Daftar Lokasi Uji Coba Beli Pertalite Pakai QR Code MyPertamina (Foto: Ilustrasi/Liputan6.com/Faizal Fanani)
Dream - Uji coba pembelian BBM Pertalite dengan QR Code MyPertamina telah dijalankan secara terbatas di beberapa kota dan kabupaten.
Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting mengungkap ada tiga provinsi yang menjalankan uji coba, diantaranya Provinsi Aceh, Bengkulu, dan Bangka Belitung. Serta tambahan 1 daerah di Papua, yakni Timika.
Menurut Irto, saat ini tahapan uji coba masih difokuskan di daerah tersebut. Pertamina belum memutuskan daerah mana lagi yang akan menjadi target uji coba pembelian dengan skema serupa.
" Kita menguji coba sistem QR code, namun bagi yang belum memiliki QR code masih bisa mengisi Pertalite, dan diarahkan untuk melakukan pendaftaran," ujar Irto dikutip dari Liputan6.com, Jumat, 5 Mei 2023.
Saat ini sudah ada 6,5 juta kendaraan yang mendaftar ke sistem subsidi tepat MyPertamina. Pendaftaran sendiri telah dibuka sejak Juli 2022 lalu.
Dalam pelaksanaan pembelian BBM menggunakan MyPertamina, Irfo menjelaskan konsumen yang akan lebih dulu ditanya mengenai kepemilikan QR Code. Jika sudah memiliki, bisa langsung membeli Pertalite seperti biasa.
Namun jika konsumen belum memilikinya, pembelian akan dibatasi sebanyak 20 liter per hari bagi kendaraan roda 4.
" Bagi yang belum punya QR code kita arahkan langsung untuk melakukan pendaftaran, prosesnya juga cukup singkat untuk mendapatkan QR Code. Sebelum ada QR Code bisa mengisi max 20 liter. Bagi yang memiliki QR Code bisa melakukan pembelian seperti biasa," jelasnya.
Ketika diminta menunjukkan QR Code, konsumen bisa menunjukkan bukti tangkapan layar atau unduhan QR Code dari MyPertamina. Selain itu, konsumen juga bisa mencetak QR Code itu di secarik kertas untuk ditunjukkan kepada petugas.
Sementara itu, mengenai pembatasan pembelian Pertalite, Irto menyebut masih menunggu arahan pemerintah. Utamanya mengenai revisi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 191/2014.
" Prinsipnya pengaturan perlu kita lakukan agar subsidi bisa tepat sasaran dan tidak melebihi kuota yang ditetapkan Pemerintah. Secara paralel kita juga menunggu arahan Pemerintah untuk Revisi Perpres 191/2014," pungkas Irto Ginting.
Dream - Pemerintah memang telah menggaungkan program BBM Satu Harga. Namun sayangnya, belum semua masyarakat merasakan harga BBM yang sama dengan Pulau Jawa. Warga di beberapa daerah, seperti Papua, harus membeli BBM dengan harga lebih mahal.
Program BBM Satu Harga yang diluncurkan sejak 2017 sejatinya dibuat agar daerah 3T (tertinggal, terdepan, terluar) dapat menikmati harga BBM yang sama dengan pulau Jawa.
Meski begitu, faktanya penjual eceran di pedalaman Papua masih mematok harga tinggi untuk BBM. Seperti yang terlihat dalam video yang diunggah akun Instagram @hendrakaiju berikut ini.
Dalam video, Hendra menunjukkan momen saat hendak membeli BBM Pertalite di daerah pedalaman Papua, tepatnya di Intan Jaya.
" Harga Pertalite di pedalaman Papua bikin daerah lain insecure," tulisnya dalam video.
Ia lantas bertanya kepada penjual BBM eceran itu. " Ini pertalite, kah? Berapa satu liter?," tanya Hendra.
" Ini pertalite, satu liter, yang ini 40 ribu," ujar si penjual.
Hendra juga bertanya mengenai harga pertalite yang berada dalam jiriken yang ukurannya lebih besar.
" Kalau yang ini Rp80 ribu," jawab wanita yang disapa Suster itu.
Hendra pun kembali memastikan apakah harga tersebut memang menjadi harga patokan bagi pedagang eceran.
" Kalau eceran memang selalu ada yang Rp40 ribu ya," kata Hendra.
" Iya betul, ini kita datangkan dari Timika," jawab sang penjual.
Hendra pun bertanya apakah bensin itu dibawa menggunakan pesawat dari Timika.
" Iya pakai pesawat," jawab Suster itu lagi.
Bahan-bahan pokok atau kebutuhan masyarakat di Papua memang mahal lantaran keterbatasan akses menuju beberapa wilayah.
Untuk mendistribusikan barang harus menggunakan pesawat sehingga biaya logistik mahal.
" Kalo di kota harga segitu, di jamin banyak yg pilih jalan kaki atau sepedaan😅."
" Sangat wajar sih kalo BBM harga segitu. Mengingat susah sekali akses jalannya. Dan di Papua kebanyakan pake pesawat. Jadi harganya ya mahal.. Semoga kedepannya lebih di perhatikan lagi. Khususnya pedalamannya."
" Kebijakan 1 harga ternyata gak bisa menyentuh yg di daerah2 gini."
" FYI : harga segitu karena penjual beli nya harus di SPBU Timika yang jaraknya sangat jauh dari Intan Jaya. Dan di Intan Jaya tidak ada SPBU. Yakali pedagang ngasih hatga yang sana dengan harga SPBU."
" Katanya para anu, harga BBM dipedalaman Papua sudah sama kayak di Jawa, tapi nyatanya masih mahal ya karna moda transportasi yg digunakan utk mengangkut BBM itu masih mahal ongkosnya."
Laporan : Erdyandra Tri Sandiva
Advertisement
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
75 Ucapan Hari Santri Nasional 2025 yang Penuh Makna dan Bisa Jadi Caption Media Sosial
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Clara Shinta Ungkap Rumah Tangganya di Ujung Tanduk, Akui Sulit Bertahan karena Komunikasi Buruk