Sri Mulyani Dan Cucu (Instagram @smindrawati)
Dream - Sri Mulyani harus bekerja keras selama masa pandemi virus corona, bahkan harus berfikir keras 24 jam dalam sehari selama satu minggu. Jarang libur. Maklum, selain mengancam jiwa, virus corona juga membuat ekonomi banyak negara rontok.
Saking sibuknya mengurus keuangan negara yang tengah menghadapi tantang berat, hampir-hampir tak ada waktu istirahat. Menteri Keuangan itu bahkan secara khusus meminta kepada Sekretaris Jenderal kementerian Keuangan untuk beristirahat.
" Saya kadang minta ke Pushaka (Sekjen), saya bisa tidak setengah hari di Sabtu ini jangan diganggu. Saya hanya ingin duduk, kosongkan pikiran dan berdiam," ujar Sri Mulyani, dikutip dari Merdeka.com, Jumat 19 Juni 2020.
Sri Mulyani tidak akan kemana-mana. Dia hanya minta waktu setengah hari untuk bersama sang cucu yang sudah semakin jarang ditemui. " Saya bisa enggak setengah hari di Sabtu ini (bekerjanya) saya ingin ketemu cucu saya.Saya merasakan bekerja tujuh hari 24 jam penuh," sambung mantan Direktur Bank Dunia itu.
Semenjak pandemi virus corona, kata Sri Mulyani, pemerintah harus bekerja ekstra dibandingkan dengan kondisi normal. Mereka memang bekerja dari rumah, namun tetap saja harus menyiapkan berbagai strategi ekonomi dengan melakukan berbagai rapat.
" Karena orang menganggap kalau dari satu meeting ke meeting lain enggak perlu travelling time, cuma pindah dari satu zoom to another zoom, padahal di Kemenkeu harus menyediakan bahan karena ada konsekuensi keuangan negara," jelas dia.
View this post on Instagram
Saat ini, imbuh dia, Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN) menghadapi tantangan yang sangat berat. Salah satunya defisit yang mendekati 1,76 persen.
" APBN berubah luar biasa, bayangkan 2020 tadinya kita ini berharap APBN itu primary balance mendekati 0, sudah mulai sangat sehat di mana penerimaan dan belanja sudah mulai mendekat dan memiliki defisit hanya 1,76 persen dengan keseimbangan primer mendekati 0," jelasnya.
Peningkatan defisit itu tak lain disebabkan penggelontoran dana penanganan Covid-19 hingga Rp700 triliun. " Artinya keuangan negara mengalami tekanan sangat berat," ujar Sri Mulyani.
Advertisement
Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK
Punya Brand Sendiri, Ini Alasan Luna Maya dan Tasya Farasya Mau Jadi Muse Skincare Lokal
Cerita Penjaga Cilik: Pesta Klub Dongeng 2025 Hadirkan Ruang Aman dan Ceria untuk Anak Indonesia
Melinjo, Si Kecil Kaya Manfaat Tapi Waspadai Efek Sampingnya
Kondisi Memprihatinkan SD di Papua Barat Daya, Tak Miliki Toilet