Kisah Pertemuan Nabi Khidir dan Nabi Musa, Sarat Hikmah serta Pelajaran Berharga

Reporter : Widya Resti Oktaviana
Senin, 8 Mei 2023 07:36
Kisah Pertemuan Nabi Khidir dan Nabi Musa, Sarat Hikmah serta Pelajaran Berharga
Di balik tindakan Nabi Khidir yang tidak masuk akal, namun ada tujuan dan manfaat yang baik.

Dream - Pernahkah sahabat Dream mendengar tentang Nabi Khidir? Salah satu yang mungkin pernah didengar adalah misteri Nabi Khidir yang memiliki umur panjang. Meski tak banyak dikenal, kisah Nabi Khidir juga diceritakan dalam Al-Quran dan hadis.

Nabi Khidir sendiri adalah keturunan dari Nabi Nuh dari jalur Sam dengan Kunyah Abul Abbas. Nama Khidir berasal dari kata Al-Khidr yang berarti seseorang yang hijau. Seperti halnya nabi-nabi yang lain, Nabi Khidir juga memiliki mukjizat dari Allah SWT.

Mukjizat tersebut misalnya saja mengubah alam dan memiliki ilmu pengetahuan yang luas. Meski memiliki pengetahuan yang luas, namun beliau tidak menjadi sosok yang sombong dan cepat puas. Justru beliau selalu ingin belajar dan menggali ilmu.

Saking pandainya Nabi Khidir, sampai-sampai Nabi Musa ingin belajar dengan beliau. Namun, beliau menolak permintaan dari Nabi Musa. Alasannya karena beliau dikaruniai pengetahuan oleh Allah SWT yang sulit untuk dipahami oleh manusia secara umum. Nabi Musa pun tidak menyerah begitu saja dan terus membujuk Nabi Khidir agar mau mengajarinya.

Untuk mengetahui hal apa saja yang didapatkan Nabi Musa dari Nabi Khidir dan seberapa luas pengetahuan yang dimiliki oleh Nabi Khidir, berikut sebagaimana dirangkum Dream melalui berbagai sumber.

1 dari 2 halaman

Nabi Musa Belajar dengan Nabi Khidir

Suatu hari Nabi Musa memohon kepada Allah SWT supaya bisa bertemu dengan seseorang yang bisa membuatnya belajar dengan orang tersebut. Saat itu, Allah SWT memerintahkan Nabi Musa untuk membawa ikan yang diletakkan di dalam keranjang. Dan Allah SWT pun berpesan, jika ikan itu hilang, maka di tempat itulah akan ada seorang hamba yang sholeh.

Nabi Musa akhirnya mengikuti petunjuk dan pesan dari Allah SWT. Beberapa lama Nabi Musa berjalan, akhirnya bertemulah dengan Nabi Khidir dengan tanda yang ditunjukkan Allah SWT, yakni ikan yang dibawanya hilang. Nabi Musa memberikan salam kepada Nabi Khidir dan bertanya:

" Bolehkah aku mengikutimu agar engkau mengajarkan kepadaku (ilmu yang benar) yang telah diajarkan kepadamu (untuk menjadi) petunjuk?"

" Sesungguhnya Engkau (wahai Musa) tidak sekali-kali akan dapat bersabar bersamaku. Dan bagaimana engkau akan dapat bersabar atas sesuatu, sedang engkau belum mempunyai pengetahuan yang cukup tentang hal itu?" jawab Nabi Khidir.

Meski ditolak oleh Nabi Khidir, namun Nabi Musa tetap berusaha membujuk Nabi Khidir agar diperbolehkan untuk berguru dengannya.

" Insya Allah akan engkau dapati aku orang yang sabar, dan aku tidak akan menentang dalam urusan apapun." Nabi Musa meyakinkan.

Tak disangka, Nabi Khidir justru memberikan syarat yang bisa dibilang tidak masuk akal. Hal tersebut membuat Nabi Musa sendiri merasa heran.

2 dari 2 halaman

Tindakan Tak Masuk Akal dari Nabi Khidir yang Mengandung Pelajaran Berharga

Dalam perjalanan dengan Nabi Musa, Nabi Khidir melakukan tiga tindakan yang aneh dan sulit dimengerti oleh Nabi Musa. Yakni merusak perahu nelayan yang ada di pinggir sungai membunuh seorang anak kecil, dan memperbaiki tembok yang hampir roboh.

Di balik tindakan-tindakan yang aneh tersebut, tentunya Nabi Khidir memiliki tujuan dan pelajaran tersendiri. Berikut adalah tiga pelajaran yang bisa sahabat Dream petik:

Pertama, saat Nabi Musa dan Nabi Khidir berada di atas kapan dan melihat Nabi Khidir melubangi kapal, hal tersebut dianggap sebagai merusak kapal. Namun memberi lubang pada kapal agar pemilik kapal yang miskin tidak dizalimi oleh seorang raja yang serakah. Hal itu tercantum di dalam surat Al-Kahfi ayat 79:

اَمَّا السَّفِيْنَةُ فَكَانَتْ لِمَسٰكِيْنَ يَعْمَلُوْنَ فِى الْبَحْرِ فَاَرَدْتُّ اَنْ اَعِيْبَهَاۗ وَكَانَ وَرَاۤءَهُمْ مَّلِكٌ يَّأْخُذُ كُلَّ سَفِيْنَةٍ غَصْبًا

Artinya: " Adapun perahu itu adalah milik orang miskin yang bekerja di laut; aku bermaksud merusaknya, karena di hadapan mereka ada seorang raja yang akan merampas setiap perahu." (QS. Al-Kahfi: 79)

Kedua, Nabi Khidir membunuh seorang anak karena beliau tahun bahwa nantinya saat anak itu tumbuh besar, ia bisa menyesatkan kedua orang tuanya. Hal itu dijelaskan dalam surat Al-Kahfi ayat 80 - 81:

وَاَمَّا الْغُلٰمُ فَكَانَ اَبَوَاهُ مُؤْمِنَيْنِ فَخَشِيْنَآ اَنْ يُّرْهِقَهُمَا طُغْيَانًا وَّكُفْرًا ۚ

فَاَرَدْنَآ اَنْ يُّبْدِلَهُمَا رَبُّهُمَا خَيْرًا مِّنْهُ زَكٰوةً وَّاَقْرَبَ رُحْمًا

Artinya: " Dan adapun anak muda (kafir) itu, kedua orang tuanya mukmin, dan kami khawatir kalau dia akan memaksa kedua orang tuanya kepada kesesatan dan kekafiran. Kemudian kami menghendaki, sekiranya Tuhan mereka menggantinya dengan (seorang anak) lain yang lebih baik kesuciannya daripada (anak) itu dan lebih sayang (kepada ibu bapaknya)." (QS. Al-Kahfi: 80 - 81)

Ketiga, Nabi Khidir memperbaiki dinding rumah yang roboh karena di rumah tersebut ada anak yatim. Di mana di dalamnya terdapat harta peninggalan dari ayah mereka yang sholeh. Hal tersebut dijelaskan dalam surat Al-Kahfi ayat 82:

وَاَمَّا الْجِدَارُ فَكَانَ لِغُلٰمَيْنِ يَتِيْمَيْنِ فِى الْمَدِيْنَةِ وَكَانَ تَحْتَهٗ كَنْزٌ لَّهُمَا وَكَانَ اَبُوْهُمَا صَالِحًا ۚفَاَرَادَ رَبُّكَ اَنْ يَّبْلُغَآ اَشُدَّهُمَا وَيَسْتَخْرِجَا كَنْزَهُمَا رَحْمَةً مِّنْ رَّبِّكَۚ وَمَا فَعَلْتُهٗ عَنْ اَمْرِيْۗ ذٰلِكَ تَأْوِيْلُ مَا لَمْ تَسْطِعْ عَّلَيْهِ صَبْرًاۗ ࣖ

Artinya: " Dan adapun dinding rumah itu adalah milik dua anak yatim di kota itu, yang di bawahnya tersimpan harta bagi mereka berdua, dan ayahnya seorang yang saleh. Maka Tuhanmu menghendaki agar keduanya sampai dewasa dan keduanya mengeluarkan simpanannya itu sebagai rahmat dari Tuhanmu. Apa yang kuperbuat bukan menurut kemauanku sendiri. Itulah keterangan perbuatan-perbuatan yang engkau tidak sabar terhadapnya.” (QS. Al-Kahfi: 82)

Melalui kisah pertemuan antara Nabi Musa dan Nabi Khidir, ada hikmah dan pelajaran berharga yang bisa kita petik bersama. Yakni tentang kesabaran, ada, dan selalu percaya dengan segala rencana Allah SWT. Mungkin terasa sulit untuk bisa dipahami, namun yakinlah bahwa Allah SWT adalah Dzat yang sangat bijaksana dan segala keptusan-Nya memiliki hikmah yang istimewa.

Beri Komentar