Di Tangan Lee, Singapura dari Menderita jadi Kaya Raya

Reporter : Ramdania
Senin, 23 Maret 2015 14:31
Di Tangan Lee, Singapura dari Menderita jadi Kaya Raya
Dunia berduka atas meninggalnya manusia bertangan dingin, Lee Kuan Yew. Dia adalah sosok yang menjadikan negeri kecil, Singapura, 'mentereng' di mata dunia.

Dream - Mantan Perdana Menteri Singapura Lee Kuan Yew meninggalkan beberapa warisan yang tidak ternilai harganya, baik bagi warga negara Singapura, maupun masyarakat dunia.

Lee menjabat sebagai perdana menteri pertama Singapura usai kemerdekaan pasca Perang Dunia II tahun 1946. Dia yang memimpin negara kecil itu saat berpisah dengan Malaysia pada 1965.

Semua mengira Singapura tidak dapat bertahan dengan sumber daya alamnya yang minim. Namun, dipimpin lelaki kelahiran 16 September 1923 ini, Singapura bisa melepaskan diri dari berbagai masalah seperti angka pengangguran yang tinggi, kurangnya permukiman warga dan korupsi yang meluas.

Pendapatan Nasional Per Kapita, GNP, Singapura meningkat 15 kali lipat dari US$443 tahun 1960 menjadi US$6.634 di pertengahan 1980-an. Bahkan kini, GNP Singapura telah mencapai lebih dari US$60 ribu atau Rp 780 juta. Realisasi pendapatan per kapita ini jauh melebihi GNP Indonesia yang hanya Rp 36,5 juta pada tahun 2013.

Seperti dikutip dari BBC, Senin, 23 Maret 2015, untuk menyelesaikan masalah pemukiman dan pengangguran, Lee memperkenalkan program rumah murah dan industrialisasi dalam rangka penyediaan lapangan kerja

Guna menekan populasi, dia juga mengampanyekan program keluarga berencana dan pemberlakuan pajak bagi mereka yang memiliki anak lebih dari dua. Dia mendorong perempuan untuk mengejar pendidikan dan menjadikan warga Singapura menjadi lebih beradab.

Setelah memenangkan 7 kali pemilihan, Lee pun mengundurkan diri. Kini, Singapura mampu menjadi negara industri terkemuka di Asia dan bersaing dengan negara maju di dunia.

" Pada akhirnya, apa yang saya dapat? Kesuksesan Singapura. Apa yang telah saya berikan? Hidup saya," ujar Lee.

Beri Komentar