Dua Industri Ini Diharapkan Kerek Literasi Keuangan Syariah

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Kamis, 28 Maret 2019 19:30
Dua Industri Ini Diharapkan Kerek Literasi Keuangan Syariah
Saat ini, angka literasi dan inklusi keuangan syariah masih kecil.

Dream – Tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah di Indonesia masih rendah. Keberadaan industri 4.0 dan industri halal diprediksi bisa mengerek angka literasi keuangan syariah.

Dikutip dari keterangan tertulis BNI Syariah, Kamis 28 Maret 2019, berdasarkan data Otositas Jasa Keuangan (OJK), angka literasi keuangan syariah hanya 8 persen. Angkanya lebih rendah daripada literasi keuangan konvensional yang sebesar 30 persen.

Sementara itu, untuk inklusi keuangan syariah baru sebesar 11 persen. Angkanya lebih rendah daripada angka inklusi nasional yang sebesar 30 persen. Padahal, Indonesia merupakan negara yang penduduk Muslim-nya terbanyak di dunia.

Direktur Utama PT BNI Syariah, Abdullah Firman Wibowo, mengatakan, keberadaan industri halal dan industri 4.0 bisa meningkatkan literasi keuangan syariah.

" Dengan adanya industri 4.0 dan potensi industri halal yang masih belum banyak berkembang diharapkan bisa meningkatkan literasi dan inklusi industri keuangan syariah," kata Firman dalam pidatonya di kuliah umum di Universitas Muhammadiyah Surabaya, Surabaya, Jawa Timur.

1 dari 1 halaman

Beri Fasilitas Pembiayaan Syariah untuk Universitas Muhammadiyah Surabaya

Selain kuliah umum di UM Surabaya, BNI Syariah juga menggandeng kampus tentang produk dan jasa layanan perbankan, yaitu bisnis pembiayaan.

Perjanjian kerjasama ini ditandatangani oleh Pemimpin BNI Syariah Wilayah Timur, Imam Hidayat Sunarto ,dan Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya, Sukadiono, di Universitas Muhammadiyah Surabaya.

BNI Syariah bekerja sama dengan UM Surabaya untuk pembiayaan syariah.

Imam mengatakan perjanjian kerja sama ini terkait dengan fasilitas pembiayaan BNI Flexi iB Hasanah untuk karyawan dan dosen Universitas Muhamaddiyah Surabaya,

Potensi bisnis pembiyaaan di Universitas Muhammadiyah Surabaya ini cukup besar. Sampai saat ini, jumlah karyawan dan dosen Universitas Muhammadiyah Surabaya masing-masing sebanyak 143 dan 294 orang.

Per 2018, BNI Syariah tercatat telah menyalurkan pembiayaan produktif ke Universitas Muhammadiyah Surabaya sebesar Rp25 miliar.

Beri Komentar