Dear Jamaah Haji dan Umroh, Tak Perlu Repot Bawa Uang Tunai karena Ada Layanan QRIS

Reporter : Okti Nur Alifia
Rabu, 28 Desember 2022 10:35
Dear Jamaah Haji dan Umroh, Tak Perlu Repot Bawa Uang Tunai karena Ada Layanan QRIS
Khususnya mereka yang menjalankan ibadah haji dan umrah ke Arab Saudi. Melalui QRIS, jamaah tak perlu bawa uang dalam bentuk fisik lagi.

Dream - Hadirnya Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) lintas negara akan memberi banyak manfaat untuk turis Indonesia yang melancong ke luar negeri, khususnya mereka yang menjalankan ibadah haji dan umroh ke Arab Saudi. Melalui QRIS, jamaah tak perlu bawa uang dalam bentuk fisik lagi.

“ Di sana itu kan masih cash. Nah, ini saatnya bisa memudahkan warga negara Indonesia yang menjalankan haji umrah. Itu bisa terjembatani kebutuhannya di sana dengan QRIS sehingga lebih efisien," kata Steering Committee Indonesia Fintech Society (IFSoc), Dyah NK Makhijani dalam acara Catatan Akhir Tahun 2022 Fintech dan Ekonomi Digital, Selasa, 27 Desember 2022.

Menurut Dyah, adanya QRIS lintas negara juga akan memudahkan orang Indonesia bertransaksi dengan lebih murah serta transparan. " Mengapa bagus sekali QRIS antar-negara ini? Karena ini memudahkan, juga lebih murah dan transparan," katanya.

1 dari 6 halaman

Sebab, sebelum ada QRIS lintas negara, turis Indonesia terkena biaya tambahan penukaran. Contohnya saja jika mereka harus menukarkan mata uang rupiah ke mata uang Dolar Amerika Serikat (AS) jika ingin bertransaksi dengan mata uang peso. 

" Jadi ketika Rupiah ditransfer untuk Peso, itu kan pakai Dolar AS dulu. Nah itu tidak lazim, Anda akan di-charge. Jadi di situ transparansinya, itu cepat, mudah, murah, dan (Rupiah) itu sampai dengan baik," ungkap Dyah.

Sementara itu, Dyah menjelaskan Bank Indonesia saat ini terus menginovasi QRIS dengan meluncurkan fitur QR antar-negara, yang sudah dilakukan yakni dengan Thailand. Fitur ini menekankan keunggulan fungsi interoperabilitas antar-negara.

2 dari 6 halaman

Selain itu BI juga akan mengembangkan cross-border payment dengan bekerja sama dengan Malaysia dan Singapura secara bilateral, serta ASEAN yang menggunakan metode Local Currency Settlement (LCS).

Dengan demikian, negara tidak lagi bergantung terhadap kurs Dolar AS saat transaksi lintas negara, serta mengurangi eksposur terhadap risiko nilai tukar dan biaya. Hal ini tentunya membuat transaksi QR antar-negara lebih murah dibandingkan dengan metode Lainnya.

Sebagai infromasi, saat ini jumlah merchant QRIS terus meningkat signifikan hingga 22,5 juta merchant (Oktober 2022) dengan didominasi oleh UMKM. Hal ini juga diharapkan dapat membuka jalan UMKM ke pasar wisman ASEAN dengan perkiraan potensi jumlah 6 juta orang.

Sumber: Liputan6.com

3 dari 6 halaman

Belanja di Luar Negeri Makin Mudah, Layanan QRIS Diperluas ke Malaysia hingga Jepang

Dream - Bank Indonesia (BI) semakin memperluas layanan pembayaran Berbasis QR code made in Indonesia yaitu QRIS ke berbagai negara. 

Setelah diimplementasikan di Thailand pada 29 Agustus 2022, kini BI menargetkan transaksi QRIS dapat diterapkan di Malaysia dan Singapura. 

Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia, Fitria Irmi Triswati, mengatakan, sistem pembayaran melalui QR code currency di Malaysia akan mulai digunakan pada pertengahan pertama tahun 2023.

“ Dengan Malaysia kita sudah piloting, insyaAllah pada 2023 di pertengahan pertama sudah implementasi,” kata Fitria dalam Closing Ceremony 4th Indonesia Fintech Summit & Bulan Fintech Nasional 2022, dikutip Rabu, 14 Desember 2022.

4 dari 6 halaman

Sementara dengan Singapura, masih pada di tahap penyelesaian untuk tanda tangan kerjasama antara Bank Indonesia dengan Bank Singapura.

“ Lalu dengan Singapura juga sudah penjajakan, sehingga inisiasi dan sebagainya, kan dalam prosesnya ada piloting, dan kita juga perlu menyusun kerjasama dengan pihak di luarnya ‘switching’, sehingga butuh beberapa tahapan memastikan agar Indonesia Outbound tadi bisa nyaman bertransaksi,” ujarnya.

5 dari 6 halaman

Kerja Sama dengan Jepang

Sebelumnya BI juga telah menggandeng Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri (METI) Jepang dalam rangka memperluas layanan QRIS.

Penandatanganan Nota Kerja Sama (NK) ini dilakukan oleh Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia, Filianingsih Hendarta, dan Director General for Commerce and Service Industry Policy METI Jepang, Mogi Tadashi pada 9 Desember 2022 di Tokyo. 

Penandatangan disaksikan oleh Deputi Gubernur Bank Indonesia, Dody Budi Waluyo, serta Parliamentary Vice-Minister METI Jepang, Makoto Nagamine.

Kesepakatan tersebut menandai dimulainya kerja sama antara BI dan METI Jepang untuk melakukan berbagai kegiatan terkait interkonektivitas sistem pembayaran berbasis QR code yang meliputi dialog kebijakan, kerja sama teknis, dan pembentukan kelompok kerja untuk memastikan tercapainya tujuan.

 

6 dari 6 halaman

Termasuk dalam upaya mengimplementasikan pembayaran lintas batas berbasis QR code untuk mendukung transaksi antar masyarakat di kedua negara. Harapannya dapat mendorong digitalisasi sistem pembayaran baik di Indonesia maupun Jepang.

Deputi Gubernur Dody B. Waluyo menjelaskan, kerja sama pembayaran berbasis QR code antara BI dan METI akan menjadi perhatian utama bagi regulator dan industri mengingat NK dimaksud dapat memperkuat hubungan ekonomi antara Indonesia dan Jepang.

" Kerja sama sistem pembayaran berbasis QR code ini sekaligus menjadi wujud nyata implementasi dari G20 Roadmap for Enhancing Cross-border Payments, serta menjadi terobosan dalam memperkuat integrasi ekonomi kawasan sejalan dengan Keketuaan Indonesia pada ASEAN and co-Chairmanship Jepang pada ASEAN+3 di tahun 2023," kata Dody dalam keterangannya.

Sumber: Liputan6.com

Beri Komentar