Jadwal Imunisasi Anak Banyak Terlewat Saat Pandemi? Segera Lengkapi ya, Bunda

Reporter : Ferdike Yunuri Nadya
Selasa, 9 Mei 2023 13:48
Jadwal Imunisasi Anak Banyak Terlewat Saat Pandemi? Segera Lengkapi ya, Bunda
Dalam tiga tahun terakhir sejak dunia terdampak pandemi Covid-19, pelaksanaan layanan imunisasi menghadapi tantangan.

Dream - Imunisasi berperan penting sebagai komponen dasar untuk perlindungan kesehatan. Dengan imunisasi, bisa mencegah banyak penyakit. Termasuk menyelamatkan jutaan nyawa setiap tahun dalam mecegah dari berbagai penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I).

Ferdike Yunuri Nadya/ Dream

“ Dengan semakin lengkap imunisasi yang diberikan pada anak, maka semakin baik pula perlindungan kesehatan anak dan tentunya juga akan berdampak pada kualitas hidup anak di masa depan,” jelas Prof. Dr. dr. Hartono Gunardi, Ketua Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) pada acara World Immunization Week 2023 bertajuk Kejar Imunisasi, Lindungi Generasi Emas bersama GSK, Senin 8 Mei 2023.

Namun, dalam tiga tahun terakhir sejak dunia terdampak pandemi Covid-19, pelaksanaan layanan imunisasi menghadapi tantangan. Secara global, berdasarkan data WHO pada tahun 2021, sebanyak 25 juta anak tidak mendapatkan imunisasi lengkap.

Data ini 5,9 juta lebih banyak dari tahun 2019 dan merupakan jumlah tertinggi sejak tahun 2009.

 

1 dari 5 halaman

Jumlah Anak yang Belum di Imunisasi di Indonesia

Sementara di Indonesia, jumlah anak yang belum di imunisasi lengkap sejak 2017 hingga tahun 2021 adalah 1,525,936 anak.

Untuk menekan jumlah pada 2022, pemerintah Indonesia telah melaksanakan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN), namum capaiannya belum mencapai target. Terutama provinsi yang berada di luar regional Jawa dan Bali, capaian rata capaian rata-rata di regional ini masih dibawah 35%.

Ferdike Yunuri Nadya/ Dream

“ Padahal, jika banyak bayi dan balita yang tidak mendapatkan imunisasi rutin lengkap kelak dapat berpotensi terjadi wabah berbagai penyakit (PD3I) yang dapat berakibat buruk terhadap kesehatan anak dimasa depan,” kata dr. Hartono.

 

2 dari 5 halaman

Jika Terlewat, Tetap Lanjutkan

Bila imunisasi anak terlewat atau belum mendapatkan vaksin tertentu sama sekali karena beberapa hal, seperti sakit berat atau terlupa, disarankan untuk melakukan imunisasi kejar (catch-up immunization) agar anak dapat memperoleh imunisasi lengkap.

Ferdike Yunuri Nadya/ Dream

Imunisasi kejar dapat dilakukan bersamaan dengan pemberian beberapa jenis vaksin lainnya atau imunisasi rutin. Artinya, anak bisa mendapat suntikan vaksin lebih dari 1 kali dalam satu waktu.

" Misalnya dengan pemberian Vaksin Hexavalen yaitu kombinasi vaksin DPT (Difteri, Tetanus, Pertusis), Hib (Haemophilus influenzae tipe b), Hepatitis B dan Polio. Maka dari itu, masyarakat harus betul-betul memahami bahwa hanya dengan Imunisasi Rutin Lengkap (IRL) anak-anak Indonesia terlindungi secara optimal dari PD3I, sehinga dapat tumbuh jadi generasi emas di masa mendatang,” ungkap Prof Hartono.

3 dari 5 halaman

Bisul Muncul di Bekas Imunisasi BCG Anak, Tak Perlu Khawatir

Dream - Salah satu imunisasi yang sangat penting bagi bayi adalah BCG (Bacillus Calmette-Guerin). BCG merupakan vaksin yang berisi bakteri Mycobacterium bovis yang telah dilemahkan.

Jenis imunisasi ini bertujuan untuk melindungi anak dari tuberculosis (TB) berat dan radang otak akibat TB. Imunisasi BCG diberikan sebanyak 1 kali kepada bayi baru lahir hingga usia 2 bulan dan memiliki efek samping yang cukup terlihat.

Bukan hanya demam, tapi juga benjolan menyerupai bisul di area sekitar suntikan. Hal ini kerap memicu kekhawatiran para orangtua, tapi menurut dr. Dyah Novita Anggraini, munculnya benjolan atau bisul setelah vaksin BCG termasuk normal.

" Munculnya bisul setelah suntikan BCG adalah respons alami tubuh untuk membentuk sistem kekebalan terhadap vaksin. Setelah penyuntikan, kerap muncul efek samping yaitu bisul atau luka bernanah di daerah bekas suntik imunisasi BCG," ujarnya, dikutip dari KlikDokter.

 

4 dari 5 halaman

Jarak 2-6 minggu setelah disuntik, bintik kecil di sekitar area imunisasi akan muncul. Lama-kelamaan, bintik tersebut akan berubah menjadi lepuh atau bisul. Bila reaksi bisul muncul kurang dari seminggu setelah vaksin, kemungkinan besar si kecil telah terpapar virus TB dan memerlukan pemeriksaan lebih lanjut.

Bisul dapat membesar dan berubah menjadi koreng dan berkerak selama 2-4 bulan. Secara perlahan, nantinya akan sembuh dan menimbulkan jaringan parut. Imunisasi BCG juga dapat menimbulkan efek samping lain seperti demam, sakit kepala, rasa nyeri di area suntikan, hingga pembengkakan kelenjar di bawah ketiak.

5 dari 5 halaman

Rawat Bisul Setelah Suntik BCG

Adanya bisul di bekas suntikan BCG bukan tanda bahaya. Biar tak jadi infeksi, dibutuhkan perawatan dengan hati-hati. Biarkan luka bisul terbuka tapi tetap bersih, karena udara dapat membantu menyembuhkannya.

Berikut beberapa cara merawat bisul yang muncul setelah imunisasi BCG:
- Jaga bisul agar tidak pecah, biarkan area bisul tetap bersih dan kering
- Apabila bisul pecah, segera bersihkan dengan kain kasa steril untuk menutup luka
- Jangan menggaruk bisul
- Jangan mengoleskan salep antibiotik atau produk antiseptik ke area luka
- Hindari memberikan minyak atau obat herbal
- Jangan menempelkan plester di atas bisul
- Jangan menggosok atau memijat bisul
- Bila terjadi bengkak parah dan disertai demam tinggi atau cairan nanah yang banyak, segera hubungi dokter

Selengkapnya baca di sini.

Beri Komentar