Makin Sat Set! Naik LRT Jakarta Kini Bisa Bayar Pakai QRIS Tap

Penerapan ini menandai langkah besar implementasi QRIS Tap pertama yang berlaku di seluruh gate stasiun LRT Jakarta.

Gubernur Pramono Anung menilai implementasi QRIS Tap merupakan bagian penting dari transformasi mobilitas kota menuju sistem yang lebih modern dan aman. Meski saat ini rute LRT Jakarta masih terbatas, ia optimistis teknologi ini akan sangat krusial seiring dengan pengembangan rute di masa depan.

" QRIS tadi kan memang baru (rute) pendek ya, enam kilometer. Tapi saya yakin bahwa rute yang kalau sampai Manggarai saya perkirakan sudah puluhan ribu lah. Memang sekarang ini masih sangat rendah," ujar Pramono di lokasi peresmian, dikutip dari Berita Jakarta.

Integrasi Pembayaran Transportasi Jakarta

Kehadiran QRIS Tap di LRT Jakarta ini melengkapi jajaran moda transportasi publik di ibu kota yang telah mengadopsi teknologi serupa.

Sebelumnya, sistem pembayaran nirsentuh berbasis QRIS Tap ini sudah lebih dulu diluncurkan dan diimplementasikan pada layanan MRT Jakarta, KRL Commuter Line, serta Transjakarta.

Melihat tren positif digitalisasi ini, Pramono berambisi memperluas penggunaan QRIS ke berbagai sektor pelayanan publik lainnya di Jakarta, tidak hanya terbatas pada sektor transportasi.

" Untuk itu saya memang mendorong untuk QRIS digunakan tidak hanya di LRT, MRT, Transjakarta dan sebagainya. Tetapi nanti di tempat-tempat lain termasuk kesehatan, dan juga untuk hal lain kita akan gunakan," jelasnya.

Acara peluncuran ini turut dihadiri oleh Direktur Utama Jakpro Iwan Takwin, Direktur Utama LRT Jakarta Roberto Akyuwen, dan Direktur Nobu Bank Steve Marciano Joe.

Peresmian Fasilitas Literasi

© Foto: Dok. Berita Jakarta

Selain meluncurkan sistem pembayaran baru, dalam kesempatan yang sama Pramono juga meresmikan fasilitas Ruang Baca di Stasiun Pegangsaan Dua. Fasilitas ini disediakan sebagai ruang literasi untuk mendukung kenyamanan pelanggan selama berada di stasiun.

Pramono berharap masyarakat dapat memanfaatkan ruang baca yang tersedia di fasilitas publik guna meningkatkan minat baca. Ia juga berencana memperbanyak fasilitas serupa di area publik lainnya.

" Ya ruang baca adalah ruang yang bukan hanya di LRT. Di taman-taman pun sekarang akan kita buka. Karena saya termasuk yang mendorong agar warga masyarakat Jakarta mempunyai kesempatan yang luas untuk bisa memanfaatkan ruang baca itu," tutupnya.