Di Pasar Spot Dollar AS Tembus Rp15 Ribu, Terendah Sejak Krismon 98

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Selasa, 2 Oktober 2018 13:27
Di Pasar Spot Dollar AS Tembus Rp15 Ribu, Terendah Sejak Krismon 98
Rupiah untuk pertama kalinya terjun ke level 15.000 per dollar AS sejak Krisis Moneter 1998.

Dream - Dollar AS, kembali mengamuk terhadap mata uang dunia. Hari ini, mata uang Negeri Paman Sam ini membuat rupiah rontok usai menembus level Rp15 ribu.

Dikutip dari Bloomberg, Selasa 2 Oktober 2018, pada 12.08, kurs dollar AS berada di level Rp15.025.

Nilai tukar dollar AS menguat 114,5 poin atau 0,77 persen.

Ketika perdagangan ini dibuka, dolar AS berada di level Rp14.945. Angkanya lebih tinggi daripada angka penutupan di level Rp14.910.

Dari awal tahun 2018 hingga hari ini, dolar naik 10,64 persen.

Dollar AS tembus Rp15 ribu.

Sementara data dari Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia mencatat dollar AS bergerak melemah ke level Rp14.988, atau hanya terpaut 2 point dari level psikologis Rp15.000.

Masih dari data Bank Indonesia (BI) lLaju pelemahan rupiah ini telah berlangsung sejak 21 September 2018 dimana dollar AS masih sempat diperjualbelikan di level Rp14.824. Rupiah sempat menembus level 14.908 per dollar AS pada 18 September 2018.

Mengutip laman Bloomberg, sentimen global membuat investor dilanda kecemasan bahkan setelah adanya kesepakatan antara AS dan Kanada untuk mengubah perjanjian NAFTA dengan Meksiko.

Sentimen negatif jug amuncul dari analisa Bank of America Merrily Lynch bersama JP Morgan Chase & Co yang menurunkan perkiraan untk yuan China dan mata uang Asia lainnya dalam beberapa hari terakhir.

Kondisi ini bergabung dengan kondisi politik yang memanas antara AS dan China di Laut China Selatan.

Bloomberg mencatat rupiah untuk pertama kalinya jatuh ke level 15.000 per dollar AS sejak 1998. Pelemahan ini terjadi sehari setelah BPS melaporkan laju inflasi yang lebih lambat dari perkisan analis.

Dilansir dari Merdeka.com, sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, mengatakan nilai tukar rupiah masih mengalami tekanan depresiasi namun dengan volatilitas yang masih terjaga.

Perry memastikan depresiasi nilai tukar mata uang juga terjadi pada negara peers akibat berlanjutnya penguatan dolar AS secara luas.

" Rupiah secara rata-rata melemah sebesar 1,05 persen pada Agustus 2018. Tekanan terhadap nilai tukar rupiah relatif terbatas pada September 2018 sehingga pada 26 September 2018 ditutup pada level Rp 14.905 per dolar AS," kata Perry di kantornya, Kamis 27 Septemebr 2018.

Beri Komentar