© 2025 Https://www.dream.co.id
DREAM.CO.ID - Mengenalkan emosi pada anak itu bukan perkara sepele. Banyak orang tua sering bingung bagaimana menjelaskan rasa marah, senang, sedih, atau takut dengan bahasa yang bisa dimengerti si kecil. Salah satu cara efektif yang jarang disadari adalah melalui intonasi suara.
Suara bukan sekadar bunyi, tapi juga punya “ warna” yang bisa membantu anak mengenali perasaan. Nah, berikut ini beberapa cara seru dan sederhana yang bisa dicoba di rumah.
Anak-anak biasanya suka banget mendengarkan dongeng. Nah, saat bercerita, coba mainkan intonasi suara. Misalnya suara tegas saat tokoh marah, suara lembut saat tokoh sedih, atau suara riang saat tokoh bahagia. Dengan begitu, anak bisa langsung mengaitkan nada suara dengan jenis emosi tertentu.
Coba ajak anak bermain peran sederhana, misalnya pura-pura jadi superhero, binatang, atau karakter favoritnya. Saat bermain, tunjukkan perubahan emosi lewat suara—suara bergetar saat takut, suara keras saat bersemangat, atau suara pelan saat lelah. Anak akan belajar bahwa setiap perasaan punya nada suara khasnya.
Setelah mendengarkan contoh dari orang tua, ajak anak untuk menirukan. Misalnya: “ Coba yuk, kalau lagi senang suaranya kayak gimana?” atau “ Kalau lagi marah, coba suaranya seperti apa?”. Dengan latihan ini, anak jadi lebih peka mengenali perasaan orang lain sekaligus mengekspresikan dirinya.
Lagu anak biasanya punya lirik dan nada sederhana, tapi bisa dimainkan dengan berbagai intonasi. Nyanyikan lagu yang sama dengan suara senang, sedih, atau marah, lalu minta anak menebak emosi yang sedang dimainkan. Cara ini seru banget dan bikin belajar terasa seperti bermain.
Gunakan ponsel untuk merekam suara orang tua maupun anak saat mengekspresikan emosi tertentu. Setelah itu, putar kembali rekaman dan tanyakan: “ Menurut kamu ini suara lagi senang atau sedih?”. Dengan mendengar ulang, anak bisa belajar membedakan lebih jelas antara satu emosi dengan emosi lainnya.
Setelah selesai bermain atau bercerita, sempatkan berdialog dengan anak. Misalnya: “ Tadi waktu Mama bacain cerita, kamu dengar suara Mama keras, itu tanda Mama lagi marah. Kalau suara Mama pelan, itu artinya sedih.” Diskusi sederhana ini membantu anak menghubungkan pengalaman dengan makna emosi.
Kunci pentingnya adalah konsistensi. Jangan sampai ketika sedang mengajarkan intonasi, orang tua menggunakan nada suara yang bertolak belakang dengan perasaan yang ingin disampaikan. Misalnya, mengatakan “ Mama marah” dengan nada bercanda. Hal itu bisa bikin anak bingung. Jadi, pastikan setiap nada suara sesuai dengan emosi yang sedang diperlihatkan.
Mengenalkan emosi pada anak lewat intonasi suara bukan hanya menyenangkan, tapi juga cara yang natural untuk menumbuhkan kecerdasan emosional sejak dini. Dengan latihan sederhana, anak akan lebih mudah memahami perasaan dirinya sendiri dan orang lain. Dan yang paling penting, proses belajar ini bisa menjadi momen bonding yang hangat antara orang tua dan buah hati.
Advertisement
Pengasuh Ponpes Al Khoziny yang Ambruk: Ini Takdir dari Allah
Resep Macaron Elegan yang Bikin Tamu Terkesan ala Bon Appétit Your Majesty
Ada Hadiah dari Dream.co.id dan Communifest di Hari Komunitas Nasional, Ikut Kuisnya Yuk!
Tumbler Branded Terlalu Mainstream, Anak SMA Ini Pamer Tumbler Asli Indonesia
Terbaru, Tim SAR Evakuasi 7 Korban di Ponpes Al Khoziny