Dream - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investas Luhut Binsar Panjaitan, mengatakan akan bertemu CEO Tesla, Elon Musk di Amerika Serikat (AS) pada bulan depan.
Luhut mengungkap akan membicarakan banyak hal bersama miliarder dunia tersebut. Sebelumnya gembar-gembor Elon Musk akan berinvestasi terkait Tesla di Indonesia pun ramai diperbincangkan.
Soal Tesla, Luhut bilang jika yang bersangkutan belum akan melakukan ekspansi bisnis dalam beberapa tahun mendatang.
" Kalau Tesla itu sekarang saya pikir setelah 1-2 tahun ini tidak akan membangun pabrik di mana pun. Dia masih konsentrasi dengan apa yang dia (jalankan). Tapi setelah itu kita enggak tahu," ujar Luhut.
Meskipun demikian, Luhut menyebut akan membicarakan hal lain seperti penjajakan investasi nikel di Indonesia.
" Kita masih melihat peluang lain untuk dia masuk, mungkin investasi di nikel kita," kata Luhut.
" Enggak ada misi-misi kita ketemu. Kan saya temanan sama dia (Elon Musk)," ia menambahkan.
Sebelumnya, CEO Tesla Inc. dan SpaceX, Elon Musk, menunjukkan ketertarikannya untuk berinvestasi di Indonesia. Hal ini terungkap dalam beberapa pertemuan dengan pejabat tinggi Indonesia, termasuk Presiden Joko Widodo dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.
Berbagai rencana investasi telah dibahas, mencakup sektor kendaraan listrik, kecerdasan buatan, dan layanan internet berbasis satelit.
Dalam rangkaian kegiatan World Water Forum ke-10 di Bali, Presiden Jokowi dan Elon Musk membahas beberapa potensi investasi.
Salah satu yang menarik perhatian adalah rencana pembangunan pusat kecerdasan buatan (AI) di Indonesia, yang akan dinamai Eurika AI. Pusat AI ini direncanakan bekerja sama dengan Grok AI, perusahaan milik Elon Musk yang bergerak di bidang yang sama
Indonesia telah lama berusaha menarik Tesla untuk membangun pabrik kendaraan listrik di tanah air, memanfaatkan sumber daya nikel yang melimpah.
Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan bahwa pemerintah telah menawarkan kepada Elon Musk untuk membangun pabrik baterai EV dan prekursor katoda di Indonesia.
Namun, Elon Musk masih mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk kondisi pasar global yang saat ini oversupply di China dan harga yang lebih murah.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN