Elon Musk Batalkan Akuisisi, Pegawai Twitter Dikabarkan Diminta 'Sunyi Massal

Reporter : Alfi Salima Puteri
Senin, 11 Juli 2022 19:47
Elon Musk Batalkan Akuisisi, Pegawai Twitter Dikabarkan Diminta 'Sunyi Massal
Penasihat umum perusahaan, Sean Edgett, mengatakan kepada karyawan untuk menahan diri dari Tweeting, Slacking, atau berbagi komentar apa pun tentang merger.

Dream - Transaksi akuisisi paling menyita perhatian dunia di pertengahan tahun ini mungkin datang dari Elon Musk dan Twitter. Sang miliarder yang kini memegang tahta orang terkaya dunia itu mendadak mengumumkan rencana mengambil alih Twitter dengan harga mencapai triliunan rupiah.

Tiga bulan berlalu, Musk lagi-lagi membuat kejutan. Sama seperti saat pembelian, pemilik perusahaan Tesla ini mendadak mengumumkan keputusannya membatalkan langkah akuisi Twitter yang santer disebut bernilai Rp635 triliun.

Menghadapi keriuhan yang diciptakan Elon Musk, manajemen Twitter mencoba meredamnya. Paling tidak perusahaan berlogo burung ini berupaya menenangkan para pegawainya.  

 

Melansir laman Times Now News, Senin, 11 Juli 2022, penasihat umum situs microblogging itu para pegawai untuk menahan diri berkomentar tentang kabar pembatalan akuisisi itu secara terbuka.

Manajemen Twitter melarang karyawannya bicara soal batalnya kesepakatan pembelian perusahaan media sosial itu oleh CEO Tesla, Elon Musk.

 

1 dari 4 halaman

Dikabarkan, manajemen Twitter mengirimkan memo internal kepada karyawan yang dikirim pada hari Jumat lalu (8 Juli 2022). Penasihat umum perusahaan, Sean Edgett, mengatakan kepada karyawan untuk menahan diri dari Tweeting, Slacking, atau berbagi komentar apa pun tentang merger.

Dia menegaskan bahwa perusahaan akan sangat membatasi apa yang bisa mereka bagikan ke publik.

" Aku tahu ini adalah saat yang tidak pasti, dan kami mengapresiasi kesabaran dan komitmen yang sedang berjalan kepada pekerjaan penting yang telah kita miliki," tulis Edgett.

2 dari 4 halaman

Twitter Akui Jual Data Pengguna

Dalam memo internal tersebut juga diungkapkan fakta bahwa merger adalah masalah hukum yang sedang berlangsung.

Manajemen Twitter juga telah mengumumkan langkah selanjutkan berupa tuntutan kepala Musk untuk memastikan kesepakatan berjalan sesuai kesepakatan semula.

" Dewan Twitter berkomitmen untuk menutup transaksi pada harga dan persyaratan yang disepakati dengan Musk dan berencana untuk mengambil tindakan hukum untuk menegakkan perjanjian merger. Kami yakin kami akan menang di Pengadilan Kanser Delaware," kata Edgett.

3 dari 4 halaman

Sebelumnya, tim hukum Musk mengatakan dalam pengajuan Sekuritas dan Bursa AS (SEC) bahwa Musk mengakhiri kesepakatan karena Twitter melakukan " pelanggaran material" terhadap perjanjian mereka dan telah membuat pernyataan " palsu dan menyesatkan" selama negosiasi.

Sementara dalam tanggapannya, Twitter mengatakan bahwa mereka akan menuntut Musk karena mengakhiri kesepakatan akuisisi senilai US$44 miliar.

Saham Tesla Jatuh, Elon Musk Kehilangan Harta Kekayaan Rp 387 Triliun

Dalam tweet berikut, co-CEO Twitter Bret Taylor mengatakan bahwa para dewan berkomitmen untuk menutup transaksi pada harga dan persyaratan yang disepakati dengan Musk dan berencana untuk melakukan tindakan hukum untuk menegakkan perjanjian merger.

 

4 dari 4 halaman

" Kami yakin kami akan menang di Delaware Court of Chancery," tambahnya.

Sebelumnya, Musk juga sudah sempat menunda kesepakatan lantaran permasalahan jumlah akun dan bot spam atau palsu di Twitter.

Demi memenuhi permintaan Musk, pihak perusahaan mengklaim telah menangguhkan lebih dari 1 juta akun spam sehari.

Beri Komentar