Sri Mulyani (Instagram)
Dream - Menteri Keuangan, Sri Mulyani, kembali masuk dalam daftar Wanita Paling Berpengaruh Dunia versi Majalah Forbes. Pada edisi 2021, wanita 59 tahun tersebut berada di urutan 66.
Forbes menulis profil singkat Sri Mulyani. Wanita kelahiran Bandar Lampung itu menjabat sebagai Menteri Keuangan Indonesia pada 2005 hingga 2010, masa pemerintahan Presiden SUsilo Bambang Yudhoyono. Sri Mulyani dinilai mampu membantu transisi negara dari otokrasi ke demokrasi.
Setelah itu, lulusan Universitas Indonesia itu menjadi bagian Bank Dunia. Dia menduduki kursi Managing Director dan COO Bank Dunia. Pada 2016, dia masuk dalam Kabinet Kerja di bawah pemerintahan Presiden Joko Widodo. Sri Mulyani kembali mengemban tugas sebagai menteri keuangan.
" Tahun lalu, Indrawati menerima penghargaan bergengsi Menteri Terbaik di World Government Summit atas usahanya untuk melaksanakan reformasi," demikian tulis Forbes. Sebagai menkeu, menurut Forbes, Sri Mulyani mampu meningkatkan penerimaan negara melalui reformasi perpajakan.
Dalam daftar Wanita Paling Berpengaruh Dunia 2021 versi Forbes itu, Sri Mulyani berada di bawah Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, yang nangkring di posisi 27. Ini bukan kali pertama Sri Mulyani masuk daftar bergengsi itu.
Menjadi wanita berpengaruh bukan hal mudah bagi Sri Mulyani. Untuk sampai tahap itu, butuh perjuangan dan pengorbanan. Dia pernah menulis salah satu kilas balik kehidupannya, saat pertama masuk kuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada 1981.
Kala itu, Sri Mulyani merupakan anak daerah yang masih lugu dengan bahasa medhok. Dia juga buta peta jalan di Jakarta. Tentu, sebagaimana dialami kebanyakan perantu saat pertama tiba di ibu kota, kondisi itu cukup menyulitkan.
" Naik bemo dan mikrolet belum tahu harus turun dimana. Belum ada handphone dan Google map saat itu, namun selalu saja ada yang mau membantu," tulis Sri Mulyani di Instagram.
Dia masih ingat betul saat mengikuti masa Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus Salemba (Ospek). Dia harus melewati gojlokan para senior sejak pukul enam pagi hingga larut malam.
" Semua tugas senior, musykil dikerjakan," tambah dia.
Selama ospek itu, tiada hari tanpa hukuman dari senior. Jalan jongkok, masuk selokan, masuk kamar mayat, dia jalani pada hari-hari pertama menjadi mahasiswa kala itu.
" Penderitaan sangat panjang serasa tiada berakhir," tulis dia. Meski demikian, hari-hari itu diakhiri dengan kegiatan yang menyenangkan, mulai main voli dan malam seni, hingga api unggun yang merekatkan pertemanan.
Selama di UI, Sri Mulyani mencecap banyak ilmu. Dia banyak belajar dari teknokrat senior sekaliber Soemitro Djojohadikoesoemo, Emil Salim, Soemarlin, danSadli. Lima tahun kuliah, Sri Mulyani belajar menjadi manusia dewasa.
" Hidup pas-pasan, banyak hal bisa menjadi alasan untuk mengeluh, turun semangat, galau, marah, atau menyerah. Namun kita selalu bisa memilih menjadi manusia positif, berteman tanpa memilih, kompak bersama, berusaha menjadi lebih baik dan terus maju kedepan," tulis dia.
Dia masih ingat betul pesan sang ibu saat melepasnya di Stasiun Tawang Semarang saat hendak ke Jakarta, yang hingga kini menjadi pedomannya, " Jadi orang yang sabar, bersyukur, ikhlas dan jangan lupa sholat," tulis Sri Mulyani.