Cerita Willian Jadi Lulusan ITB Terbaik, Termuda Dan Tercepat Di Salah Satu Prodi Tersulit (Dok.ITB)
Dream - William Damario Lukito menjadi satu-satunya mahasiswa magister Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI) Institut Teknologi Bandung (ITB) yang lulus dengan IPK sempurna 4.00 dalam wisuda ITB pada Sabtu, 23 Juli lalu.
Dalam wisuda yang diikuti 538 wisudawan jenjang magister itu, William memecahkan rekor sebagai lulusan terbaik, termuda, dan tercepat. Dia lulus dari program studi Teknik Telekomunikasi.
Di kalangan mahasiswa ITB, khususnya Teknik Elektro, bidang spesialis Teknik Telekomunikasi merupakan salah satu program studi tersulit di fakultas tersebut.
Jurusan tersebut tak menjadi prodi favorit mahasiswa. Namun, William berhasil menyelesaikan studi magisternya hanya dalam kurun waktu kurang dari satu tahun.
Di bawah bimbingan Effrina Yanti Hamid, William menyelesaikan penelitian tesisnya dengan judul “ Principal Component Analysis untuk Optimasi Model Klasifikasi Modulasi Berbasis Algoritma Support Vector Machine”.
Menjadi lulusan magister termuda pada usia 22 tahun, William menyelesaikan penelitian tesis yang digarapnya di bawah Laboratorium Telekomunikasi Radio dan Gelombang Mikro (LTRGM-ITB).
Pria kelahiran Bekasi tahun 2000 ini sebelumnya mengikuti program binaan Fast Track atau Program Penyatuan Sarjana Magister (PPSM) yang disediakan oleh ITB.
PPSM merupakan program binaan ITB yang memungkinkan mahasiswa tingkat akhir sarjana untuk mengambil mata kuliah program magister.
Program ini terbuka bagi seluruh mahasiswa ITB yang memenuhi syarat, sesuai dengan kebijakan di fakultas masing-masing.
Adapun William merupakan alumni S1 Teknik Telekomunikasi ITB angkatan 2017 yang baru saja lulus dengan predikat Cum Laude pada Juli tahun lalu.
Sejak di bangku SMA, William juga merupakan lulusan program akselerasi. Dia kemudian memilih STEI-ITB karena termotivasi oleh ayahnya yang juga alumni ITB.
“ Ayah saya juga adalah alumni ITB. Saya banyak mendapat pengaruh dan arahan dari ayah saya mengenai studi. Dari usia balita, saya sudah beberapa kali dibawa berkeliling di lingkungan kampus ITB ini untuk berjalan-jalan. Selama saya sekolah, menjadi mahasiswa ITB merupakan cita-cita utama saya,” ujar sulung dari dua bersaudara ini dilansir dari laman resmi ITB.
Selama masa studi magisternya, selain sibuk dengan kegiatan kuliah dan menjadi asisten di beberapa mata kuliah, William juga turut berpartisipasi di salah satu kegiatan kerja sama Lembaga Afiliasi Penelitian dan Industri ITB dengan Balitbang Kementerian Pertahanan.
William pun berpesan kepada rekan-rekannya di ITB agar tetap bersemangat dan selalu bersyukur. " Sebab tidak semua orang memiliki kesempatan yang sama," ujarnya.
Ke depan, William berniat meneruskan pendidikannya ke jenjang doktoral dan sedang mempersiapkan dokumen dan persyaratannya.
Advertisement
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
Hari Santri, Ribuan Santri Hadiri Istighasah di Masjid Istiqlal
4 Cara Top Up Roblox dengan Mudah dan Aman, Biar Main Makin Seru!