Elon Musk Membatalkan Megaakuisisi Twitter Bernilai Ratusan Triliun Rupiah
Dream - Transaksi akuisisi paling menyita perhatian dunia di pertengahan tahun ini mungkin datang dari Elon Musk dan Twitter. Sang miliarder yang kini memegang tahta orang terkaya dunia itu mendadak mengumumkan rencana mengambil alih Twitter dengan harga mencapai triliunan rupiah.
Tiga bulan berlalu, Musk lagi-lagi membuat kejutan. Sama seperti saat pembelian, pemilik perusahaan Tesla ini mendadak mengumumkan keputusannya membatalkan langkah akuisi Twitter yang santer disebut bernilai Rp635 triliun.
Menghadapi keriuhan yang diciptakan Elon Musk, manajemen Twitter mencoba meredamnya. Paling tidak perusahaan berlogo burung ini berupaya menenangkan para pegawainya.
Melansir laman Times Now News, Senin, 11 Juli 2022, penasihat umum situs microblogging itu para pegawai untuk menahan diri berkomentar tentang kabar pembatalan akuisisi itu secara terbuka.
Manajemen Twitter melarang karyawannya bicara soal batalnya kesepakatan pembelian perusahaan media sosial itu oleh CEO Tesla, Elon Musk.
Dikabarkan, manajemen Twitter mengirimkan memo internal kepada karyawan yang dikirim pada hari Jumat lalu (8 Juli 2022). Penasihat umum perusahaan, Sean Edgett, mengatakan kepada karyawan untuk menahan diri dari Tweeting, Slacking, atau berbagi komentar apa pun tentang merger.
Dia menegaskan bahwa perusahaan akan sangat membatasi apa yang bisa mereka bagikan ke publik.
" Aku tahu ini adalah saat yang tidak pasti, dan kami mengapresiasi kesabaran dan komitmen yang sedang berjalan kepada pekerjaan penting yang telah kita miliki," tulis Edgett.
Dalam memo internal tersebut juga diungkapkan fakta bahwa merger adalah masalah hukum yang sedang berlangsung.
Manajemen Twitter juga telah mengumumkan langkah selanjutkan berupa tuntutan kepala Musk untuk memastikan kesepakatan berjalan sesuai kesepakatan semula.
" Dewan Twitter berkomitmen untuk menutup transaksi pada harga dan persyaratan yang disepakati dengan Musk dan berencana untuk mengambil tindakan hukum untuk menegakkan perjanjian merger. Kami yakin kami akan menang di Pengadilan Kanser Delaware," kata Edgett.
Sebelumnya, tim hukum Musk mengatakan dalam pengajuan Sekuritas dan Bursa AS (SEC) bahwa Musk mengakhiri kesepakatan karena Twitter melakukan " pelanggaran material" terhadap perjanjian mereka dan telah membuat pernyataan " palsu dan menyesatkan" selama negosiasi.
Sementara dalam tanggapannya, Twitter mengatakan bahwa mereka akan menuntut Musk karena mengakhiri kesepakatan akuisisi senilai US$44 miliar.
Dalam tweet berikut, co-CEO Twitter Bret Taylor mengatakan bahwa para dewan berkomitmen untuk menutup transaksi pada harga dan persyaratan yang disepakati dengan Musk dan berencana untuk melakukan tindakan hukum untuk menegakkan perjanjian merger.
" Kami yakin kami akan menang di Delaware Court of Chancery," tambahnya.
Sebelumnya, Musk juga sudah sempat menunda kesepakatan lantaran permasalahan jumlah akun dan bot spam atau palsu di Twitter.
Demi memenuhi permintaan Musk, pihak perusahaan mengklaim telah menangguhkan lebih dari 1 juta akun spam sehari.
Advertisement
Momen Prabowo Saksikan Penyerahan Uang Pengganti Kerugian Negara Rp13,25 Triliun dari Korupsi CPO
Mantan Ketum PSSI Usulkan STY Kembali Latih Timnas, Ini Alasannya
Wanita Ini 400 Kali Operasi Plastik Selama 15 Tahun
Potret Keren Yuki Kato Taklukan Chicago Marathon 42,2 Kilometer
16 Peneliti dari ITB Masuk Daftar World Top 2% Scientists 2025
Harapan Baru bagi Pasien Kanker Payudara Lewat Terapi Inovatif dari AstraZeneca
Sentuhan Gotik Modern yang Penuh Karakter di Koleksi Terbaru dari Dr. Martens x Wednesday
Panas Ekstrem, Warga Cianjur Sampai Tuang 2 Karung Es Batu ke Toren
ParagonCorp Sukses Gelar 1’M Star 2025, Ajang Kompetisi para Frontliners
Momen Prabowo Saksikan Penyerahan Uang Pengganti Kerugian Negara Rp13,25 Triliun dari Korupsi CPO
Bahas Asam Urat dan Pola Hidup Sehat, Obrolan Raditya Dika dan dr. Adrian Jadi Sorotan