima keuntungan deposito yang perlu kamu ketahui.

Pertama, deposito bisa diambil perorangan atau lembaga.

Deposito berjangka diterbitkan atas nama perorangan atau lembaga. Instrumen ini bisa diterbitkan dalam valuta asing.

Kedua, jangka waktunya bervariasi.

Kamu bisa memilih menyimpan deposito untuk jangka waktu 1, 2, 3, 6, 12, atau 18 bulan. Perlu diingat, deposito berjangka waktu ini punya jatuh tempo untuk pengambilan dan uangnya hanya boleh diambil saat jatuh tempo tiba.

Ketiga, marjin keuntungannya lebih besar dari tabungan.

Deposito sebetulnya bentuk lebih baru dari tabungan. Bedanya, dana di deposito dikunci sampai jatuh tempo sesuai kesepakatan. Kalau mau, ini bisa dimasukkan ke dalam dana pokok untuk periode deposito berikutnya.

Keempat, diperpanjang otomatis.

Deposito juga bisa diperpanjang secara otomatis dengan sistem Automatic Roll Over (ARO). Produk keuangan ini akan diperpanjang otomatis setelah jatuh tempo sampai pemiliknya mencairkan depositonya.

Kelima, ada pinalti.

Ini yang harus kamu hindari jika benar-benar ingin menjadi investor. Deposito mensyaratkan penalti jika uang yang disimpan diambil sebelum jatuh tempo. 

Besaran penalti deposito beragam mulai dari 1-3 persen dari nominal dana pokok.

3 dari 5 halaman

Berinvestasi Sekaligus Beramal Lewat Wakaf Saham

Dream - Kedermawanan menjadi bagian tak terpisahkan dalam Islam. Hal ini diwujudkan dalam sejumlah amalan bernilai ibadah seperti zakat, infak dan sedekah.

Amalan tersebut terdapat dalam Islam sebagai pengingat bagi mereka yang mampu terhadap saudaranya yang membutuhkan. Sehingga, keimanan dapat semakin kuat. 

Saat ini, amalan wakaf tengah digalakkan di tengah umat Islam Indonesia. Sayangnya, banyak umat ragu untuk memilih antara wakaf dengan investasi. 

Menjembatani hal itu, PPPA Daarul Quran meluncurkan produk keuangan syariah yang mencakup wakaf sekaligus investasi. Produk tersebut adalah Wakaf Saham. 

Direktur Utama Daarul Quran, Abdul Ghofur, mengatakan Wakaf Saham menjadi salah satu instrumen PPPA Daarul Quran untuk memberikan manfaat bagi umat. 

“ Agar manfaat wakaf bisa dirasakan oleh banyak orang, khususnya bagi mereka yang membutuhkan,” kata Ghofur melalui keterangan tertulis yang diterima Dream.

Dalam pengelolaan Wakaf Saham, Daarul Quran menggandeng Paytren Aset Manajemen dan Samuel Sekuritas. Hasil penghimpunan wakaf saham ini digunakan untuk membangun lembaga pendidikan setara perguruan tinggi, Institut Daarul Quran (Idaqu).

Lembaga pendidikan ini ditujukan kepada para penghapal Alquran dan masyarakat umum, terutama generasi dhuafa. 

“ Jadikan wakaf sebagai investasi abadi di akhirat kelak. Sejatinya, harta dunia takkan berguna sedikit pun bagi kehidupan akhirat, kecuali harta digunakan di jalan Allah,” kata dia.

4 dari 5 halaman

Mengapa Wakaf Saham?

Ghofur mengatakan wakaf saham dipilih karena instrumen keuangan syariah ini memberikan pahala amal yang mengalir. Bahkan, pahalanya terus mengucur meskipun wakif sudah meninggal dunia. 

Lagipula, potensinya juga besar. Berdasarkan data Badan Wakaf Indonesia (BWI), nilai potensi wakaf tanah mencapai Rp2 triliun dengan luas lahan sekitar 420 ribu hektare.

Untuk wakaf uang, nilai potensinya mencapai Rp188 triliun per tahun.

5 dari 5 halaman

4 Tips Investasi untuk Kaum Milenial

Dream - Kalau dulu milenial dipandang sebagai sosok yang mengedepankan gaya daripada menabung, kini generasi ini disangkutpautkan dengan investasi.

Kaum milenial mulai melek investasi. Sebagian di antaranya punya deposito berjangka, menabung emas, membuka reksa dana, sampai bermain saham.

Akan tetapi, tak sedikit pula yang masih ragu-ragu untuk memulai. Entah karena enggan berinvestasi atau tidak memahami instrumennya.

Supaya tidak kebingungan dengan investasi, pengamat investasi Institute For Development of Economics and Finance (INDEF), Bhima Yudhistira, berbagi tip menanam modal untuk milenial.

" Pertama, harus menentukan investasi," kata Bhima dalam peluncuran " Logam Mulia Waris" oleh PT Sampoerna Gold Indonesia di Sampoerna Strategic Square, Jakarta Pusat, Senin 11 November 2019.

Bhima menekankan apakah investasi itu untuk pembelian motor, mobil, atau rumah sendiri. Sebab, cara investasi masing-masing kebutuhan itu berbeda-beda.

Ke dua, generasi milenial harus mau mempelajari instrumen yang cocok untuk generasi milenial. Misalnya, emas digital, saham, obligasi, surat utang, dan lain-lain.

" Pelajari yang paling nyaman dan dimengerti. Bisa juga beli di e-commerce reksa dana dan lain-lain," kata Bhima.

Menurut dia, tak ada batasan usia dalam investasi. Malah, usia seseorang untuk investasi kini semakin muda.

" Sekarang trennya justru anak masih kuliah. Semester awal tapi bisa manage uang yang dikasih orangtua. Semakin dini, semakin bagus. Apalagi, dengan perkembangan teknologi, informasi investasi yang cocok sama umur kita semakin gampang dicari," kata dia.

Beri Komentar